Minggu, 03 November 2013

SEJENGKAL



Telah habis waktu menunggu
Hatiku dag-dig-dug tak menentu
Rasa tak tenang menghampiriku
Tapi berpasrah itu yang ku mau

Teringat detik-detik yang lalu
Ketika waktu pertandingan dimulai
Ketika persaingan ketat dirangkai
Ketika berusaha jadi yang terbaik

Masa itu aku bekerja, aku berusaha
Lawan main unggul luar biasa
Entah aku bisa menakhlukkannya
Atau malah aku ditakhlukkannya

Ada hitam, ada putih, ada suka, ada duka
Ada cinta, ada benci, ada menang, ada kalah
Semua berpasangan sesuai pada waktunya
Ketika roda berputar, diatas atau dibawah

Namun inilah yang menghapus dag-dig-dug di hati
Waktu telah ditentukan sang ibu pertiwi
Pemenanglah yang terbaik, yang mencerahkan hati
Yang membuka senyum lebar ibu pertiwi

Ya, anak bangsa yang berprestasi itulah dia
Ya, pemenang yang layak itulah dia
Posisinya diatas, ketika roda berada diatas
Ketika semua sorakan dan tepuk tangan diberikan

Posisiku bukanlah diatas roda berputar itu
Posisiku juga bukanlah dibawah roda itu
Posisiku tinggal sejengkal ke atas
Namun berjengkal-jengkal ke bawah

Tinggal sejengkal, selalu tinggal sejengkal
Apa artinya? Apa maknanya?
Mungkin bagi orang lain tak bermakna
Karena pulang tak bawa piala

Namun dari dalam lubuk hati ini
Rasa syukur terucap dengan penuh kasih
Ada pula introspeksi dan percaya diri
Bahwa harus belajar lebih lagi
Bahwa harus berusaha lebih lagi

Tinggal sejengkal menuju puncak
Sejengkal tidaklah jauh, sejengkal tidaklah tinggi
Namun susah menuju puncak yang sejengkal itu
Jika tanpa usaha ataupun doa

Sejengkal, sejengkal lagi
Biar semua teraih, pada waktunya nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar