Selasa, 22 April 2014

PASKAH




Pasti Aku Selamat Karena Allahku Hidup
Aku bersukacita karena Firman digenapi
Aku bersukaria karena dosaku telah ditebus
Oleh darah Anak Allah yang Maha Kudus

Ia rela dihina, dicambuk, disiksa, dan disalib
Ia mati namun Ia bangkit, kalahkan maut
Kalahkan kuasa gelap yang Maha Jahat
Ia menghapuskan dosaku dan dosamu

Kudus, kuduslah Yesus Kristus
Mesias, Anak Allah, Juruselamat dunia
Sekarang Ia duduk di sebelah kanan Bapa
Nanti Ia akan datang lagi ke dunia pada kesudahannya

Sekarang aku bukan lagi hamba dosa
Aku telah dibebaskan oleh kuasa-Nya
Kini aku jadi hamba kebenaran
Jadi ahli waris kerajaan Surga

JUMAT AGUNG




            Setiap tahun, umat Kristiani selalu memperingati Jumat Agung sebagai peringatan akan kesengsaraan Yesus Kristus dalam menggenapi Firman Tuhan, yakni menebus dosa manusia dengan cara disalibkan. Yesus dijual oleh Yudas Iskariot, selaku murid-Nya sendiri, kepada pada Ahli Taurat dan orang Farisi yang membenci-Nya. Kemudian, Ia diadili dan dihakimi, rakyat menuntut Ia untuk disalibkan. Ia disiksa, dihina, diberi mahkota duri, memikul salib sampai ke Bukit Golgota dan pada akhirnya, Ia disalibkan. Tepat pukul 3 sore, Ia menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa dan berkata “Sudah selesai”, sebagai tanda bahwa hukuman dosa manusia sudah lunas dibayar-Nya. Kemudian Ia dikuburkan, dan bangkit pada hari yang ketiga.
            Yohanes 3:16 menyatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Nas tersebut digenapi lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, setiap orang yang percaya kepada-Nya akan beroleh hidup kekal, hidup yang sesungguhnya, dalam kemuliaan bersama Allah di dalam surga. Yesus juga menjanjikan tempat bagi umat-Nya di dalam surga, dalam Kerajaan Allah. Yesuslah satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup. (Yohanes 14)
            Peristiwa Jumat Agung mengingatkan kita untuk kembali mengintrospeksi diri kita. Sebagai umat-Nya, sebagai anak-anak-Nya yang sudah ditebus, apakah kita sudah hidup kudus? Sudahkah kita menyenangkan hati-Nya? Memang manusia tak ada yang sempurna, tapi kita rindu untuk disempurnakan oleh Allah. Marilah kita bertumbuh, marilah kita tanggalkan dosa kita, ingatlah selalu, kita bukan lagi hamba dosa, melainkan hamba kebenaran, kita sudah ditebus oleh Yesus Kristus.
            2 Korintus 5:17 menyatakan “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. Sebagai ciptaan baru, marilah kita selalu menjaga tubuh putih kita. Diibaratkan, kta mengenakan jubah putih nan bersih, dan kita akan selalu menjaga kebersihannya itu selama menjalani hari-hari dalam hidup kita. GBU.

CHOOSING CHEMISTRY AS STUDY PROGRAM AT UNIVERSITY




            Chemistry is a basic science which studying the properties and the composition of matter. Chemistry is needed by everyone in every time. For example, to type this article, I need energy from the catabolism of glucose in myself which is an exothermic reaction, a type of reaction that studied in thermochemistry, one part in chemistry lesson.
            Choosing chemistry as your study program at university is a good choice. First, chemistry bachelor is needed in many industrials, like food industrials, materials industrials, etc. Second, chemistry bachelor is needed in educational institute. Being a chemist, a lecturer, or a teacher is an offering profession that you can choose if you were a chemistry bachelor. A lecturer and a teacher whom in class and teach student. A chemist that always do research in the laboratory, and etc.
            Being a lecturer is my dream and I choose chemistry as my major at university because I will get my dream. I have loved chemistry since my first year at senior high school. I proved my love to chemistry at my second year at senior high school, when I got the second rank of OSN in regionally degree, in Kabupaten Banyuwangi. Then, I continued my hassle in province degree, in East Java province, I got number 10th. But I didn’t continue to nationally degree, my score was not enough to reach 80 national rank.
            I didn’t stop proving my love to chemistry, I was joining many Olympiad of chemistry. In UIN Olympiad, I was going until final. I got number 6th. In UNEJ Olympiad, I got number 5th. I was teaching my junior, who go to OSN and be the representative of my school. I was be a tutor for my classmates in chemistry lesson. I don’t want to stop loving chemistry. Chemistry is fun, chemistry is interesting and challenging.
            So, I choose chemistry as my study program at scholarship university. How about you? What’s study program that you choose? J

KESAN UN 2013/2014




            Ujian Nasional SMA se-derajat  2013/2014 yang telah dilaksanakan mulai hari Senin, tanggal 14 April, hingga Rabu, tanggal 16 April 2014, menimbulkan berbagai kesan tersendiri, khususnya bagi para pesertanya, khususnya aku. Ujian Nasional di tahun ini dapat dikatakan berbeda dengan ujian-ujian nasional di tahun-tahun sebelumnya, karena di tahun ini, soal-soal ujian nasional disisipi oleh soal-soal ujian masuk PTN. Bagi pelajar yang berada/tinggal di daerah perkotaan, mungkin kualitas soal dinilai sudah biasa. Namun, bagi pelajar daerah perdesaan, bisa dikatakan bahwa soal-soal yang ada luar biasa. Kita juga tak memungkiri bahwa kualitas pendidikan di Indonesia memang belum merata.
            Sebagai siswi yang mengambil jurusan IPA, akupun juga merasakan bahwa soal-soal, khususnya soal matematika, kimia, dan fisika sedikit lebih susah dari tahun lalu. Umpanya, jika soal tahun lalu hanya berbunyi 1+1=2, soal tahun ini berbunyi (9/9 x 1) + (8/8 x 1) = 2. Walaupun SKL-nya sama, namun diperlukan penalara yang lebih luas. Terlebih di soal hafalan mata pelajaran kimia, yang biasanya struktur polimer yang sering muncul adalah PVC, polietena, protein dan yang umum-umum lainnya, namun tahun ini yang keluar adalah struktur polimer yang tidak umum seperti bakelit, nilon, Teflon. Saya akui, ujian nasional ini memang memilki tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
            Ujian Nasional di tahun ini pun dipersingkat menjadi 3 hari. Dalam satu hari, peserta didik menempuh 2 mata pelajaran. Ini pun menimbulkan pro dan kontra di kalangan pelajar, UN dalam waktu 3 hari, mempercepat waktu, jadi cepat selesai dan cepat lega pula. Namun di sisi lain, konsentrasi pelajar terpecah, tidak hanya untuk 1 pelajaran dalam sehari, namun 2 pelajaran dalam sehari.
            Tindak-tindak kecurangan juga mewarnai pelaksanaan UN dari tahun ke tahun. Peredaran kunci jawaban yang tak bertanggungjawab, kadang benar, kadang salah. Kebocoran soal di sekolah-sekolah tertentu, dan lain-lain. Puji Tuhan, di sekolahanku tidak ada kebocoran soal. Semua soal rapi tersegel sebelum UN dimulai dan setelah UN selesaipun lembar jawaban sudah tersegel rapi dalam map. Namun kunci jawaban masih beredar dimana-mana, entah benar atau salah, entah darimana asalnya, entah bagaimana bentuknya, aku tidak ikut campur, hanya ingin jujur dan mengerjakan sesuai kemampuanku.
            Yang lucu lagi, UN tahun ini juga diwarnai dengan kesalahpahaman dari berbagai pihak. Di soal Bahasa Indonesia, terdapat satu bacaan biografi keteladanan Jokowi. Ini mengundang kontroversi, yang menyatakan bahwa UN dianggap ada unsur politik. Pembuat soal UN juga pasti tak bermaksud demikian, soal-soal UN sebelum di-fix-kan, juga pasti diseleksi juga. Hahaha, sebagai pelajar, aku sih netral, hanya bisa tertawa aja. :D
            Demikian cerita singkat dan kesanku terhadap UAN 2013/2014. Semoga UN yang sudah dilaksanakan bisa jadi berkat. Para pelajar jujur, yakinilah bahwa Tuhan adil, gak usah risau sama mereka yang memakai kunci jawaban, biarlah sudah. Tuhan tau bagaimana kita berusaha, bagaimana kita berdoa, dan pastinya Tuhan itu adil dan kasih, yang benar pasti dimuliakan dan yang salah pasti dihukum. Semoga hasil UN bisa maksimal dan bisa menolong dalam seleksi SNMPTN maupun SBMPTN. Gbu.

LIKA-LIKU CALEG GAGAL


 
            Jadi caleg selalu identik dengan uang??? Begitulah budayanya di negara kita, Indonesia ini. Beratus-ratus juta uang yang harus para caleg keluarkan untuk memenangkan dirinya. Setelah jadi, yang mereka lakukan adalah korupsi, untuk mengembalikan semua modal uang yang mereka telah keluarkan diawal. Kalau semua caleg seperti itu, mau jadi apa negara kita? Sebagai rakyat yang baik, janganlah kita mau dibeli dengan uang. Asas Pemilu LUBER-JURDIL jangan sampai digantikan dengan asas UANG KEMENANGAN CALEG.
            Sebelum pemilu, para caleg membagi-bagikan uang kepada rakyat, berlomba-lomba menarik simpati rakyat dengan mengumbar janji palsu dari mulut mereka yang manis. Mereka berlomba-lomba memberikan bantuan kepada rakyat, seperti pembangunan masjid, perbaikan jalan, dan fasilitas-fasilitas rakyat lainnya. Banyak-banyakan memberi bantuan kepada rakyat miskin dan kepada yayasan panti asuhan.
Setelah pemilu dan mengetahui hasil pemilu, dimana perolehan surat suara mereka sangat kecil, mereka menuntut kembali uang mereka. Uang yang sudah mereka bagikan kepada rakyat, mereka minta kembali, dengan tanpa malu. Uang yang mereka sumbangkan untuk yayasan panti asuhan mereka ambil kembali. Uang yang mereka berikan untuk perbaikan jalan dan sudah direalisasikan diminta kembali dan ketika uang itu tidak diberikan lagi kepada mereka, mereka memblokir jalan itu tanpa malu. Uang untuk pembangunan masjid yang saat ini berubah jadi pasir, batu bata, semen, dan kubah, mereka ambil kembali dalam bentuk barang demikian. Sungguh menggelikan, namun ini yang terjadi.
Anggota legislatif adalah wakil-wakil rakyat, yang mau mengayomi dan menyejahterahkan rakyat, bukan menyodori dan membodohi rakyat dengan tipu-tipu dan uang. Ditinjau dari segi keagamaan, anggota legislatif adalah orang-orang yang diurapi dan dipilih oleh Tuhan untuk melakukan pekerjaan baik dan benar sebagai bagian dari pembangunan negara. Namun citra anggota legislatif dikotori oleh hal-hal yang tidak berkenan dihadapan Tuhan sedemikian, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Tuhan mengetahui dan menyelidiki hati sampai ke relung-relung yang terdalam, Tuhan tau motivasi dalam diri caleg masing-masing, yang tidak diketahui oleh orang lain. Tuhan pun menetapkan, siapa caleg yang jadi dan siapa caleg yang tidak akan jadi walaupun sudah banyak uang yang mereka keluarkan. Tuhan pun punya rencana atas negara ini yang diwujudkan-Nya lewat peran para anggota legislatif yang benar-benar bersih dan punya motivasi baik untuk menyejahterakan rakyat. Tuhan mengetahui semuanya.
Jadi, bagi para caleg baik yang gagal, bersabarlah, akan ada waktunya Tuhan menunjukkan kuasa-Nya. Bagi para caleg buruk yang gagal, bertobatlah, sebelum Tuhan menghukum. Bagi para caleg yang terpilih, jalankanlah amanat rakyat, lakukanlah tugas sebagai anggota legislatif dengan baik dan benar, jadikan kepentingan rakyat sebagai prioritas, jangan korupsi dan jangan utamakan kepentingan pribadi. Bagi para rakyat, marilah kita berpandai-pandai diri, jangan mau dibodohi oleh para caleg, marilah kita jadi rakyat yang baik, yang memilih pemimpin dan wakil rakyat yang tepat. GBU.