Selasa, 22 April 2014

LIKA-LIKU CALEG GAGAL


 
            Jadi caleg selalu identik dengan uang??? Begitulah budayanya di negara kita, Indonesia ini. Beratus-ratus juta uang yang harus para caleg keluarkan untuk memenangkan dirinya. Setelah jadi, yang mereka lakukan adalah korupsi, untuk mengembalikan semua modal uang yang mereka telah keluarkan diawal. Kalau semua caleg seperti itu, mau jadi apa negara kita? Sebagai rakyat yang baik, janganlah kita mau dibeli dengan uang. Asas Pemilu LUBER-JURDIL jangan sampai digantikan dengan asas UANG KEMENANGAN CALEG.
            Sebelum pemilu, para caleg membagi-bagikan uang kepada rakyat, berlomba-lomba menarik simpati rakyat dengan mengumbar janji palsu dari mulut mereka yang manis. Mereka berlomba-lomba memberikan bantuan kepada rakyat, seperti pembangunan masjid, perbaikan jalan, dan fasilitas-fasilitas rakyat lainnya. Banyak-banyakan memberi bantuan kepada rakyat miskin dan kepada yayasan panti asuhan.
Setelah pemilu dan mengetahui hasil pemilu, dimana perolehan surat suara mereka sangat kecil, mereka menuntut kembali uang mereka. Uang yang sudah mereka bagikan kepada rakyat, mereka minta kembali, dengan tanpa malu. Uang yang mereka sumbangkan untuk yayasan panti asuhan mereka ambil kembali. Uang yang mereka berikan untuk perbaikan jalan dan sudah direalisasikan diminta kembali dan ketika uang itu tidak diberikan lagi kepada mereka, mereka memblokir jalan itu tanpa malu. Uang untuk pembangunan masjid yang saat ini berubah jadi pasir, batu bata, semen, dan kubah, mereka ambil kembali dalam bentuk barang demikian. Sungguh menggelikan, namun ini yang terjadi.
Anggota legislatif adalah wakil-wakil rakyat, yang mau mengayomi dan menyejahterahkan rakyat, bukan menyodori dan membodohi rakyat dengan tipu-tipu dan uang. Ditinjau dari segi keagamaan, anggota legislatif adalah orang-orang yang diurapi dan dipilih oleh Tuhan untuk melakukan pekerjaan baik dan benar sebagai bagian dari pembangunan negara. Namun citra anggota legislatif dikotori oleh hal-hal yang tidak berkenan dihadapan Tuhan sedemikian, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Tuhan mengetahui dan menyelidiki hati sampai ke relung-relung yang terdalam, Tuhan tau motivasi dalam diri caleg masing-masing, yang tidak diketahui oleh orang lain. Tuhan pun menetapkan, siapa caleg yang jadi dan siapa caleg yang tidak akan jadi walaupun sudah banyak uang yang mereka keluarkan. Tuhan pun punya rencana atas negara ini yang diwujudkan-Nya lewat peran para anggota legislatif yang benar-benar bersih dan punya motivasi baik untuk menyejahterakan rakyat. Tuhan mengetahui semuanya.
Jadi, bagi para caleg baik yang gagal, bersabarlah, akan ada waktunya Tuhan menunjukkan kuasa-Nya. Bagi para caleg buruk yang gagal, bertobatlah, sebelum Tuhan menghukum. Bagi para caleg yang terpilih, jalankanlah amanat rakyat, lakukanlah tugas sebagai anggota legislatif dengan baik dan benar, jadikan kepentingan rakyat sebagai prioritas, jangan korupsi dan jangan utamakan kepentingan pribadi. Bagi para rakyat, marilah kita berpandai-pandai diri, jangan mau dibodohi oleh para caleg, marilah kita jadi rakyat yang baik, yang memilih pemimpin dan wakil rakyat yang tepat. GBU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar