Jumat, 30 Desember 2016

Anemia dan Jenisnya

Anemia berasal dari Bahasa Yunani (ναιμία)(an-haîma) yang berarti “tanpa darah”, yang berarti kekurangan sel darah merah dan/atau hemoglobin yang menyebabkan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh. Padahal, oksigen diperlukan setiap sel tubuh untuk melakukan metabolisme aerobik.
Berdasarkan laju produksi dan kehilangan sel darah merah, anemia dibedakan menjadi:
a.       Anemia karena produksi yang kurang
Produksi yang kurang bisa karena terjadinya gangguan fungsi hormon eritropoietin. Hormon ini berfungsi dalam meningkatkan laju produksi dan maturasi sel darah merah oleh sumsum tulang belakang. Gangguan fungsi hormon ini dapat disebabkan oleh gangguan hati dan ginjal, dimana pada keadaan normal 90% hormon ini diproduksi oleh ginjal dan sisanya oleh hati.
Produksi yang kurang juga dapat terjadi karena kurangnya bahan-bahan untuk produksi sel darah merah, yaitu zat gizi, diantaranya: zat besi, protein, vitamin B6, B9, B12, dan lain-lain. Masing-masing zat gizi diperlukan dalam tahapan proses pembentukan sel darah merah, seperti pembentukan heme, globin, maturasi sel darah merah, dan lain-lain.
b.      Anemia karena kehilangan sel darah merah
Kehilangan sel darah merah dapat disebabkan oleh karena laju perombakan sel darah merah yang lebih cepat daripada laju pembentukannya, bisa terjadi juga karena kehilangan sel darah merah karena robeknya pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan, baik internal maupun eksternal.
      Berdasarkan penyebabnya, anemia digolongkan menjadi:
a.       Anemia defisiensi zat gizi
Anemia ini disebabkan oleh defisiensi zat gizi, baik itu protein, Fe, Cu, Zn, vitamin  B6, B12, dan lainnya. Zat-zat gizi berperan dalam proses pembentukan hemoglobin, baik secara langsung maupun tidak langsung. Fe berperan secara langsung, sebab Fe harus berikatan dengan phortoporfirin IX untuk data membentuk heme. Cu berperan secara tidak langsung, yakni sebagai kofaktor salah satu enzim yang berperan dalam pembentukan heme.
b.      Anemia karena genetika
Anemia ini disebabkan karena mutasi atau kelainan genetik. Anemia karena genetika dapat digolongkan menjadi:
·         Thalasemia
Kelainan pada rantai globin akibat sintesis protein yang terganggu, sehingga hemoglobin tidak terbentuk sempurna
·         Anemia bulan sabit / Sickle Cell Anemia
Kelainan pada saat maturasi sel darah merah, dimana bentuk sel darah merah seperti bulan sabit. Akibatnya sel darah merah tidak dapat mengangkut oksigen seperti pada normalnya.
·         Anemia hemolitik
Kelainan ini menyebabkan sel darah merah menjadi rapuh dan mudah pecah, sehingga laju perombakan sel darah merah lebih cepat daripada laju pembentukannya.
c.       Anemia karena penyakit kronis

Anemia jenis ini adalah suatu akibat dari penyakit kronis, seperti adanya keganasan atau kanker pada sumsum tulang belakang, yang mengakibatkan sumsum tulang belakang tidak lagi mampu memproduksi sel darah merah secara normal. Selain itu, juga bisa karena penyakit gagal ginjal kronis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar