Minggu, 21 Desember 2014

DIATAS RATA-RATA


            Menjadi mahasiswa atau mahasiswi yang sekedar datang ke kampus, mendengarkan dosen, mengikuti pembelajaran dengan baik, dan ingin mendapatkan IP yang tinggi itu sudah biasa. Rata-rata semua mahasiswa dan mahasiswi melakukan itu guna mencapai cita-citanya. Setelah lulus kuliah, mendapatkan pekerjaan yang baik, dengan gaji tinggi dengan harapan masa depan cerah pun itu juga sudah biasa. Namun bagaimana hal-hal yang luar biasa? Hal-hal yang diatas rata-rata?
            Untuk menjadi seorang yang luar biasa di dalam hidup, diperlukan motivasi yang benar dan sungguh-sungguh. Pelajar yang hanya kuliah untuk mendapatkan gelar dapat dikatakan sebagai pelajar yang dibawah rata-rata. Pelajar yang kuliah untuk mendapat ilmu dan mendapat pekerjaan baik dapat dikatakan sebagai pelajar yang rata-rata. Namun, pelajar yang kuliah untuk mendapatkan ilmu yang berguna untuk melayani orang lain demi kemuliaan nama Tuhan, itulah yang dikatakan sebagai pelajar luar biasa, yakni pelajar yang diatas rata-rata.
            Tidak banyak orang yang menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Tak bisa dipungkiri, bahwa keinginan daging lebih kuat daripada keinginan Roh. Sehingga banyak orang pula yang hidup hanya untuk mengejar kemuliaan dirinya sendiri. Kemuliaan diri sendiri ini dapat berupa gelar dan status sosial yang tinggi, harta benda yang mewah, bahkan juga pandangan orang lain yang mengganggap dirinya ‘‘wah“. Kemuliaan diri sendiri inilah juga yang menyebabkan orang-orang terjerumus pada dosa.
            Di sisi lain, dalam berbagai agama pun dijelaskan bahwa kehidupan tidak hanya ada di dunia ini. Masih ada kehidupan kekal di alam baka nanti. Sebagai manusia yang dikaruniai akal, pikiran dan hati nurani oleh Tuhan, seharusnya kita bijak dalam menjalani hidup ini. Seharusnya manusia tidak menomorsatukan hal duniawi, seharusnya hal surgawilah yang harus kita utamakan. Dengan mengutamakan hal surgawi, hidup kita akan selamat, baik di dunia ini maupun di dunia setelah kematian jasmani nanti.
            Guna menjadi mahasiswa dan mahasiswi yang diatas rata-rata, kita harus memiliki motivasi yang benar dulu. Untuk apa kita belajar, untuk apa kita kuliah, untuk apa kita mengerjakan tugas-tugas dari dosen, untuk apa kita mengikuti UKM, untuk apa kita mengikuti acara-acara kepanitiaan di kampus, dsb. Semua itu kita lakukan untuk memuliakan Tuhan, intinya apapun yang kita lakukan semua harus berasal dari motivasi / keinginan kuat untuk memuliakan Tuhan.
            Motivasi pun tidak hanya sekedar motivasi, tapi perlu tindakan-tindakan nyata yang mencerminkan motivasi tersebut. Yang pertama adalah membangun relasi yang baik dengan Allah, hal ini ditujukan agar kita mengerti kehendak Allah. Biarlah kehendak Allah yang terjadi dalam hidup kita. Dengan itu pula, kita dapat berpegang dan berpengharapan pada Tuhan walaupun dalam keadaan yang menyulitkan.
            Yang kedua adalah mengerjakan tanggungjawab kepada Tuhan. Yang dimaksudkan disini adalah ketika kita mengikuti proses belajar mengajar, praktikum, praktek kerja lapangan, mengerjakan ujian baik UTS maupun UAS, dan lain-lain sampai nantinya kita lulus dan bekerja pun, semua itu kita kerjakan dengan mengarah pada Tuhan, dengan bertanggungjawab kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Ini juga berarti bahwa kita harus menghadirkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita. Kita mengerjakan semuanya itu sekali lagi agar nama Tuhan yang dipermuliakan.
            Untuk melakukan kedua hal diatas, kita perlu fokus, kita perlu sabar, sungguh-sungguh, dan tahan gangguan. Di era modern ini, banyak sekali hal-hal yang dapat mengalihkan fokus studi dan pelayanan kita. Banyak mall, banyak gadget, banyak sosial media dan internet yang mudah sekali kita akses. Jika tidak dipergunakan dengan bijak, hal-hal ini akan menjadi gangguan bagi kehidupan kita, yang bahkan dapat membuat kita tidak focus dan sungguh-sungguh dalam pelayanan dan tugas kita sebagai pelajar.
            Ada seorang guru besar mengatakan demikian “Jika seseorang hanya belajar dan menjadi pintar, ia disebut sebagai ilmuwan. Tetapi jika seseorang itu bermanfaat bagi orang lain, ia disebut intelektual”. Bermanfaat bagi orang lain inilah juga yang dapat jadi satu hal yang memuliakan nama Tuhan. Inilah yang disebut diatas rata-rata, berbeda namun luar biasa dan tidak hanya mementingkan yang sementara. Gbu

Inspired by Camp Medis (5-7 Des 2014 – Griya Aloysii Pacet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar