Kamis, 25 Mei 2017

Konsumsi Alkohol dan Stroke

          Dalam tubuh, alkohol akan dipecah oleh enzim alkohol dehydrogenase di dalam sistem digestif. Pada bagian usus kecil, alkohol cepat diserap oleh tubuh. Kemudian, alkohol  dirombak lebih lanjut hingga menjadi asetil koA, namun asetil koA ini tidak dapat masuk ke dalam siklus Krebs, melainkan masuk ke jalur metabolisme lemak. Asetil koA akan diubah menjadi asam lemak dan kemudian meningkatkan sintesa trigliserida. Tingginya triliserida menjadi faktor risiko terbentuknya atherosclerosis.
            Sisa pembongkaran alkohol yang tertimbun dalam tubuh dan mengikuti aliran darah untuk disaring oleh ginjal dan dibuang melalui urin, sisa-sisa metabolisme ini bisa menyebabkan terjadinya inflamasi pada dinding pembuluh darah yang juga dapat menyebabkan rupturnya pembuluh darah. Ketika terjadi rupture vaskuler, bisa jadi terjadi pendarahan dalam yang menyebabkan lemahnya aliran darah. Ruptur vaskuler juga dapat menyebabkan adanya thrombus yang mengikuti aliran darah dan menyumbat aliran darah tersebut.
            Atherosklerosis dan plak yang tidak stabil ini dapat mengakibatkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah, sehingga aliran darah (khususnya ke otak) terhambat. Otak akan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga tidak dapat melakukan fungsi normalnya. Kemudian sel-sel otak akan mati perlahan-lahan. Di sinilah terjadi stroke iskemi.

Alkohol juga meningkatkan CRH, ACTH, dan Aldosteron. Peningkatan hormon-hormon ini akan meningkatkan volume darah. Volume darah yang meningkat dapat menyebabkan aliran darah juga meningkat, sehingga pembuluh darah mengompensasi hal tersebut dengan memperkuat jaringan ikatnya guna mencegah terjadinya kebocoran pembuluh darah, akibatnya dinding pembuluh darah makin tebal, terjadi kontriksi arteri dan peningkatan vaskuler perifer ditandai dengan meningkatnya tekanan darah. Kondisi tekanan darah tubuh yang diatas normal biasa disebut sebagai hipertensi. Pada kondisi tertentu, ketika aliran darah terlalu tinggi dan dinding vaskuler tidak dapat mengompensasi tekanan, akan terjadi kerusakan dinding vaskuler, yang mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. Ketika pembuluh darah yang pecah adalah pembuluh darah yang menuju ke otak, maka terjadi stroke hemoragik.


Belajar dari Kejadian untuk Kehidupan

Kej 1

            Kejadian adalah kitab yang diletakkan paling awal dalam urutan di Alkitab. Banyak sumber menyatakan bahwa Kitab Kejadian ditulis oleh Musa. Kitab ini dimulai dengan penciptaan. Lembaga Alkitab Indonesia memberika judul perikop “Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya” pada Kejadian pasal yang pertama. Penciptaan (Creation) adalah awal, dimana Allah menciptakan segala sesuatu dalam kekekalan, tanpa dosa. Pada pasal 3, barulah muncul dosa. Identitas manusia yang sebenarnya haruslah mengacu pada Creation, di awal Allah menciptakan segala sesuatu dengan baik adanya.
            Allah menciptakan segala sesuatu dari apa yang tidak ada sebelumnya. Dari sini, kita belajar bahwa Allah adalah kekal, tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dan Ia mampu melakukan segala hal. Allah menciptakan segala sesuatunya terlebih dahulu pada hari pertama hingga kelima. Pada hari keenam, barulah Allah menciptakan manusia. Pada ayat 26, Allah menciptakan manusia seturut gambar dan rupaNya dengan tujuan tertentu.
Bayangkan, jika Allah menciptakan manusia pada hari yang pertama, sebelum segala sesuatu ada.. Manusia pasti akan bingung mau mengerjakan dan melakukan apa, manusia juga belum punya makanan, dan lain-lain.
Tapi, Allah menciptakan manusia ketika segala sesuatu sudah dipersiapkan Allah. Allah menciptakan manusia dengan tujuanNya yang mulia, dengan semua yang Tuhan telah persiapkan,
IMPLIKASI à Ada tugas bagi setiap umat ciptaanNya. Ketika Tuhan berikan tugas itu, Tuhan sudah persiapkan segala sesuatu untuk membantu kita mengerjakan tugas itu. Tuhan bukan Allah yang sewenang-wenang yang hanya menuntut dan menyuruh saja, tapi Tuhan juga menyediakan pertolongan dan berkat bagi setiap kita yang melakukanNya.
Untuk melakukan tugas itu, kita perlu:
a.      Melekat erat kepadaNya
Allah berfirman kepada tanah untuk menumbuhkan berbagai macam tanaman (ayat 11-12). Allah berfirman kepada air agar ada binatang-binatang dalam air (ayat 20-21). Tapi, Allah berfirman pada diriNya sendiri ketika menciptakan manusia (ayat 26). Sama seperti tanaman akan perlahan mati ketika dicabut akarnya dari tanah, ikan akan mati ketika keluar dari laut, manusiapun akan perlahan mati ketika keluar dari Penciptanya.
b.      Mengejar apa yang jadi kehendak Allah
Sebagai gambar Allah, seharusnya manusia juga mengejar apa yang jadi kehendak Allah. Manusia sering merasa gengsi, ingin ini itu untuk mengejar penilaian orang lain. Gengsi adalah perusakan gambar dan rupa Allah, mengejar hal-hal lahiriah, bukan lagi apa yang dimau oleh Allah. Padahal, lahiriah akan makin merongsot dan batiniahlah yang seharusnya diperbaharui.
Kej 1:26 menyatakan “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ….”. Seharusnya kita hidup dengan cara Allah, hidup dalam kekudusan. Tapi gambar Allah dalam manusia rusak oleh dosa. Syukur kepada Allah, Allah memberikan anakNya untuk menebus dosa kita, sehingga gambar yang rusak itu kembali baru dan bisa dipakai lagi untuk kemuliaanNya.
Hal ini bukan berarti kita sempurna dan tidak dapat berbuat dosa lagi. Selama hidup di dunia, kita masih bisa berbuat dosa. Tapi ingat, sebagai orang yang sudah ditebusnya, kita sudah menang dari dosa, kita tidak lagi ada di bawah kekuasaan dosa. Hal ini memampukan kita untuk menolak keberdosaan. Ketika jatuh dalam dosa, segera kembali dan bertobat pada Allah. Allah yang mampu memulihkan.
c.       Menguasai hidup
Tujuan Allah menciptakan manusia adalah supaya manusia berkuasa atas segala sesuatunya. Ini bukan berarti manusia bisa sewenang-wenang, namun manusia harus menatalayai apa yang Tuhan percayakan. Manusia harus menguasai dirinya sendiri, termasuk pikiran. Seringkali manusia berpikiran apa yang seharusnya tidak ia pikirkan. Iblis seringkali bekerja di dalam pikiran kita, karena ia tidak dapat bekerja dalam hati kita yang sudah dikuasai Roh Kudus. Pikiran dan hati seringkali bertentangan. Inilah kuasa kita, apakah mau memilih menuruti Iblis ataukah Roh Kudus.
Waktu, harta, pekerjaan, dan lainnya seharusnya tidak menjadi hal-hal yang berkuasa dalam diri kita. Bukan hal-hal itu yang mengatur kita. Namun, kitalah yang mengatur hal-hal tersebut. Tuhan memberikan kita berbagai modal untuk menjalani hidup seturut tujuanNya. Tuhan berikan hikmat, talenta, gairah, kreativitas, kepribadian, dan lain-lain.
Tiap-tiap orang unik dan diciptakan dengan tujuan khusus dari Allah. Modal yang diberikan Allah kepada tiap-tiap orangpun akan berbeda. Tidak ada alasan untuk membanding-bandingkan dan iri, karena Tuhan telah mengatur segalanya. Justru dengan perbedaan inilah, manusia dapat saling melengkapi dalam membangun tubuh Kristus.
Ketika kita hidup mengerjakan tugas tersebut, Tuhan pasti sertai. Kej 1:29 adalah berkat Allah dalam mencukupi kebutuhan dasar manusia, yakni makanan. Jika kebutuhan yang dasar saja Tuhan cukupkan, pasti kebutuhan-kebutuhan lainpun akan Tuhan cukupkan juga. Jangan kuatir. Providensia Allah selalu ada. Tuhan telah persiapkan segala sesuatunya. Tuhan tidak pernah telat, Tuhan selalu menepati rancanganNya. Semangat menjadi mitra Allah… God bless..


Inspired by: Bahan KK Farma Unair 16 – KTB Cantik – Radio 21/5

SHORT TRIP TO JOGJA - Ala Backpacker dengan Sohib Tercinta

It was no plan…
Senin, 15 Mei 2017
            Mata kuliah statistika dimulai pukul 07.00 pada hari antara Minggu dan libur SBMPTN. Kelas sepi, banyak teman-teman yang pulang kampung – menggunakan jatah bolosnya. In the middle of class, Tiwi and Dara was talking about Preksu, ayam geprek dan susu.. Preksu is one of popular food in Jogja among students. I didn’t know why, I was just kidding when I offered Dara to go Jogja. Dara had permission from her mother, so did I. So, we decided to go Jogja (yeeeyy). We checked train schedule via website. KA Gaya Baru will depart at 12.00 and KA Sritanjung around 14.00.
            Class was end at 09.00 am. Kita balik sendiri-sendiri ke kost, we prepared our belonging. I picked up Dara and we went to Stasiun Gubeng. Grateful, we got on the spot ticket to Jogja for KA Gaya Baru. Berangkat pukul 12.00 dari Surabaya, tiba pukul 17.00 di Stasiun Lempuyangan Jogja. Selama perjalanan, we just planned what would we do there. Dara had an ideas to rent a motorcycle, so we could travel freely, not depend on public transportation or Uber or GoCar or else. I browsed in internet about Rental Motor Jogjakarta and I found. Contact via WA and fast response enough from the Rental. Untuk sewa, perlu beberapa jaminan seperti E-KTP, tiket pulang, KTM, atau other identity card – so I guaranteed mine, because Dara doesn’t have E-KTP. Motor diantar oleh pihak rental ke Stasiun Lempuyangan, sehingga ketika kami turun dari kereta, kami langsung menuju parkiran depan dan menjumpai pihak rental. Motor beat hitam baru, plat masih belum keluar malahan, mantap juga bawaannya, serta ada dipinjam helm juga, inilah yang membantu kami selama berkeliling di Jogja.
            Setelah itu, dengan berbekal GPS – kami mencari penginapan yang sudah kami lihat profilnya melalui internet. Jogjakarta is different with Surabaya, jalannya lebih sempit, lebih banyak Traffic light, walaupun begitu sopan santun dalam berkendara sangat dijaga. Bukan seperti Surabaya yang dikit-dikit nge-bel, misuh, selip dari kiri, dst (hahaha ToT). Sekitar pukul 18.00, kami tiba di penginapan. We were so grateful and lucky, ada kamar kosong dengan harga anak kos – backpacker dari Surabaya gitu.. (I will explain in the end of this article more)
            Masuk ke kamar, istirahat sejenak, mandi.. Dara sholat.. Pukul 19.00, kami keluar lagi menggunakan motor rental itu menuju ke Preksu, berbekal GPS hoho Perjalanan sekitar 20 menit, jarak tempuh sekitar 12 km.. Preksu ini di dekat kampus UGM dan UNY, sedangkan penginapan kami di dekat Alun-alun Selatan. Arrived at Preksu, we were shocked by the amount of buyer there.. Antri poooolll… The waiter said that “Antrian sekitar 1 jam lagi”. I and Dara couldn’t wait, we had limited time in Jogja, we should visit other place. So, we left Preksu and went to Malioboro. We had dinner in Malioboro, penyetan di angkringan gitu. Then, we walked exploring Malioboro, bought something, enjoyed traditional Javanese music,  ate Ronde, etc.
            After that, we went to Alun-alun Kidul. In the center of Alun-alun Kidul, there are two big trees. Mitosnya, siapa yang bisa berjalan lurus dengan mata tertutup dan melewati tengah-tengah pohon tersebut akan mendapat rejeki yang berlimpah. So, we tried. I closed my eyes with my jacket and failed. Then, Dara tried. She walked and did it well. She was happy.. zzzz haha.. Pemandangan malam di Alun-alun dihiasi dengan kilauan lampu dari gowes-gowes.. Kami menaiki gowes dan memutari alun-alun. Setelah itu, kami pulang – kembali lagi ke penginapan.. It was almost at 12 p.m. Perjalanan pulang menuju homestay cukup sepi.

Selasa, 16 Mei 2017
            We woke up, prepared our self, checked out from homestay. Then, we were looking for breakfast. We went to Pusat Gudeg Jogjakarta.. Again, different food taste between Jogja and Surabaya. Yang biasanya asin, ini manis. Tetep ingat, ini Jogja. Beda daerah, beda budaya, beda rasa, punya keunikan masing-masing. I gave my gudeg to Dara.
            Setelah itu, kami menuju Benteng Vredeburg. Berkeliling, berfoto, melihat video sejarah benteng tersebut, melihat peninggalan-peninggalan yang ada di sana. Kemudian, kami ke Kraton, berkeliling ke beberapa pusat oleh-oleh, dihantar becak Kraton. Setelah dari Kraton, kami menuju ke Jogja Scrummy. Jogja Scrummy is one popular snack Jogja, milik Dude Harlino. Sayangnya, hanya tinggal dua varian rasa ketika kami di sana – caramel and cheese. Back to our first purpose to Jogja – Preksu – we went Preksu. Beda cabang dari yang semalam kami kunjungi, tetapi ya sama. Ada berbagai menu geprek yang ditawarkan, mulai dari ayam goreng, ayam crispy, cumi, tempe, tahu, udang, nugget, dan lain-lain. Level kepedasan yang ditawarkan juga tergantung pelanggan. Harga disini lebih murah daripada ayam geprek di Surabaya, tingkat kepedasannya juga mantap. Asli cabai, bukan campuran merica atau bawang layaknya di Surabaya.
            Setelah makan siang di Preksu, kami kembali ke stasiun. We made appointment with Rental Service. Motor rental dikembalikan, jaminan-jaminan juga kami terima kembali. We entered St. Lempuyangan. We went back to Surabaya with KA Pasundan. KA Pasundan depart at 14.25 from St Lempunyangan to St Gubeng Surabaya. We arrived in Surabaya around 21.30. Kembali lagi ke kos masing-masing dan mempersiapkan diri untuk praktikum dietetic esok hari hoho.. Very short trip, but I’m grateful. Short escape from Surabaya, but we back. Facing our daily life again, as students in University of Airlangga Surabaya. Keep spirit.

Photos:
Malioboro



Alun-Alun Kidul
Keren.. Salah satu mobil Gowes di Alun-Alun Kidul
Harga sewa sekitar Rp 40.000 – 60.000 per mobil per putaran
Namun, jika menawar bisa dapat Rp 25.000; like what we did J



Tiket masuk Benteng Vredeburg – Rp 3000 per orang
Biaya parkir Jogja, rata-rata Rp 1000-2000

Sekilas kamar penginapan – cukup nyaman dan bersih
Fasilitas : Spring bed, fan, TV, Kamar Mandi Luar
Rp 40.000 / malam – Homestay Deep Purple


Kraton Jogja
HTM = Rp 5.000/- per orang



Sarapan – Gudeg Yuk Jum
Di sentra wisata Gudeg. Harga tergantung aluk
Ini lauk ayam – Rp 20.000,-Sarapan – Gudeg Yuk Jum
Di sentra wisata Gudeg. Harga tergantung aluk
Ini lauk ayam – Rp 20.000,-

Semoga bermanfaat.. :) 

Sabtu, 01 April 2017

VIA DOLOROSA (Mark 8 – 10)


                Kalau kita tahu apa yang ada di depan mata itu baik dan menyenangkan, maka dengan mudah kita akan melangkah dan melakukannya. Sebaliknya, jika kita tahu apa yang ada di depan itu sulit untuk dijalani, maka mungkin kita akan berat hati untuk melangkah, enggan, atau bahkan tidak akan melakukannya. Yesus tau bahwa jalan salib yang ada di depanNya itu susah, penuh penderitaan, bahkan juga akan berujung pada kematian, tapi Ia tetap melangkah dan melakukannya dengan penuh ketaatan. Yesus berkomitmen dalam menaati kehendak Bapa.
                Komitmen berbeda dengan kontribusi. Kontribusi berarti hanya memberikan sesuatu, sebagian saja, untuk mendapatkan hal lain. Misalkan kontribusi dalam kamp/retreat, mungkin kita membayarkan uang, tapi ujungnya uang tersebut juga kembali kepada kita dalam bentuk yang lainnya, entah berupa makanan, akomodasi, dll. Komitmen berarti siap memberikan segalanya, siap kehilangan segala sesuatunya. Yesus berkomitmen taat pada Bapa, Ia menjalani hukuman salib itu, Ia rela kehilangan segala sesuatunya. Tanpa komitmenNya, karya penebusan dosa di atas salib tidak akan terjadi dan kita tidak akan diselamatkan. Mengapa Yesus dapat memiliki komitmen yang sedemikian kuat?
1.       Yesus tau apa yang dipikirkan Bapa
Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus (Mark 8:31-32) didahului dengan Pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias (Mark 8:27-30). Di pemikiran murid-murid dan orang Yahudi kala itu, Mesias adalah sosok yang akan memerdekaan umat Israel dari jajahan. Mesias adalah raja, yang telah lama mereka nantikan untuk menghapuskan penjajahan yang dialami oleh Israel. Pemikiran mereka tentang Mesias hanya sesempit itu, sehingga pada Mark 8:32b-33, Yesus menegur Petrus dengan keras, sebab ia dan murid-murid lain hanya memikirkan apa yang dipikirkan manusia, bukan pikiran Allah.
Pikiran menentukan fokus kita, berpengaruh dan menentukan segala sesuatunya, termasuk tindakan kita. Pikiran manusia bisa berbeda dengan pikiran Allah, namun seharusnya manusia tunduk kepada apa yang dipikirkan Allah.  Yesus dapat berkomitmen sebegitu kuatnya karena Ia tau apa yang menjadi pikiran Bapa. Untuk mengenal apa yang menjadi pemikiran Allah, ya kita harus mengenal Allah dan dekat padaNya, melalui waktu doa, PA, ibadah, saat teduh, KTB, dll.
Ketika kita tidak tau apa yang menjadi pikiran dan kehedakNya, namun kita tetap bersih-keras melangkah, bisa jadi kita salah komitmen. Hati-hati pula dengan komitmen yang salah. Kadang kita sibuk dengan berbagai pelayanan yang ada, kita sangat berkomitmen terhadap pelayanan, namun kita melupakan Allah. Komitme yang seharusnya pada Allah bergeser kepada komitmen terhadap pelayanan dan aktivitas rohani tanpa makna.
Dengan mengetahui pikiran Allah, dengan tetap berkomitmen pada Allah, maka kita akan kuat dalam menjalani berbagai tantangan di kehidupan, kita akan tetap teguh di dalamNya walaupun apa yang ada di depan itu sulit dan menuntut segalanya.

2.       Yesus fokus dan melihat Tuhan
Mark 8-10 juga mencatat berbagai pelayanan yang dikerjakan oleh Yesus, seperti Yesus menyembuhkan orang buta di Betsaida, Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu, dll. Mark 9:30-32 mencatat pemberitahuan kedua mengenai penderitaan Yesus. Perikop ini dilanjutkan mengenai perdebatan diantara para murid tentang siapa ang terbesar (Mark 9:33-37). Ada salah fokus diantara para murid, mereka tidak lagi fokus pada pelayanan yang sedang dikerjakan, tetapi fokus pada kebesaran, kekuasaan, dan citra diri mereka masing-masing.
                Perikop selanjutnya, Mark 9:38-41 menyatakan bahwa ada orang yang bukan murid, yang mengusir setan dalam nama Yesus. Di sini murid-murid tampak mempermasalahkan hal itu. Mereka menganggap ada yang menyaingi citra dan popularitas mereka sebagai murid Kristus. Namun, Yesus tetap fokus pada pemikiran dan kehendak Bapa dalam setiap pelayanan yang dilakukannya. Ketika Yesus dicobai orang Farisi mengenai perceraian, ketika Yesus memberkati anak-anak (Mark 10), Yesus tetap melihat Tuhan ada dalam setiap pekerjaan pelayanan yang dilakukanNya.  Yesus berkomitmen terhadap itu.
                Dalam kehidupan, seringkali ada orang yang membuat komitmen tapi tidak bisa melihat Tuhan didalamnya. Aktivitas rohani tanpa makna, membuat kita kosong, hanya menemukan kelelahan, tanpa menemukan Tuhan. Dalam kehidupan pernikahan, banyak orang yang sulit melihat Tuhan dalam pasangannya karena pasangannya tidak hidup di dalam Tuhan. Dalam kehidupan keluarga, banyak anak-anak yang susah menemukan kasih Tuhan karena orang tua yang tidak meneladankannya, dan lain-lain.
                Komitmen pelayanan Yesus dapat begitu kuat karena Ia melihat Bapa dalam segala yang dikerjakanNya. Ia melihat Bapa dalam diri orang-orang yang Ia layani. Demikianlah hendaknya kita tetap selalu melihat Bapa dalam apapun yang kita lakukan, dalam komitmen yang sudah kita ambil.

3.       Yesus tidak melupakan kasih dalam komitmen
Mark 10:46-52 mencatat Tuhan Yesus menyembuhkan Bartimeus, seorang yang buta. Bartimeus  meminta dan berseru memohon belas kasih dari Yesus. Ia berteriak sekencang-kencangnya walau banyak orang yang menegur dia. Hingga Yesus memanggilnya, menanyakan apa yang ingin ia kehendaki, Bartimeus ingin supaya ia dapat melihat. Tuhan Yesus mengabulkan keinginannya, Yesus membukakan mata Bartimeus. Membukakan mata di sini tidak hanya berarti secara fisik saja, namun juga secara rohani. Bartimeus mengalami kasih Allah yang nyata, dan kemudian Bartimeus mengikut Yesus dalam perjalananNya.
Seringkali manusia berkomitmen namun melupakan kasih, berkomitmen melakukan berbagai hal tapi justru melupakan hal yang terutama. Komitmen tanpa kasih itu tidak berarti apa-apa. Yesus berkomitmen mengerjakan karya penebusan dosa di atas salib juga karena kasihNya bagi manusia. Kitapun seharusnya demikian, kita telah mengalami kasih Allah itu, harusnya kita menyatakan kasih Allah juga kepada orang lain. Jika mungkin, dari antara kita yang masih buta – belum melihat dan merasakan kasih Allah – harusnya kita berseru, meminta, dan berharap hanya kepada kasihNya.

Komitmen itu fokus pada pemikiran Allah, terus mengerjakan dengan melihat pada Allah.
Komitmen perlu kasih dan rela memberikan segala-galanya.

God bless

CATATAN KOTBAH IBADAH MINGGU
GKI Pregolan Bunder Surabaya
KU I (06.30) - Pnt. Ezra R

Jumat, 03 Maret 2017

YOUCAN EMPOWER RAJA AMPAT

I.                    
YOUCAN (Youth Center to Act for Nation) adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak muda akan pentingnya partisipasi mereka dalam kemajuan bangsa. YOUCAN berkomitmen untuk memberdayakan para pemimpin muda yang memiliki hati dan visi guna memberi kontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia.
YOUCAN EMPOWER adalah program pengabdian masyarakat lintas disiplin yang terbuka bagi pemuda guna memfasilitasi pemuda yang berkomitmen untuk mengembangkan diri dalam pemberdayaan masyarakat dan memberikan kontribusi positif dan nyata bagi masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Proses perijinan program telah dilakukan oleh pihak YOUCAN sehingga peserta dapat langsung melakukan pengabdian masyarakat di lokasi penerjunan. Terdapat 4 lokasi penerjunan, diantaranya: Lebak Muncang, Jawa Barat; Lombok, NTB; Labuan Bajo, NTT; dan Raja Ampat, Papua Barat.
Lokasi pengabdian masyarakat di Raja Ampat, Papua Barat, bertempat di Desa Saonek, Waigeo Selatan. Untuk menuju desa ini, diperlukan waktu perjalanan sekitar 2-3 jam dari Sorong ke Waisai, dengan menggunakan kapal feri dan kemudian menyebrang lagi dari Waisai ke Saonek menggunakan long boat dengan waktu tempuh sekitar 30-45 menit. Penyebrangan dari Sorong ke Waisai hanya ada 2 kali dalam seminggu, sedangkan dari Waisai ke Saonek ada setiap hari.. Desa ini tergolong rawan bencana, sebab keadaan desa di tengah lautan. Semisalkan ada gelombang tsunami, desa ini akan tersapu ombak.
Desa Saonek memiliki sekitar 105 KK. Setiap rumah telah memiliki sumur sebagai sumber air bersih, namun kondisi airnya berkapur, dan kebanyakan sumur tidak memenuhi standar kesehatan. Desa ini dulunya adalah pusat pemerintahan, sehingga infrakstrukturnya tergolong cukup baik. Bangunan polsek, KUA, perpustakaan, puskesmas, pos koramil, masjid, gereja, dan lainnya sudah ada. Namun, setelah pusat pemerintahan berpindah ke pulau lainnya, infrastruktur dan sarana yang sudah ada tidak terawat. Puskesmas Saonek mulai terurus karena akan diadakan akreditasi, sudah ada staf yang tinggal tetap, walaupun dokter hanya seminggu sekali mengunjungi daerah tersebut. Hanya ada satu dokter umum di puskesmas ini dan bertanggungjawab juga ke daerah lain di dekat pulau ini, yang masih wilayah kerja dari Puskemas Saonek. Puskesmas ini telah dikunjungi oleh Dirjen Kesehatan Nasional pada tahun 2015, dan akan diakreditasi pada tahun ini.
Mayoritas warga Desa Saonek berprofesi sebagai nelayan, sehingga akses terhadap makanan hasil laut cukup tinggi, namun akses terhadap sayur dan buah kurang. Sayuran yang banyak ditemukan adalah sayuran hijau, seperti kangkung, bayam, dan daun singkong. Buah yang terjangkau adalah pisang dan pepaya, yang kebanyakan tumbuh di pekarangan rumah. Masing sangat sedikit toko kelontong di pulau ini, masih sedikit pula orang yang berjualan makanan. Untuk memenuhi kebutuhannya, mayoritas penduduk Desa Saonek harus menaiki perahu dan membeli keperluannya di pulau seberang, Waisai, dengan waktu sekitar 30 menit.
Di Desa Saonek juga telah terdapat dua infrastruktur pendidikan, yakni satu Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Menurut hasil observasi tim YOUCAN, pendidikan tertinggi baru sebatas SMA-sederajat, itupun mereka harus pergi ke lain pulau, yakni Waisai atau langsung ke Sorong untuk dapat menempuh pendidikan SMA. Sudah ada perpustakaan bagi pelajar di Desa Saonek, namun pengelolaannya juga belum memadai karena tidak ada sumber daya, sehingga perpustakaan terbengkalai. Masyarakat Saonek berbahasa Indonesia dengan sangat fasih.





Jumat, 30 Desember 2016

Anemia dan Jenisnya

Anemia berasal dari Bahasa Yunani (ναιμία)(an-haîma) yang berarti “tanpa darah”, yang berarti kekurangan sel darah merah dan/atau hemoglobin yang menyebabkan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh. Padahal, oksigen diperlukan setiap sel tubuh untuk melakukan metabolisme aerobik.
Berdasarkan laju produksi dan kehilangan sel darah merah, anemia dibedakan menjadi:
a.       Anemia karena produksi yang kurang
Produksi yang kurang bisa karena terjadinya gangguan fungsi hormon eritropoietin. Hormon ini berfungsi dalam meningkatkan laju produksi dan maturasi sel darah merah oleh sumsum tulang belakang. Gangguan fungsi hormon ini dapat disebabkan oleh gangguan hati dan ginjal, dimana pada keadaan normal 90% hormon ini diproduksi oleh ginjal dan sisanya oleh hati.
Produksi yang kurang juga dapat terjadi karena kurangnya bahan-bahan untuk produksi sel darah merah, yaitu zat gizi, diantaranya: zat besi, protein, vitamin B6, B9, B12, dan lain-lain. Masing-masing zat gizi diperlukan dalam tahapan proses pembentukan sel darah merah, seperti pembentukan heme, globin, maturasi sel darah merah, dan lain-lain.
b.      Anemia karena kehilangan sel darah merah
Kehilangan sel darah merah dapat disebabkan oleh karena laju perombakan sel darah merah yang lebih cepat daripada laju pembentukannya, bisa terjadi juga karena kehilangan sel darah merah karena robeknya pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan, baik internal maupun eksternal.
      Berdasarkan penyebabnya, anemia digolongkan menjadi:
a.       Anemia defisiensi zat gizi
Anemia ini disebabkan oleh defisiensi zat gizi, baik itu protein, Fe, Cu, Zn, vitamin  B6, B12, dan lainnya. Zat-zat gizi berperan dalam proses pembentukan hemoglobin, baik secara langsung maupun tidak langsung. Fe berperan secara langsung, sebab Fe harus berikatan dengan phortoporfirin IX untuk data membentuk heme. Cu berperan secara tidak langsung, yakni sebagai kofaktor salah satu enzim yang berperan dalam pembentukan heme.
b.      Anemia karena genetika
Anemia ini disebabkan karena mutasi atau kelainan genetik. Anemia karena genetika dapat digolongkan menjadi:
·         Thalasemia
Kelainan pada rantai globin akibat sintesis protein yang terganggu, sehingga hemoglobin tidak terbentuk sempurna
·         Anemia bulan sabit / Sickle Cell Anemia
Kelainan pada saat maturasi sel darah merah, dimana bentuk sel darah merah seperti bulan sabit. Akibatnya sel darah merah tidak dapat mengangkut oksigen seperti pada normalnya.
·         Anemia hemolitik
Kelainan ini menyebabkan sel darah merah menjadi rapuh dan mudah pecah, sehingga laju perombakan sel darah merah lebih cepat daripada laju pembentukannya.
c.       Anemia karena penyakit kronis

Anemia jenis ini adalah suatu akibat dari penyakit kronis, seperti adanya keganasan atau kanker pada sumsum tulang belakang, yang mengakibatkan sumsum tulang belakang tidak lagi mampu memproduksi sel darah merah secara normal. Selain itu, juga bisa karena penyakit gagal ginjal kronis.


Rabu, 28 Desember 2016

PENTINGNYA ZINK DAN ZAT BESI BAGI REMAJA PUTRI

Remaja merupakan fase perpindahan dari masa anak menuju masa dewasa. Pertumbuhan remaja lebih cepat dibandingkan dengan fase dewasa. Pertumbuhan tinggi pada remaja putri berhenti sekitar usia 18 tahun.  Sistem reproduksi remaja putri pada usia 16-18 tahun juga sudah matang dan perlu dipersiapkan untuk proses kehamilan di masa depan. Aktivitas fisik remaja putri yang cukup tinggi pula, khususnya di masa ini dimana waktu bersekolah cenderung panjang, ditambah lagi dengan kursus dan ekstrakulikuler yang harus diikuti tanpa memandang waktu dan cuaca. Berbagai hal ini harus didukung oleh pemenuhan gizi yang optimal diperlukan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan status kesehatan, sehingga remaja putri tidak jatuh sakit dan fungsi fisiologisnya tetap berjalan normal.
Pemenuhan mineral zink dan zat besi penting bagi kesehatan remaja putri. Keduanya bekerja dalam meningkatkan sistem imunitas. Zink juga berperan dalam pertumbuhan sel tubuh, sehingga kebutuhan zink yang terpenuhi akan mengoptimalkan pertumbuhan, khususnya tinggi badan pada remaja. Zat besi merupakan salah satu komponen penyusun hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah merah. Hemogloblin berfungsi dalam mengikat oksigen dan transfer oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia, yang berdampak pada hipoksia dan penurunan produktivitas tubuh. Anemia yang berkepanjangan, kekurangan zat besi pada masa kehamilan juga berdampak pada janin, bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, pemenuhan zat besi harus dilakukan juga bagi remaja putri.

Adapun angka kecukupan zink pada remaja putri usia 16-18 tahun adalah 14 mg dan zat besi 26 mg. Kebutuhan ini dipenuhi melalui makanan sehari-hari dengan pemilihan bahan makanan yang tepat. Sumber zink banyak dari makanan laut, sedangkan sumber zat besi heme pada lauk hewani dan non-heme pada tumbuhan, yang harus diimbangi dengan cukupnya vitamin C yang membantu penyerapan zat besi non-heme. Apabila kebutuhan zink dan zat besi tidak cukup dipenuhi dari makanan, remaja putri perlu mengonsumsi produk yang sudah difortifikasi zink dan zat besi, juga dapat dipenuhi dari suplementasi.

DAFTAR PUSTAKA

Erdman, John W., dkk. 2012. Present Knowledge in Nutrition 10th Edition. Iowa: Wiley-
Blackwell Publishing.
Gropper, Sareen S. 2009. Advanced Nutrion and Human 5th Edition. Canada: Wandsworth Cengage Learning
Nayak, Shivananda. 2013. Essential Biochemistry for Medical Students. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.
Tang, Guangwen. 2010. Bioconvertion of Dietary Provitamin A Carotenoids to vitamin A in human. Am J Clin Nutr. 2010 May; 91(5): 1468S–1473S
Williams, Lippincot dan Wilkins. 2014. Modern Nutritin in Health and Disease 11th Edition. Philadelphia: Wolters Kluwer

TOKSISITAS VITAMIN A


Berdasarkan kelarutannya, vitamin A digolongkan menjadi vitamin larut lemak. Hal ini berarti penyerapan dan metabolisme vitamin A berkaitan dengan metabolisme lemak. Di dalam tubuh, terdapat tiga bentuk vitamin A, yaitu retinol, reninal, dan asam retinoat. Masing-masing bentuk vitamin A bertanggungjawab terhadap fungsi tubuh tertentu. Prekursor vitamin A yang terdapat dalam makanan nabati adalah beta karoten.
            Toksisitas vitamin A adalah toksisitas retinol, adapun level toksisitasnya terjadi apabila konsumsi vitamin A (retinol) sebagai berikut:
·         Dewasa                       : 800-1000 ug per hari
·         Busui dan bumil          : 1000-1200 ug per hari
·         Bayi dan anak-anak    : 400-600 ug per hari
Beta karoten yang terdapat dalam pangan nabati harus diubah menjadi retinol terlebih dahulu untuk dapat dimanfaatkan dan disimpan di dalam tubuh. Penyimpanan 80% vitamin A dalam tubuh berada di hati, sisanya berada di jaringan lemak lainnya. Beta karoten dari diet sehari-hari hanya diserap kurang dari 30% oleh tubuh, sedangkan vitamin A dari bahan hewani diserap 70% oleh tubuh. Pengubahan beta karoten menjadi retinol, bentuk vitamin A yang menyebabkan toksisitas, hanya sekitar 5-20%.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bioavailabitilas vitamin A dalam bentuk beta karoten adalah kurang dari 30% dan yang dikonversi menjadi retinol sekitar 5-20%. Jika diasumsikan bahwa bioavailibilitas beta karoten 30% dan konversi menjadi retinol 20%, maka di dapatkan level toksisitas beta karoten adalah sebagai berikut:
·         Dewasa                       : 13333 – 16667 ug per hari
·         Busui dan bumil          : 16667 – 20000 ug per hari
·         Bayi dan anak-anak    : 6667 – 10000 ug per hari

Toksisitas vitamin A dapat menyebabkan berbagai gangguan tubuh, seperti peningkatan aktivitas osteoklas yang berdampak pada penurunan densitas tulang, abnormalitas fungsi hati, gangguan pada perkembangan janin, tumor, gangguan pengelihatan, vertigo, pigmentasi karoten, dan lain-lain.


DAFTAR PUSTAKA

Erdman, John W., dkk. 2012. Present Knowledge in Nutrition 10th Edition. Iowa: Wiley-
Blackwell Publishing.
Gropper, Sareen S. 2009. Advanced Nutrion and Human 5th Edition. Canada: Wandsworth Cengage Learning
Nayak, Shivananda. 2013. Essential Biochemistry for Medical Students. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.
Tang, Guangwen. 2010. Bioconvertion of Dietary Provitamin A Carotenoids to vitamin A in human. Am J Clin Nutr. 2010 May; 91(5): 1468S–1473S
Williams, Lippincot dan Wilkins. 2014. Modern Nutritin in Health and Disease 11th Edition. Philadelphia: Wolters Kluwer 

Sabtu, 03 Desember 2016

Pengalaman di Gizi Peduli Indonesia 2016


Gizi Peduli Indonesia (GPI) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia (ILMAGI) sebagai bentuk kepedulian seluruh mahasiswa gizi se-Indonesia terhadapat masalah gizi yang ada di Indonesia. Kegiatan Gizi Peduli Indonesia (GPI) 2016 dilaksanakan di Makassar tepatnya di Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 – 9 Oktober 2016. Desa Ujung Bulu dipilih sebagai tempat pengabdian masyarakat karena beberapa alasan, salah satunya rendahnya cakupan ASI Eksklusif, hal ini didasari dari survei yang dilakukan oleh panitia dan didukung dengan data sekunder yang ada. Pengambilan keputusan dilakukan melalui pendataan di instansi pemerintahan dan puskesmas setempat serta dilakukan berbagai survei lokasi.
Jumat, 7 Oktober 2016, adalah hari pertama kegiatan ini, yang dimulai dengan opening ceremony di Gedung Penelitian Ilmiah Univesitas Hasanuddin. Acara dibuka dengan penyambutan oleh Tari Paduppa, salah satu tari tradisional Sulawesi Selatan, yang mengucapkan selamat datang kepada para delegasi dari seluruh Indonesia. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia Gizi Peduli Indonesia, Ketua FORMAZI, Sekretaris Jendral ILMAGI, dan Ketua Prodi Ilmu Gizi FKM Unhas. Kemudian acara dibuka oleh Wakil Dekan III FKM Unhas dengan simbol pemukulan gong.
Acara dilanjutkan dengan pembekalan materi bagi delegasi mengenai Siaga Bencana Gizi (SiGi) oleh Bu Sabaria Manti Battung, dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hassanudin. Adapun materi yang dibahas mengenai gizi kedaruratan, bagaimana peran ahli gizi sebelum, saat, dan setelah terjadinya bencana. Setelah materi, acara dilanjutkan dengan mobilisasi delegasi ke tempat kegiatan yang membutuhkan waktu sekitar 7 jam perjalanan darat. Setelah tiba di tempat kegiatan, delegasi disambut oleh warga dan dilanjutkan dengan briefing kegiatan untuk hari ke-2 yang dipandu oleh panitia pengarah. Briefing ini meliputi pembagian tugas delegasi untuk  melaksanakan sosialisasi ke 4 SD dan masyarakat umum agar delegasi mengetahui tentang kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama kegiatan Gizi Peduli Indonesia.
Pada hari kedua, setelah delegasi selesai mempersiapkan diri dan sarapan, delegasi pergi ke lokasi sesuai pembagian tugas masing-masing, baik untuk sosialisasi ke 4 SD dan masyarakat umum. Sosialisasi kepada masyarakat umum berlokasi di rumah kepala desa Ujung Bulu yang merupakan tempat titik kumpul kegiatan. Karakteristik masyarakat umum meliputi ibu-ibu yang memiliki anak usia bayi dan balita, mereka mendapatkan materi mengenai Pedoman Gizi Seimbang dan 1000 Hari Pertama Kehidupan, serta demo pembuatan MP ASI. Di SD, sosialisasi Pedoman Umum Gizi Seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dilakukan oleh delegasi yang bertugas, selain itu juga dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan sebagai screening awal status gizi anak sekolah.
Pada pukul 13.00-15.00 WITA dilanjutkan dengan agenda simulasi SIGI. Acara ini merupakan simulasi terhadap terhadap terjadinya bencana dan peran ahli gizi untuk membantu dalam mengurangi resiko terjadinya penyakit dalam bencana. Simulasi GIZI ini dilakukan oleh semua delegasi dimana dibagi menjadi 3 bagian : sebagai korban, tenaga medis, dan dapur memasak. Sesuai dengan materi yang telah disampaikan di awal kegiatan, bahwa setiap profesi memiliki peran dan tanggungjawab masing-masing dalam keadaan bencana. Tenaga medis, seperti dokter dan perawat, bekerja full saat terjadinya bencana, yakni evakuasi korban, dibantu oleh tentara. Ahli gizi memastikan bahwa semua korban mendapatkan asupan gizi yang sesuai standar kecukupan, yakni 2100 kkal/hari. Pada hari ke-2 atau ke-3 pasca-bencana, ahli gizi mengukur status gizi korban, sehingga pemberian makanan lebih dapat disesuaikan dengan kebutuhan korban. Selain itu, ahli gizi juga bertugas dalam mengecek persediaan makanan dan menyusun menu makanan. Menu tersebut diberikan kepada tentara, yang nantinya memasak makanan.
Acara terakhir adalah pemeriksaan kesehatan dimana diikuti oleh ibu dan anaknya. Pemeriksaan kesehatan untuk anak meliputi pemeriksaan berat badan dan tinggi badan. Pemeriksaan kesehatan ibu meliputi pemeriksaan tekanan darah, hb, golongan darah, dan konseling gizi kepada delegasi yang berkompeten. Pemeriksaan kesehatan ini bekerjasama dengan Puskesmas setempat.
Acara utama selesai dan delegasi dapat kembali ke tempat isitrahat untuk mempersiapkan acara malam hari, yaitu acara malam keakraban yang diikuti dengan masyarakat dan kepala Desa Ujung Bulu. Dalam malam keakraban ini, para delegasi menonton film bersama dengan warga. Film ini mengisahkan mengenai budaya dan adat Suku Bugis.

Hari ke-3 merupakan acara terakhir Gizi Peduli Indonesia, para delegasi mengikuti acara penutupan oleh kepada Desa Ujung Bulu dan pemberian kenang-kenangan. Kemudian, delegasi bersiap-siap untuk meninggalkan Desa Ujung Bulu menuju Makassar. Rombongan delegasi dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan rentang waktu kepulagan. Delegasi yang rentang waktu kepulangannya lebih panjang, mengikuti field trip di Kecamatan Rumbia. Delegasi yang rentang waktu kepulangan ke daerah asalnya lebih pendek, mengikuti kegiatan field trip  di Kota Makkasar. Delegasi Unair mengikuti field trip di Kota Makasar, kami mengunjungi salah satu pantai terkenal di Makasar, yaitu Pantai Losari. Setelah itu, kami menuju ke Bandara Sultan Hasanuddin dan kembali ke Surabaya.





DIET UMBI


            “Belum kenyang jika belum makan nasi”, itulah paradigma mayoritas masyarakat Indonesia, yang bergantung pada beras sebagai sumber karbohidrat dalam makanan sehari-hari. Sehingga, kebutuhan beras nasional cukup tinggi dan guna mencukupi kebutuhan tersebut, Indonesia perlu mengimpor beras dari negara lain. Padahal, beras bukanlah  satu-satunya sumber karbohidrat, masih ada bahan makanan lain yang merupakan sumber karbohidrat, seperti umbi-umbian.
            Kandungan karbohidrat dalam umbi-umbian juga cukup tinggi. Umbi-umbian yang sering diketahui oleh orang awam diantaranya kentang, singkong, ketela, ubi jalar, garut, dan talas. Namun, sebenarnya masih banyak jenis umbi-umbian yang tumbuh di negara kita, seperti suek, gembili, ganyong, gaplek, gadung, dan lain-lain. Semua jenis umbi-umbian ini adalah sumber karbohidrat, yang tentunya bisa mengenyangkan juga. Berikut beberapa manfaat mengonsumsi umbi-umbian:
a.       Manfaat dari segi kesehatan
Kalori dari umbi-umbian lebih rendah daripada kalori beras dengan jumlah yang sama. Dengan jumlah kalori lebih rendah, umbi-umbian bisa dimanfaatkan dalam diet penurunan berat badan.
Jumlah serat pada umbi-umbian lebih banyak daripada pada beras. Hal ini tentunya membuat konsumsi umbi-umbian jauh lebih membuat perut kenyang. Selain itu, serat berfungsi untuk melancarkan proses pencernaan manusia.
Indeks glikemik umbi-umbian lebih rendah daripada beras, karena struktur karbohidrat dalam umbi-umbian lebih kompleks. Dengan indeks glikemik yang rendah, tentunya umbi-umbian lebih lama diabsorpsi oleh tubuh, sehingga tidak mengakibatkan naiknya kadar gula darah secara drastis. Oleh karena itu, diet umbi-umbian juga baik bagi penderita diabetes melitus.
Dengan kalori rendah, jumlah serat tinggi, dan indeks glikemik rendah, tentunya membuat umbi-umbian memiliki nilai plus tersendiri bagi kelompok masyarakat yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
a.       Manfaat dari segi ekonomi
Harga umbi-umbian di pasar jauh lebih murah dibandingkan dengan harga beras. Berdasarkan survei harga yang penulis lakukan di Pasar Mulyorejo (Surabaya), harga beras berkisar diantara Rp 11000,00 hingga Rp 15000,00 per kilogram. Harga singkong hanya Rp 3000,00 per kilogram. Harga ubi jalar kuning Rp 2500,00 per kilogram. Selain itu, umbi-umbian juga bisa tumbuh mudah di kebun atau halaman rumah.
Dengan demikian, tentunya membuat umbi-umbian lebih mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat, termasuk masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan menengah ke bawah.
b.      Manfaat dari segi politis
Konsumsi umbi-umbian dapat menekan jumlah kebutuhan beras. Dengan menukar nasi yang dikonsumsi dalam 1 kali jam makan sehari dengan umbi-umbian, misalkan masyarakat yang biasanya sarapan nasi, kini ditukar dengan sarapan singkong rebus atau ubi jalar kukus; tentunya mengurangi jumlah kebutuhan beras nasional. Sehingga, pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras dari negara lain.
Dari ulasan di atas, kita dapat melihat bahwa konsumsi umbi-umbian memiliki banyak manfaat dari berbagai segi. Diet umbi-umbian perlu dimasukkan ke dalam menu makan sehari-hari, khususnya guna menggantikan posisi beras, walau tidak secara total. Misalkan hanya sebagai makanan pada sarapan. Oleh karena itu, perlu peran berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga dan tenaga kesehatan, dan lain-lain; untuk mengubah presepsi masyarakat bahwa tidak hanya beraslah yang menjadi makanan utama dan mengedukasikan kepada masyarakat mengenai manfaat diet umbi-umbian.

DAFTAR PUSTAKA
Rofles, Sharon Rady., Whitney, Ellie. 2013. Understanding Nutrition. 13th ed. United States America: Wadsworth Cengange Learning.

Persagi. 2013. Pengantar Dietetik Rumah Sakit.