Jumat, 26 Juli 2013

BENIH CINTA

     Sebuah benih yang baik, ketika ditanam, di pendam di bawah tanah, dan dipupuk serta disiram dengan teratur, dirawat dengan baik. Pada akhirnya akan tumbuh menjadi sebuah tanaman yang sehat dan akan terus bertumbuh hingga dewasa, kemudian berbunga dan berbuah dengan baiknya. Namun berbeda dengan sebuah benih yang buruk, ketika ditanam, di pendam di bawah tanah, walaupun telah disirami, dipupuk, dan dirawat dengan sangat baik, tidak akan bertumbuh dan berkembang dengan baik, dan pada akhirnya hanya akan layu dan mati.
     Begitu pula dengan rasa cinta yang tidak bisa diungkapkan oleh seorang gadis kepada lelaki pujaan hatinya. Sang gadis hanya mampu untuk memendam benih cinta itu di dalam lubuk hatinya, sang gadis hanya bisa berdoa kepada Yang Maha Kuasa, agar sang lelaki di sana pun memiliki perasaan yang sama dengan perasaan yang dimilikinya, yaitu satu perasaan suka.
     Rasa cinta yang dimiliki sang gadis hanya mampu ada di dalam hati, dipupuk dan disirami dengan doa, hingga pada ujung pengharapan sang gadis, rasa cinta juga tumbuh di dalam hati sang pujaan hatinya. Namun kembali lagi mengingat, bahwa apabila benar tumbuh dengan baik, maka Tuhanlah yang mengijinkan, maka Tuhanlah yang berkehendak bahwa sang gadis dan sang lelaki bisa bersatu. Berbeda, apabila nanti pada ujungnya, benih cinta itu tidak tumbuh di hati sang lelaki, ketika sang lelaki ternyata tidak pernah sedikit pun menyukai sang gadis, maka benih itu dianggap mati, tidak tumbuh sama sekali dan Tuhanlah yang tidak mengijinkan benih itu untuk tumbuh karena benih itu tidak baik pada akhirnya.
     Semua kembali lagi diserahkan sang gadis kepada Tuhan Yang Maha Tau, kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sang gadis hanya dapat menyerahkan seluruh keputusan akhirnya kepada Tuhan, apakah benih cinta yang telah ia tanam itu tumbuh dan berbuah ataukah mati dan sang gadis harus kembali mencari dan menanam benih cinta yang lainnya lagi? Siapakah jodoh akhirnya, apakah sang pujaan hatinya saat ini ataukah seorang lelaki yang lainnya yang belum Tuhan ijinkan untuk bertemu dengan sang gadis di waktu ini?
     Sang gadis meyakini bahwa Tuhan punya rencana yang indah atas kehidupannya, sang gadis memang mencintai sang pujaan hatinya yang belum tentu mencintai sang gadis pula, tapi satu hal pasti yang diketahui oleh sang gadis, bahwa Allah, Tuhannya, selalu mencintainya, dalam segala hal dan dalam segala waktu.
     Sang gadis hanya berdoa seraya menunggu waktu sampai kehendak Tuhan terlihat dengan jelas, bagaimanakah jalan yang seharusnya, apakah sang gadis tetap merawat benih cinta itu ataukah sang gadis harus mencari dan menanam benih cinta yang lainnya.
     Sudah hampir dua tahun lamanya, benih cinta kepada sang lelaki pujaan itu dipupuk dengan doa, ternyata benih itu mati dengan indikasi di kehidupan nyata bahwa sang lelaki telah menikah dengan wanita lainnya. Sang gadis hanya sedikit menyesal dan kecewa bahwa benih yang ditanamnya selama ini adalah benih yang buruk, yang tidak pernah tumbuh sedikit pun dan kemudian mati. Namun sang gadis tetap berpegang teguh pada keyakinan awalnya bahwa Tuhan punya rencana yang jauh lebih indah.
     Sang gadis mencoba mencari benih cinta yang baru, ternyata bertemu di sebuah kelas musik dengan sosok lelaki lainnya. Sang gadis menyukai sosok lelaki yang baru ini, benih cinta mulai terasa di hatinya dan sang gadis kembali memendam rasa kepada lelaki yang baru ini. Entah bagaimana nanti ujungnya, sang gadis berharap benih yang baru ini tumbuh dan menjadi tanaman yang membuahkan hasil yang manis, tak peduli seberapa lama ia harus menantikan jawabannya.
     Kembali lagi, benih baru ini ditanam di dalam lubuk hatinya, setiap hari ia pupuk dengan doa dan pengharapan penuh kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Setengah tahun berlalu, ada suatu petunjuk dari yang Kuasa, lelaki baru ini menjadi teman dekat sang gadis. Benih itu mulai tumbuh, ya perlahan-lahan tumbuh dan berkembang. Sang gadis tetap merawat benih yang mulai tumbuh ini, sehingga nantinya tidak sampai layu dan mati, sehingga nantinya benih itu akan menjadi tanaman sehat yang menghasilkan bunga-bunga indah dan buah yang manis bagi sang gadis.

Tugas Jurnalistik untuk mading sekolah = KPMP KIMIA

     Kelompok Penggemar Mata Pelajaran (KPMP) Kimia adalah satu diantara kelompok penggemar mata pelajaran yang lainnya. KPMP Kimia diadakan dengan tujuan untuk membina potensi siswa-siswi yang menggemari mata pelajaran kimia, guna meningkatkan prestasi siswa-siswi di ajang olimpiade kimia. Selain itu, bagi siswa-siswi yang kurang paham dalam pembelajaran di kelas, juga dapat bergabung dengan KPMP ini guna meningkatkan pemahamannya.
     KPMP Kimia di SMA Negeri 1 Giri ini dibina oleh Miss Ika Wurie M, adapun struktur organisasi dari KPMP ini di tahun pelajaran 2012-2013 yaitu sebagai ketuanya adalah Otniel Dwiriko Yanuar (dulunya XI IPA 4 dan sekarang naik di XII IPA 5), sebagai wakil ketuanya adalah Andi Haryanto (dulunya X-5 dan sekarang di XI IPA 6), sebagai sekretarisnya adalah Airin Levina ( dulunya XI IPA 4 dan sekarang di XII IPA 1).
     KPMP Kimia ini dilaksanakan setiap hari Senin, pulang sekolah. KPMP Kimia ini gak butuh waktu lama, kalau versi cepatnya sih bagi temen-temen yang sibuk, bisa langsung datang, isi presensi, ambil soal, kemudian pulang deh.. Kalau bagi temen-temen yang mau nanya-nanya soal pembelajaran kimia di kelas, saat KPMP pasti diladeni, entah oleh pembina sendiri atau oleh tutor-tutornya. Di akhir semester, KPMP Kimia juga mengadakan ujian atau test, dimana hasilnya akan diakumulasikan dengan daftar hadir, kemudian menjadi suatu nilai ekstrakulikuler atau pengembangan diri yang tercantum pada raport baik raport semester ataupun raport tengah semester.
     Anggota-anggota dari KPMP Kimia ini sudah banyak yang mencetak prestasi di bidangnya dan kebanyakan, anggota KPMP Kimia adalah perwakilan sekolah dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN). Prestasi yang telah diraih oleh anggota KPMP Kimia ini diantaranya adalah Juara II Olimpiade Farmasi Unair 2012, Juara II dan harapan I OSN Kimia di tingkat kabupaten 2013, dll. Tak kalah juga, pembina KPMP Kimia ini juga meraih juara II dalam ajang OSN Guru di tingkat kabupaten.

Kamis, 25 Juli 2013

UNTUK YANG KUTUNGGU DI SANA

     Penantian bukan sesuatu yang indah ataupun yang menyenangkan, karena penantianmu tidak 100% akan membuahkan hasil yang baik. Kadang pula, penantianmu justru akan membuatmu patah semangat dan berujung pada patah hati, ketika penantianmu tidak terbalas, tidak membuahkan hasil yang manis, hasil yang tidak sesuai dengan harapanmu, dengan apa yang kamu nantikan saat itu.
     Sudah hampir 3 tahun lamanya, aku menduduki bangku kuliah. Jarak antara Kota Surabaya dan Kota Bandung tidaklah dekat, namun sangatlah jauh, butuh menempuh jarak yang berpuluh-puluh kilometer dan melewati satu provinsi yaitu Jawa Tengah. Surabaya adalah ibukota Jawa Timur dan Bandung adalah ibukota Jawa Barat. Terpisah jarak jauh antara kami berdua.
     Teringat cerita masa SMA yang lalu, ketika kami berdua bersekolah di salah satu SMA Negeri ternama di kota asal kami, Denpasar. Terkenal namanya, yang merupakan salah satu siswa yang suka bergonta-ganti pacar. Tampan memang, namun playboy. Apalah artinya jika tampan namun memainkan kaum hawa. Kami berdua berteman, namun tidak dekat, kami hanya bersama ketika ada acara keagamaan dan saat ekstrakulikuler teater saja. Namun, dari kebersamaanku dengannya yang singkat itu, muncullah rasa yang berbeda pada diriku kepadanya.
     Di satu sisi, ketika duduk di bangku kelas XI SMA, iya, aku mengakui pada diriku sendiri, bahwa aku menyukainya. Namun di sisi yang berbeda, aku juga meyakinkan diriku, bahwa dirinya bukanlah orang yang tepat untukku, karena sikapnya yang berganti-ganti pacar. Cukup tahu diri pulalah diriku, bahwa dibandingkan dengan mantan-mantan pacarnya, aku tidak cukup cantik. Namun, aku cukup pandai daripada mereka.
     Naik ke kelas XII, kami ditempatkan dalam satu kelas yang sama, di kelas XII IPA 2, dengan nomor absen yang berurutan pula, absen urutan nomor 5 dan 6, yang menyebabkan kami sering bersama, baik dalam kelompok piket, kelompok kerja laboraturium, dan kami duduk bersama berjejer setiap kali kami masuk ke laboraturium bahasa, multimedia, dan komputer. Sampai ketika jam pelajaran BP/BK tiba, tercetuslah sebuah ungkapan dari mulutnya, bahwa dia telah duduk di bangku kelas XII dan sebentar lagi ujian kelulusan, sehingga sebuah komitmen muncul darinya bahwa dia akan serius belajar dan meraih cita-cita, melupakan yang namanya urusan pacaran terlebih dulu.
     Sampai ujian kelulusan tiba dan selesai dilaksanakan, benar, dia memegang teguh komitmen dan ucapannya. Dia tidak pacaran, dia serius belajar guna meraih cita-citanya masuk ke jalur undangan SMNPTN sebuah perguruan tinggi negeri yang terkenal akan fakultas kesehatannya di Indonesia. Pengumuman kelulusan tiba, nilai totalnya cukup jauh di bawah nilai totalku. Nilai totalku 56,50 sedangkan nilainya 48,00. Secara rata-rata pun, nilaiku masih diatas 9, sedangkan dia tepat 8.
     Pengumuman SNMPTN tiba, dengan rasa syukur dan gembira aku mendapatkan pengumuman tersebut, aku di terima di sebuah universitas ternama di Bandung. Berbeda dengan dia, yang belum lolos di SNMPTN, dia mencoba SBMPTN, jalur ujian tulis, dan ternyata dia diterima di Surabaya, di fakultas kesehatannya. Sebelum kami berpencar dan berpisah, kelas kami, XII IPA 2 mengadakan perpisahan, perpisahan dilaksanakan di sebuah cafe restoran ternama di kota asal kami.
     Pada acara perpisahan itulah, kami mendapatkan kesempatan untuk menjadi MC, kami berdua menjadi pemandu acara perpisahan tersebut dari awal sampai selesainya. Dengan dresscode batik, pakaian kami serasi, ditambah dengan tinggi badan kami yang tidak terlalu berbeda jauh, kami menjadi makin serasi dalam acara tersebut. Hingga di ujung acara, aku dengannya berduet membawakan sebuah lagu perpisahan. Kami sekelas saling mengucapkan kata perpisahan, pesan dan kesan, hingga kami sekelas berjanji bahwa 10 tahun lagi, ketika rata-rata usia kami 28 tahun, kami akan bereunian kembali di tempat yang sama ini, pada tanggal yang sama ini, 13 Juni.
     Akhirnya kami sekelas bubar dan pulang ke rumah kami masing-masing. Begitu pula aku, aku pulang. Namun kali ini, dia yang mengantarku pulang, karena dia pula yang awalnya menjemput aku. Pada perjalanan pulang itulah, sebuah ungkapan hati keluar dari mulutnya, pernyataan suka dan cinta dicetuskannya untuk diriku. Mulutku diam, hatiku senang, namun aku berpikir pula, bahwa sebentar lagi kami berdua akan terpisah jauh dan cukup lama guna menyelesaikan masa kuliah. Dia di Surabaya dan aku di Bandung, bukankan itu jarak yang cukup jauh?
     Sebuah jawaban bijak muncul dariku, bahwa aku akui bahwa aku sudah memendam rasa padanya sejak lama. Aku juga suka hingga sekarang, namun, kembali lagi mengingat masa dulunya yang adalah playboy, biarlah masing-masing dari kami kuliah dan mencari karir yang cukup terlebih dahulu, kemudian apabila masih ada rasa diantara kami, biarlah nantinya kami bertemu kembali dan memadu kasih itu. Yang aku katakan saat itu, "aku juga suka, sebenarnya aku mau. Cuma aku takut, kamu masih mau main-main dengan cinta. Aku gak mau jadi mainanmu, aku maunya jadi yang terakhir buat kamu. Biar kita begini dulu ya, kita temenan dulu, kita menyelesaikan kuliah masing-masing dulu. Kamu kalau udah selesai kuliah, kalau udah selesai main-main, dan mau serius, silakan kembali ke aku sebelum usia aku 22 tahun. Jadi kita punya waktu 4 tahun dari sekarang, selama 4 tahun itu, aku akan terus nunggu kamu karena aku pun suka denganmu,tapi jika kamu gak juga dateng ke aku sampai usia kita 22 tahun, aku anggap, kamu udah temukan yang lainnya dan akupun akan mencari penggantimu."
     Kami setuju akan hal itu, kami berkomitmen untuk tetap menjaga hati dan diri kami satu sama lain untuk nantinya akan kami berikan kepada satu sama lain, ketika kuliah selesai dan mendapatkan karir yang kami inginkan, ketika kami dewasa dan serius menjalani hubungan yang lebih dari pada saat ini. Bulan agustus pada tahun itu, kami berpisah, aku di Bandung, dia di Surabaya. Kami berdua menjalani kehidupan kami masing-masing di jurusan yang kami tekuni masing-masing. Dia di jurusan kesehatan dan aku di jurusan kependidikan.
     Sampai saat ini, hampir tiga tahun berlalu, semester 6 kuliah hampir berakhir, kami masih menjalani kehidupan kami tanpa hubungan spesial, karena hingga saat ini pula, dia belum juga datang padaku. Sampai saat ini pula, aku masih menunggunya, aku masih menjaga diriku untuknya seorang, buktinya, sampai saat ini aku serius berkuliah, dan targetku di semester depan adalah ujian kelulusan dan wisuda, sehingga S1 ku diselesaikan dalam waktu 3,5 tahun. Entah bagaimana dengannya, apakah dia masih memendam rasa denganku dan akan kembali sebelum usia ini 22 tahun? Ataukah dia telah larut dalam kuliah dan permainan cintanya dengan wanita lain?
     Usia ini sudah menginjak 21 tahun dan aku tidak tahu bagaimana keadaan hatinya. Yang aku tahu hanyalah menunggunya, masih ada 1 tahun lagi untuk menantikan hasilnya, apakah dia kembali padaku dan serius menjajaki hubungan ini, hubungan yang terungkapkan di beberapa tahun yang lalu? Ataukah sudah pergi, meninggalkan rasaku ini sendiri. Aku tetap berharap, bahwa nanti di usia 22 tahun, kami berdua kembali bertemu dan mengungkap rasa cinta satu sama lain dan kemudian bersama selamanya. Semoga ini semua akan membuahkan hasil yang manis, semoga penantianku akan terjawab oleh kedatangannya. Aku berharap, aku berdoa, untuk yang kutunggu di sana....

Senin, 01 Juli 2013

Evaluasi Pengeluaran Study Tour 2013

Mau cerita yaa,,,
Ini tentang anggaran alias uang yang aku keluarkan saat study tour kemarin,, 
Bukan untuk pamer atau untuk menyombongkan diri,,
Hanya untuk dokumentasi dan pembelajaran serta evaluasi semata.. :D


PEMASUKAN:
1. Dari orang tua untuk biaya Study Tour : Rp 1.000.000,00

2. Dari orang tua untuk uang saku : Rp 500.000,00

3. Dari tabunganku di sekolah : Rp 500.000,00

4. Dari tarik ATM BCA : Rp 200.000,00

Total Pemasukan : Rp 2.200.000,00



PENGELUARAN:
1. Biaya study tour : Rp 1.050.000,00

2. Belanja di Pasar Cibaduyut,(Rp 210.000,00) rinciannya:
- Jaket Jumper buat my brother Rp 70.000,00
- Jaket Biasa buat my brother Rp 80.000,00
- Sepatu Sandal biasa (2 buah) buat aku Rp 60.000,00

3. Belanja di Pasar Baru (Rp. 280.000,00) rincianya:
- Kemeja buat aku (3 buah) Rp 150.000,00
- High Heels buat aku Rp 80.000,00
- Kaos Bandung buat my brother (2 buah) Rp 50.000,00

4. Belanja di Candi Borobudur (Rp 105.000,00) rinciannya:
- Beli gantungan kunci (5 buah) Rp 5.000,00
-Beli kaos buat my brother (6 buah) Rp 100.000,00

5. Belanja di Malioboro (Rp 195.000,00 ) rinciannya:
- Tas selempang buat aku Rp 35.000,00
- Blankon titipan papa Rp 20.000,00
-Kaos dagadu aku (2 buah) Rp 50.000,00
- Daster + baju buat nenek Rp 60.000,00
-Kaos my brother Rp 30.000,00

6. Belanja di Prambanan (Rp 60.000,00) rinciannya:
- Kemeja buat engkong Rp 45.000,00
-Tas selempangku Rp 15.000,00

7. Belanja bakpia Djava buat oleh-oleh: Rp 240.000,00

8. Kembaran gelang sama Keni: Rp 5.000,00

9. Beli siomay di depan museum geologi dan di alun-alun jogya: Rp 10.000,00

10. Lain-lain (beli roti, beli air mineral, beli jajan di indomart, dll ) : Rp 15.000,00

TOTAL PENGELUARAN:  Rp 2.170.000,00


ya, kira-kira demikianlah pengeluaran saya untuk study tour..
ini pengeluaran saya, berbeda pula dengan pengeluaran teman-teman lainnya..
Mungkin karena saya wanita, seorang cewe, sehingga antara pemasukan dan pengeluaran tidak jauh beda, defisit enggak, sisa juga sisanya dikit banget.. kalau dibilang boros sih emang iya, karena kebanyakan uang saya pergunakan untuk membeli titipan dan oleh-oleh, kalau di hitung-hitung, kalau cuma punya saya sendiri mungkin untuk belanja ya tidak lebih dari Rp 500.000,00 kok,, :D
sama juga lah sama temen-temen cewek lainnya yang rata-rata segitu juga.. hehehe
Tapi kalau untuk temen-temen cowok,, #cowok yang bener cowok ya... cowok yang rata-rata dan biasa aja, tidak berlaku untuk cowok yang modis dan cowok yang kecewekan... itu rata-rata mereka cuma habis 100-250rb aja.. Tapi kalau untuk cowok yang modis, mungkin mereka sihh habisnya sama kayak cewek kebanyakan,, mungkin bsa 500rb ke atas.. hehehe

Sekian deh ceritanya tentang pengeluaran selama study tour,
sekali lagi, ini cuma buat evaluasi aja, bukan untuk pamer
Ini cuma buat berbagi aja, bukan untuk menyombongkan diri
:)

EVALUASInya:
1. Ingat, bahwa itu semua masih uang dari orang tua, walaupun ada di tabungan kita
2. Uang tersbut dipercayakan oleh ortu kpd saya, khususnya, untuk membeli barang-barang yang bermanfaat, bukan untuk glamour
3. Masalah sepatu sandal dan high heels yang totalnya saya beli, berjumlah 3 buah, bukan ajang untuk menghamburkan uang, tapi ajang persiapan, karena sepatu sandal  dan high heels saya yang ada di rumah sudah lama dan agak rusak semua, oleh karena itu regenerasi
4. Masalah kaos adik saya yang jumlahnya hampir 10 buah, it juga untuk regenerasi saja, mengingat kaos-kaos adik saya sudah berumur hampir 2 tahun lebih, :)
5. Setelah study tour berakhir, marilah saya MENABUNG dengan sedikit demi sedikit hingga menjadi bukit, guna persiapan MASUK UNIVERSITAS di tahun depan
:)

Demikian evaluasi yang ada setelah bersenang-ria selama study tour,
Setelah ini, agenda saya adalah:
1. Mempersiapkan diri guna mengikuti UAN dan SNMPTN karena saya telah duduk di bangku kelas XII
2. Menabung guna persiapan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni di bangku kuliah, yang tentunya saya akan berkuliah di luar kota banyuwangi dan tentunya membutuhkan biaya hidup yang lebih daripada ketika saya SMA :D

SEMANGAT!!!
KEEP SPIRIT!!!
TUHAN PUNYA RENCANA :)

STUDY TOUR 2013

     Progam Study Tour telah dilaksanakan oleh sekolahan kami tercinta, SMAN 1 Giri pada setiap tahunnya. Study Tour menjadi progam rutin tahunan bagi seluruh siswa-siswi kelas XI yang naik kelas ke kelas XII. Progam ini menjadi salah satu progam yang di tunggu-tunggu oleh murid-murid pada setiap angkatannya, begitu juga angkatan kami pada saat ini. Progam ini memiliki berbagai tujuan dan manfaat, diantaranya adalah membuka wawasan dan pengetahuan bagi kami semua, khususnya dalam persiapan setelah SMA, kami akan melanjutkan ke perguruan tinggi yang manakah, hal ini sehubungan pula dengan salah satu tempat kunjungan kami, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM), dimana pada tahun ini, study tour kami adalah ke Bandung-Jogjakarta yang dilaksakan selama 6 hari lamanya.
     Kami berangkat dari sekolah pada hari Minggu, 23 Juni 2013, tepat tengah malam. Berkumpul di halaman timur gedung sekolah dengan transportasi berupa 6 buah bis dari lembaga Cipaganti. Dimana 2 bis adalah untuk siswa-siswi jurusan IPS dan 4 bis untuk siswa-siswi jurusan IPA. Kami diberangkatkan oleh kepala sekolah bersama para wali murid yang kala itu hadir dan menunggu hingga keberangkatan. Diawali dengan sambutan lalu doa, akhirnya bis diberangkatkan tepat pukul 12.10.
     Hari Senin pagi, kami sudah menginjakkan kaki kami di tanah provinsi Jawa Barat. Wisata awalan kami adalah ke Tangkuban Perahu, salah satu gunung yang terkenal akan kisahnya, yakni kisah Jaka Tingkir dan Dayang Sumbi, kisah cinta seorang anak yang menyukai ibunya sendiri. Dari Tangkuban Perahu, sebenarnya kami berniat untuk menuju ke permandian panas Ciater, namun karena keadaan jalanan yang rapat alias macet dan menyita waktu kami, dengan terpaksa, kami delete wisata ke Ciater, kami menuju ke kawasan Pasar Cibaduyut yang terkenal akan sepatu-sepatu kulit maupun sepatu sandalnya. Kawasan perbelanjaan pertama yang kami kunjungi. Setelah belanja, hari telah menjadi petang, kami menuju ke PPPPTK IPA Bandung, yang menjadi tempat penginapan kami yang pertama.
     Hari Selasa pagi, kami sudah bersiap diri, keluar dari kamar penginapan dengan seragam identitas lengkap, kami bersarapan bersama, kemudian kami menuju ke Institut Teknologi Bandung (ITB). Kami disambut dengan ramah disana, di aula besar ITB Ganesha, yang menjadi ruang wisuda Presiden Soekarno pada dulunya. Pada kunjungan ini, wawasan kami dibukakan tentang bagaimana kehidupan di universitas, bagaimana jurusan-jurusan progam studi di universitas beserta prospek kerjanya setelah tamat nantinya. Pilihan progam studi di ITB cukup banyak, khususnya bagi siswa-siswi yang berjurusan IPA saat ini, ITB menawarkan berbagai prodi tentang teknik khususnya. Bagi kawan-kawan IPS, ITB juga baru membuka Sekolah Bisnis Management dan juga ada fakultas seni rupa dan desain.
     Setelah ITB, kami mengunjungi Museum Geologi yang tentunya membuka wawasan kami tentang batu-batuan dan lapisan-lapisan penyusun bumi ini. Dari Museum Geologi, kami menuju kawasan perbelanjaan yang kedua, yakni Pasar baru, salah satu pusat pasar grosir di Bandung yang tentunya merogoh dompet kami karena banyak sekali yang ingin kami beli disana. Dari kemeja, sarung, sepatu, bros, kain, pakaian muslim maupun pakaian adat, semuanya tersedia dengan harga yang bervariasi pula. Usai berbelanja di kawasan ini, kami bersiap-siap kembali guna perjalanan panjang menuju ke Yogyakarta.
     Rabu subuh, kami tiba di Masjid Besar Purworejo, namun kali ini rombongan kami tidak lengkap, karena bis nomor 4 mengalami kendala di jalan sehingga mogok dan tidak bisa hadir bersama dengan kami. Rabu pagi, 5 bis telah sampai di Magelang untuk sarapan kemudian menuju kawasan Candi borobudur, Namun bis 4 masih belum tiba di Purworejo sehingga tempat sarapannya berbeda dengan tempat sarapan kami..
     Rabu siang, setelah mengujungi Candi Borobudur, kami mempersiapkan diri dan berpakaian seragam rapi, menggunakan seragam identitas dan menuju ke AAU (Akademi Angkatan Udara) yang terletak di belakang bandara Adi Sucipto Jogyakarta. Selama kami berada di AAU, kendala bis 4 telah berhasil diatasi dan bis melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur dan tidak mengunjungi AAU bersama dengan kami, 5 bis lainnya.
     Seusai di AAU, kami menuju alun-alun kota Yogyakarta, sebenarnya kami ingin mengunjungi Keraton Yogyakarta pula, namun karena waktu sudah melebihi waktu tutupnya Keraton, kami tidak jadi lagi mengunjungi Keraton dan kami menuju alun-alun. Di alun-alun, kami makan malam bersama dengan nasi kotak yang telah tersedia, kemudian kami menuju ke Edu Hostel. Letak Edu Hostel tidak jauh dari kawasan perbelanjaan Malioboro, sehingga, pada malam harinya pun kami bisa menuju Malioboro dan kembali berbelanja disana.
     Usai dari Malioboro, hari sudah sangat larut malam. Saat itu, saya dan kawan-kawan tiba kembali di hostel sekitar pukul sebelas malam. Lelah kami sudah tak terkira, kami membersihkan diri kemudian tertidur lelap di ranjang hostel yang nyaman dan cukup mewah. Kamis pagi, kami bangun dan mempersiapkan diri kembali. Kami menggunakan seragam batik, makan pagi bersama di lantai 5 hostel tersebut, kemudian check out dan menuju ke UGM.
     UGM membuka pintu dengan lebar, kami di temani oleh rombongan study tour dari 6 sekolah lainnya, dari Padang, dari Lampung, dari Kediri, dll. Setelah dari UGM, kami menuju ke Pusat Oleh-Oleh, yakni Bakpia Djava. Banyak diantara kami yang membeli bakpia sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Setelah itu, kami menuju ke candi Prambanan. Setelah dari Candi Prambanan, sebenarnya dalam perjalanan pulang kami juga ingin mampir ke Pasar Klewer Solo apabila masih ada wktu, namun hari sudah mulai gelap, sehingga kamipun tidak mampir ke pasar klewer. Kami melanjutkan perjalanan terus, hingga tiba makan malam untuk yang terakhir kalinya bersama dengan rombongan study tour keluarga SMAN 1 Giri tahun 2012-2013 di daerah Ngawi-Jawa Timur, kemudia pada Jumat paginya, tanggal 28 Juni 2013, kami kembali tiba di halaman timur SMAN 1 Giri Banyuwangi.
     Kira-kira begitulah sekilas kisah tentang study tour d tahun ini. Semoga dengan adanya study tour ini juga dapat membuka pengetahuan dan wawasan tentang rencana masa depan pada jenjang pendidikan yang lebih lanjut dan juga memelihara tali kasih antar kawan dan warga SMAN 1 Giri. :)