Rabu, 11 Desember 2013

FAN FICTION - HARRY POTTER AND THE NEW GATE 1




                Gerbang baru dari Hogwart menuju ke dunia luar selalu terbuka lebar-lebar, untuk pulang ke dunia manusia, pelajar Hogwart tidak perlu lagi menaiki kereta api di peron ¾. Gerbang yang berada di sebelah selatan asrama Griffindor tersebut selalu menjadi jalan pintas bagi para pelajar Hogwart untuk pulang dan pergi dari Hogwart ke dunia manusia di luar sana. Gerbang tersebut hanya dapat dilewati oleh para penyihir saja, tidak dapat dilewati oleh muddle.
                Suatu malam, Ron dan Harry mencoba untuk pulang ke dunia luar dengan melewati gerbang tersebut. Ketika mereka siap untuk memasuki gerbang dengan mantra Gatherium Gualaliya, namun di saat Harry telah mengucapkan mantra itu dengan benar, Ron malah mengucapkan mantra itu dengan salah ucap, Ron menyebut Gatherium Gualalaya, mungkin hal ini makhlum, karena mereka baru pertama kali mencoba gerbang tersebut. Namun kesalahan itu tidak dapat dimaklumi, karena kesalahan itu berdampak besar bagi gerbang tersebut. Gerbang tersebut menjadi reversible, yakni dua arah, dimana bukan hanya para pelajar dan penyihir Hogwart saja yang dapat melewatinya, namun juga para muddle.
                Pada awalnya, kesalahan pengucapan mantra oleh Ron itu tidak nampak, namun lama-kelamaan nampak, dimana saat pagi, ketika seluruh pelajar Hogwart masuk kelas, ada seorang muddle yang tiba-tiba masuk dan melewati gerbang tersebut. Muddle tersebut bernama Azka Obellia, seorang mahasiswi music di Oxford University. Azka masuk ke daerah Hogwart dengan gerbang tersebut, ia berjalan-jalan di Hogwart, menuju sebuah koridor tua dekat kamar mandi wanita. Kala itu, Azka sungguh takjum akan keindahan bangunan Hogwart, pikiran dan suaranya memainkan sebuah lagu:
                “Dimanakah tempat daku berpijak, daku tak tahu berada di mana...
                 Di balik sebuah gerbang sederhana, ada pemandangan luar biasa...
                 Indah alamnya, kokoh bangunannya, apakah ini namanya surga?
                 Daku tak tahu, daku tak mengerti, tapi ini indah...“
                Azka terkejut ketika seorang wanita malah melanjutkan nyanyiannya dengan lalala, ternyata itu adalah Myrtle Merana, hantu perempuan penunggu kamar mandi wanita. Myrtle menunjukkan dirinya kepada Azka, Myrtle merasa asing melihat sosok Azka yang berambut pirang dengan menggunakan kemeja warna pink dan bawahan jeans berwarna biru tua, karena pelajar Hogwart ketika jam-jam pelajaran begini akan menggunakan seragamnya masing-masing yakni berupa jubah panjang berwarna hitam. Azka juga asing melihat Myrtle, seorang perempuan yang melayang, Azka mengira bahwa Myrtle hantu, sehingga Azka berteriak dan melarikan diri.
                Azka berlari, hingga sampailah ia di ujung koridor tersebut, di depan ruang musik. Ia masuk ke ruang itu dan ia melihat piano berdenting sendiri memainkan lagu, harpa juga demikian, semuanya memainkan harmoni yang indah. Pikiran Azka telah lupa akan adanya hantu atau apapun yang gaib, saat ini ia hanya menikmati harmoni yang diciptakan alat musik yang ada dalam ruangan tersebut. Azka meraba kantong pada kemejanya, ia mendapati bahwa ada harmonika yang ia bawa. Akhirnya ia pun memainkan harmonika tersebut untuk mengimbangi dan bermain bersama alat-alat musik yang ada disana. Ia memainkannya sampai musik dari alat-alat musik di ruang itu berhenti berbunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar