Kamis, 25 Mei 2017

Belajar dari Kejadian untuk Kehidupan

Kej 1

            Kejadian adalah kitab yang diletakkan paling awal dalam urutan di Alkitab. Banyak sumber menyatakan bahwa Kitab Kejadian ditulis oleh Musa. Kitab ini dimulai dengan penciptaan. Lembaga Alkitab Indonesia memberika judul perikop “Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya” pada Kejadian pasal yang pertama. Penciptaan (Creation) adalah awal, dimana Allah menciptakan segala sesuatu dalam kekekalan, tanpa dosa. Pada pasal 3, barulah muncul dosa. Identitas manusia yang sebenarnya haruslah mengacu pada Creation, di awal Allah menciptakan segala sesuatu dengan baik adanya.
            Allah menciptakan segala sesuatu dari apa yang tidak ada sebelumnya. Dari sini, kita belajar bahwa Allah adalah kekal, tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dan Ia mampu melakukan segala hal. Allah menciptakan segala sesuatunya terlebih dahulu pada hari pertama hingga kelima. Pada hari keenam, barulah Allah menciptakan manusia. Pada ayat 26, Allah menciptakan manusia seturut gambar dan rupaNya dengan tujuan tertentu.
Bayangkan, jika Allah menciptakan manusia pada hari yang pertama, sebelum segala sesuatu ada.. Manusia pasti akan bingung mau mengerjakan dan melakukan apa, manusia juga belum punya makanan, dan lain-lain.
Tapi, Allah menciptakan manusia ketika segala sesuatu sudah dipersiapkan Allah. Allah menciptakan manusia dengan tujuanNya yang mulia, dengan semua yang Tuhan telah persiapkan,
IMPLIKASI à Ada tugas bagi setiap umat ciptaanNya. Ketika Tuhan berikan tugas itu, Tuhan sudah persiapkan segala sesuatu untuk membantu kita mengerjakan tugas itu. Tuhan bukan Allah yang sewenang-wenang yang hanya menuntut dan menyuruh saja, tapi Tuhan juga menyediakan pertolongan dan berkat bagi setiap kita yang melakukanNya.
Untuk melakukan tugas itu, kita perlu:
a.      Melekat erat kepadaNya
Allah berfirman kepada tanah untuk menumbuhkan berbagai macam tanaman (ayat 11-12). Allah berfirman kepada air agar ada binatang-binatang dalam air (ayat 20-21). Tapi, Allah berfirman pada diriNya sendiri ketika menciptakan manusia (ayat 26). Sama seperti tanaman akan perlahan mati ketika dicabut akarnya dari tanah, ikan akan mati ketika keluar dari laut, manusiapun akan perlahan mati ketika keluar dari Penciptanya.
b.      Mengejar apa yang jadi kehendak Allah
Sebagai gambar Allah, seharusnya manusia juga mengejar apa yang jadi kehendak Allah. Manusia sering merasa gengsi, ingin ini itu untuk mengejar penilaian orang lain. Gengsi adalah perusakan gambar dan rupa Allah, mengejar hal-hal lahiriah, bukan lagi apa yang dimau oleh Allah. Padahal, lahiriah akan makin merongsot dan batiniahlah yang seharusnya diperbaharui.
Kej 1:26 menyatakan “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ….”. Seharusnya kita hidup dengan cara Allah, hidup dalam kekudusan. Tapi gambar Allah dalam manusia rusak oleh dosa. Syukur kepada Allah, Allah memberikan anakNya untuk menebus dosa kita, sehingga gambar yang rusak itu kembali baru dan bisa dipakai lagi untuk kemuliaanNya.
Hal ini bukan berarti kita sempurna dan tidak dapat berbuat dosa lagi. Selama hidup di dunia, kita masih bisa berbuat dosa. Tapi ingat, sebagai orang yang sudah ditebusnya, kita sudah menang dari dosa, kita tidak lagi ada di bawah kekuasaan dosa. Hal ini memampukan kita untuk menolak keberdosaan. Ketika jatuh dalam dosa, segera kembali dan bertobat pada Allah. Allah yang mampu memulihkan.
c.       Menguasai hidup
Tujuan Allah menciptakan manusia adalah supaya manusia berkuasa atas segala sesuatunya. Ini bukan berarti manusia bisa sewenang-wenang, namun manusia harus menatalayai apa yang Tuhan percayakan. Manusia harus menguasai dirinya sendiri, termasuk pikiran. Seringkali manusia berpikiran apa yang seharusnya tidak ia pikirkan. Iblis seringkali bekerja di dalam pikiran kita, karena ia tidak dapat bekerja dalam hati kita yang sudah dikuasai Roh Kudus. Pikiran dan hati seringkali bertentangan. Inilah kuasa kita, apakah mau memilih menuruti Iblis ataukah Roh Kudus.
Waktu, harta, pekerjaan, dan lainnya seharusnya tidak menjadi hal-hal yang berkuasa dalam diri kita. Bukan hal-hal itu yang mengatur kita. Namun, kitalah yang mengatur hal-hal tersebut. Tuhan memberikan kita berbagai modal untuk menjalani hidup seturut tujuanNya. Tuhan berikan hikmat, talenta, gairah, kreativitas, kepribadian, dan lain-lain.
Tiap-tiap orang unik dan diciptakan dengan tujuan khusus dari Allah. Modal yang diberikan Allah kepada tiap-tiap orangpun akan berbeda. Tidak ada alasan untuk membanding-bandingkan dan iri, karena Tuhan telah mengatur segalanya. Justru dengan perbedaan inilah, manusia dapat saling melengkapi dalam membangun tubuh Kristus.
Ketika kita hidup mengerjakan tugas tersebut, Tuhan pasti sertai. Kej 1:29 adalah berkat Allah dalam mencukupi kebutuhan dasar manusia, yakni makanan. Jika kebutuhan yang dasar saja Tuhan cukupkan, pasti kebutuhan-kebutuhan lainpun akan Tuhan cukupkan juga. Jangan kuatir. Providensia Allah selalu ada. Tuhan telah persiapkan segala sesuatunya. Tuhan tidak pernah telat, Tuhan selalu menepati rancanganNya. Semangat menjadi mitra Allah… God bless..


Inspired by: Bahan KK Farma Unair 16 – KTB Cantik – Radio 21/5

1 komentar:

  1. KDCB - The Best Online Casino - Kadangpintar
    KDCB offers choegocasino a safe and secure online casino experience 온카지노 and you 1xbet are one of the safest and most secure online casino sites in India.

    BalasHapus