Rabu, 05 Maret 2014

MELATI PUTIH




Putih lambang kesucian hati
Melati, bunga harum identitas negeri
Melati putih hanya bunga warna putih
Namun bermakna dan berharga diri

Ketika melati putih tumbuh di bumi pertiwi
Dengan perlahan tunas-tunas bunga muda muncul
Ibu pertiwi menyirami dan merawat setiap hari
Dengan kasih sayang dan harapan besar
Melati putih akan mekar

Tapi, ulat-ulat datang, menggerogoti tunas-tunas baru itu
Bunga putih yang mulai mekarpun layu
Jadi coklat, tidak putih, tidak bersih lagi

Ibu pertiwi bersedih hati, air matanya menetes di pipi
Tunas-tunas melati putih tak dapat tumbuh
Bagaimana jika kelak bunga itu mati?
Tak ada tunas baru tumbuh, bunga pun layu

Tanaman akan mati, kesucian tak ada lagi
Hanya ada ulat-ulat yang merusak keindahan
Tak ada regenerasi, hanya ada kebobrokan
Hancur sudah peliharaan ibu pertiwi

Lantas bagaimana dengan identitas negeri?
Bagaimana dengan harga diri?
Hancur semua, hilang semua
Terbawa angin dan dimakan waktu

Biarlah yang termakan ulat hanya sedikit bagian saja
Atau mungkin tak ada ulat sama sekali
Biarlah melati putih mekar berseri
Biarlah wanginya semerbak di khatulistiwa ini

Biarlah melati putih tumbuh dengan baik
Biarlah tunas-tunasnya kokoh dan tahan hama
Biarlah mekar berseri
Melati putih, melati putih

BERDOA: bagi penerus bangsa, generasi muda Indonesia, agar dapat memiliki integritas, menjaga identitas dan nama baik negeri ini ataupun memperbaiki negeri ini. Semoga penerus bangsa sadar akan tanggungjawabnya bagi negeri ini. Semoga tetap memiliki keyakinan iman yang teguh didalam Tuhan juga, sehingga generasi muda tidak terjerumus dengan hal-hal tercela. GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar