Minggu, 03 Mei 2015

INDAHNYA BERBAGI

     Kota besar tak selalu menjamin keadaan masyarakatnya untuk hidup sejahtera dan makmur. Justru sebaliknya, kota besar menyimpan berbagai permasalahan sosial dan ekonomi. Kesenjangan sosial, banyak gedung menjulang tinggi, berbagai mall dan pusat perbelanjaan, perumahan mewah dengan pagar kokoh dan tinggi, dan di sisi lain, di temui permukiman kumuh di sepanjang daerah aliran sungai, pasar tradisional, dan orang-orang tua yang berjualan di dekat lampu merah Miris rasanya, ketika menjumpai di suatu perumahan mewah, terdapat bapak tua yang berjualan bengkoang dengan menggelar tikar kecil di pinggir jalan daerah perumahan mewah tersebut.
     Surabaya, tempat tinggalku kini, juga memiliki keadaan demikian. Miris sekali, ketika melihat deretan perumahan mewah dan mall besar di dekat kampusku, padahal di dekat situ juga terdapat pemukiman yang benar-benar padat, terdapat gang-gang kecil yang tidak dapat dimasuki mobil. Di lampu-lampu merah jalanan besar, yang macet akibat banyaknya kendaraan roda empat dan dua, terdapat anak kecil atau bahkan orang tua yang berjualan koran. Di daerah plaza terbesar, yang termasuk daerah elit pula, hari Jumat kemarin, kutemui ibu tua mendorong gerobak dengan jualan es dawet dan cendol. Waaa, it's so really terrible yaa...
     Tapi, paragraf diatas hanyalah penghantar dari ceritaku hari ini..
Share yaa..
Today is Sunday.. So, I woke up at 5 a.m and i prepared myself to go to church..
Singkat cerita, setelah pulang gereja, ke Perkantas, untuk menghadiri closing Bulan PI, sekalian i was a singer there.. Ternyata, konsumsinya lebih banyak.. aku bawa pulang 2 bungkus..
After that, i was on the way, i went to my boarding house, i was thinking, buat sapa ya nasi 1 kotak ini. Buat mbak2 kost, tapi cuma dikit, gk adil. Dan di sepanjang perjalanan itu, banyak orang yang kulihat bisa sebagai sasaran untuk memberikan nasi..
Di daerah terminal bratang, aku lihat ada bapak tua yang mengayuh becaknya
Di daerah Manyar, aku lihat ada bapak separuh baya yang mengayuh becak berisi sampah
Di daerah Kertajaya, ada ibu separuh baya yang berusaha menyebrang di tengah padatnya kendaraan
Di daaerah perempatan Menur, aku lihat bapak tua berjualan koran dengan duduk memegang kepalanya
First time, i didn't see him as a great sasaran ya, karena aku pingin kasih itu ke anak kecil yang biasa jual koran di perempatan Dharmawangsa deket Kampus A Unair, aku pingin kasih itu ke anak kecil sambil bilang "Dimakan ya dek, belajar yang rajin, biar kamu suatu saat bisa berbagi sama orang lain juga", tapi waktu lewat daerah situ, i didn't find him..
Jadi aku muter, sebenernya udah lewat daerah kost, tapi aku terusin, siapa tau di daerah Perumahan Dharmahusada ada bapak-bapak tua yang jual bengkoang sama talas itu, tapi i didn't find him too..
Finally, aku balik lagi ke perempatan Menur.. Aku puter balik, parkir sepeda motor, ambil keresek di jok dan kasihin ke bapak tuanya.. Saat aku deketin, o my God, pantesan bapaknya hanya duduk, nggak berdiri, karena kakinya berbeda dengan kaki pada normalnya.. i just said : "Pak, ini dimakan ya sebelum matahari tenggelam. Trimakasih", then i moved on with large smile in my face.. 
Cepet2 aku naiki sepeda motor lagi dan pulang, karena jalan begitu padat n ramai..

I just give thanks to God because of Him, I can help other people. I can share and enjoy how beautiful it was.. barusan aja, aku share itu ke my beloved friend pas SMA, dia kuliah di jurusan Pend.Biologi dan jawabannya : "Makanya Rin, kita harus jadi orang sukses, biar bisa membantu dan berbagi ke orang lain yang membutuhkan".
It was a good moment gitu yaa..
Begitu indahnya gitu ketika kita berbagi..
aku sadar sih, itu bukan dari uangku, tapi aku brsyukur, berkat Tuhan itu ada dan harus dibagikan..

Target berbagi selanjutnya, entah kapan, aku pngin berbagi sm anak kecil di perempatan Dharmawangsa itu..
Mendoakan untuk semua itu deh.. :)
Akhir kata, that's all my story
and i'm very gratefull :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar