Senin, 09 Februari 2015

APA YANG DILAKUKAN PADA MASA BERPACARAN?


Keinginan Allah dalam hubungan pria-wanita adalah pernikahan. Pernikahan adalah sesuatu yang sangat penting, memiliki satu tanggungjawab yang besar, yakni mengerjakan pekerjaan yang Allah siapkan sebagai makhluk ciptaan. (Kej 26-27). Berpacaran adalah masa mempersiapkan pernikahan. Pernikahan yang dimaksud adalah hubungan pria-wanita dalam keluarga yang berlangsung seumur hidup.  Berpacaran bukan hanya relasi untuk bersenang-senang saja. Dengan demikian, hal-hal yang dilakukan dalam berpacaran antara lain:
1.      Membangun pengenalan dan relasi yang lebih dalam agar semakin diyakinkan bahwa orang tersebut adalah tepat.
Hal yang perlu dikenali adalah hubungannya dengan Allah, dapat dilihat dari persekutuan dan relasi pribadinya dengan Allah (saat teduh, waktu doa, waktu PA, apakah dia mendengar suara Tuhan untuk setiap keputusan yang diambilnya, dll). Kemudian, sifat-sifatnya, wataknya, melihat bagaimana reaksinya dalam waktu menghadapi kesulitan dan tantangan, bagaimana penundukan dirinya terhadap otoritas, apakah dia baik dalam menata waktunya, apakah ia semakin bertumbuh ke arah Kristus, dll. Kemudian juga tata nilainya, keyakinan dasar yang dia miliki, misal pandangannya terhadap uang, harta, kesenangan, masa depan, apakah tata nilai tersebut dibangun berdasarkan FT, dll. Kemudian juga, kenali latar belakangnya, bagaimana keluarganya, bukan hanya tentang suku atau ras, tapi bagaimana tata nilai keluarganya. Kemudian pelayanannya, karena pernikahan adalah untuk melakukan pekerjaan Tuhan.
Cara membangun pengenalan adalah memiliki waktu berkomunikasi yang berkualitas, kesempatan melakukan kegiatan bersama, kegiatan sosial, saling menolong dalam studi. Untuk keluarga, hanya cukup untuk mengenal saja, bukan terlibat terlalu dalam di keluarganya.
2.      Meneguhkan keyakinan
Seiring dengan adanya pengenalan, diharapkan adanya keteguhan keyakinan yang lebih lagi.
3.      Persiapan untuk menikah
Biasanya dalam masa tunangan. Mengikuti bimbingan pernikahan secara sungguh-sungguh. Kemudian, memikirkan apa yang dilakukan setelah menikah, tugas apa yang kita emban setelah menikah, menyusun tata nilai, seperti anggaran keuangan, pola pendidikan anak, hubungan dengan keluarga besar, dll.
4.      Penyatuan apa yang dimiliki
Seperti untuk membeli rumah, mempersiapkan hari pernikahan, dan mengenal lebih dalam keluarga masing-masing.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam berpacaran:
1.      Hubungan fisik
2.      Posesif dan mengatur
3.      Eksklusif, mencabut hak pribadi
Menyatukan milik pribadi

(beside on Radio Immanuel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar