Rabu, 11 Desember 2013

FAN FICTION - HARRY POTTER AND THE NEW GATE 4




                Bel jam makan siang berbunyi, semua pelajar Hogwart dihimbau untuk masuk ke dalam ruang makan. Begitu juga Azka, Azka telah berganti baju, ia memakai jubah juga, jubah Hermione. Hermione yang menyuruhnya untuk berganti baju dan memakai jubah cadangan Hermione, sehingga Azka tidak lagi menjadi pusat perhatian para pelajar di Hogwart. Dalam hati Azka berpikir, seandainya saja ada kamera, ia pasti akan bergembira ria, bernarsis dan berfoto ria dengan jubah yang keren itu di sekolah yang antik ini.
                Azka duduk semeja dengan Hermione, Ron, Harry, dan Giny. Tiba-tiba merpati putih Ron mengirimkan sebuah surat dari ibunya, surat itu terbuka sendiri, ada di hadapan wajah Ron, dan uniknya seperti pesan suara surat itu berbunyi, kemudian setelah surat itu berbunyi, surat itu hangus, terbakar sendiri. Azka sungguh takjub melihatnya. Mereka makan bersama, seusai makan siang, Dumbledore naik ke mimbar.
                ‘’Selamat siang para pelajar Hogwart, pada hari ini, terjadi kejadian aneh di Hogwart dimana ada kebocoran pada jalur akses menuju Hogwart. Sebenarnya, seluruh jalur, baik peron ¾, gerbang Hogwart, maupun gerbang baru hanya dapat dilalui oleh para penyihir saja, namun kali ini ada manusia muddle yang masuk ke Hogwart’’, kata Dumbledore dengan bijak.
                Siswa-siswi gempar, ada yang berkata bahwa sosok gadis berpakaian aneh yang berada di lapangan itu mungkin adalah manusia muddle yang tersesat di Hogwart.
                ‘’Muddle itu apa?’’, tanya Azka dengan polosnya.
                ‘’Berdarah kotor’’, jawab Ron dengan bisik-bisik.
                ‘‘Ada seorang muddle yang tiba-tiba masuk, tersesat disini. Dan celakanya, ada seorang pelajar disini yang memantrainya dengan mantra beku, sehingga ia menjadi patung es yang ditemukan saat jam pelajaran terakhir’’, kata Dumbledore.
                ‘’Itu pasti Harry dan kawan-kawan’’, teriak Malfoy.
                ‘’Huuuuuuuuuu…………’’, suara sorak dari anggota Slytherin kepada Harry dan kawan-kawan.
                ‘’Diam… Tersangka tersebut bukan Harry dan kawan-kawan’’, teriak Dumbledore.
                ‘’Lantas, kemana mereka saat jam pelajaran sihir hitam?’’, teriak Malfoy.
                ‘’Diam… Tersangkanya bukan Harry dan kawan-kawan, karena mereka adalah anggota Griffindor, dari pengakuan si muddle, bernama Azka, yang memantrainya adalah anggota Slytherin. Azka silahkan maju ke depan’’, kata Professor Dumbledore.
                ‘’Sekarang, satu per satu anggota Slytherin silakan maju, Azka yang akan melihatnya sendiri.’’, kata Dumbledore.
                Azka maju, menuju ke arah mimbar di depan. Sedangkan Malfoy di tempat duduknya sendiri, ia mulai gugup, mulai bingung, apa yang harus ia lakukan. Bagaimana bila Azka mengenalinya, ia pasti akan dihukum.
                Satu per satu anggota Slytherin maju, ditemukannya 3 orang, hampir mirip-mirip dengan yang diingat oleh Azka, yang diikuti Azka dan yang mengucapkan kata-kata aneh berupa mantra. 3 orang tersebut salah satunya adalah Malfoy. Azka memiih mereka bertiga yang dirasa memiliki wajah yang mirip. Azka pun tidak bisa menentukan siapa diantara mereka yang mengucapkan mantra itu.
                Hati Malfoy merasa sedikit tenang, Azka tidak langsung menuduhnya, sehingga waktu penyelesaian masalah pun makin panjang, dan tidak hanya Malfoy yang didudukkan pada kursi tersangka, melainkan juga kedua orang teman lainnya. Namun, seperti bau busuk batang pasti akan tercium pada nantinya, ketika kebenaran nantinya akan terungkap dan kejahatan akan dihukum, demiian pula halnya dengan perlakuan Malfoy yang nantinya akan terungkap. Malfoy tidak bisa tenang, ia harus melakukan sesuatu yang membuatnya lari dari masalah itu, tidak dihukum.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar