Minggu, 12 Agustus 2012

PERMAINAN TRADISIONAL INDONESIA

Di era modern ini, semakin berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk dalam bidang permainan (games) juga semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Games ada di mana-mana, laptop, playstation (PS), nitendo game, bahkan di HP pun juga terdapat game. Sehubungan dengan itu, permainan/game tradisional pun ditinggalkan dan satu per satu mulai di ambil oleh negara lain. Then, what should we do? Hal yang harus kita lakukan adalah melestarikan permainan-permainan tersebut. Gak mau kan kalau budaya kita direbut lagi sama negara lain? Hmm, Coba kembali ke masa lalu, ketika kita masih TK atau SD, permainan tradisional apa yang pernah kita mainkan. Berikut adalah beberapa permainan tradisional Indonesia: Yang pertama adalah permainan “Petik Lele”. Permainan ini dilakukan oleh beberapa orang dan individu (tidak berkelompok). Peralatan dalam permainan ini antara lain adalah kayu pendek (sekitar 10-15 cm) sebagai bolanya dan kayu panjang (sekitar 50 cm) sebagai pemukulnya, serta diperlukan juga tanah yang sudah dijugeri/dilubangi sebagai tempat penyukitnya. Permainan ini dilakukan dengan cara seorang menaruh kayu pendek di atas tanah yang berlubang dan mengungkitnya dengan kayu panjang. Sementara orang-orang lainnya menjaga dan menangkap kayu pendek yang sudah dicukit. Saat kayu tersebut tertangkap, maka sang penangkap akan melemparkan kayu pendek tersebut kepada si penyukit/pemukul. Bila lemparannya berhasil di tepis oleh si pemukul, maka si pemukul tetap akan melanjutkan permainan. Bila lemparannya tidak bisa ditepis, maka si pelempar tadi lah yang akan mengambil alih permainan. Sementara, bila kayu tersebut tidak dapat ditangkap oleh si penangkap, maka permainan tetap berlanjut. Si pemukul akan kembali menaruh kayu kecil di atas tanah berlubang dan menyukit kembali, dan begitu seterusnya. Kedua adalah mainan “Yo-Yo”. Yo-yo adalah suatu permainan yang tersusun dari dua cakram berukuran sama (biasanya terbuat dari kayu) yang dihubungkan dengan suatu sumbu, di mana tergulung tali yang digunakan. Satu ujung tali terikat pada sumbu, sedangkan satu ujung lainnya bebas dan biasanya diberi kaitan dan dikaitkan pada jari orang yang memainkannya. Cara memainkannya adalah dengan memegang yo-yo, dan melemparkannya ke bawah dengan gerakan yang mulus. Sewaktu tali terulur pada sumbu, efek giroskopik akan terjadi, yang memberikan waktu untuk melakukan beberapa gerakan. Dengan menggerakkan pergelangan tangan, yo-yo dapat dikembalikan ke tangan pemain, di mana tali akan kembali tergulung dalam celah sumbu. Selanjutnya adalah permainan “Balap Karung”, permainan ini sering kita jumpai pada perayaan peringatan kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Dalam permainan ini, peserta diwajibkan untuk memasukkan sebagian badannya ke dalam karung dan kemudian melompat secepat-cepatnya agar sampai ke garis finish dan memperoleh gelar juara. Benteng-bentengan adalah permainan selanjutnya. Permainan ini dilakukan lahan antara 2 pohon atau 2 tiang, oleh beberapa orang yang terbagi menjadi 2 kelompok yang memiliki benteng pertahanannya masing yang biasanya berupa pohon atau tiang. Tujuan utama permainan ini adalah untuk mengambil alih atau merebut benteng lawan dengan cara memegang/menyentuh benteng pertahanan lawan dengan meneriakkan kata “BENTENG”. Permainan ini juga dapat dimenangkan dengan cara menawan seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka saat berada diluar benteng. Si penawan adalah orang yang waktunya baru keluar dari benteng dan si tawanan adalah orang yang sudah lebih lama keluar dari benteng. Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan. Demikianlah beberapa permainan unik asli Indonesia dan masih banyak permainan-permainan lainnya yang tentunya lebih melatih kekompakan antar tim ataupun kreatifitas pribadi masing-masing. Sekian info kali ini, semoga dapat bermanfaat dan tentunya dilestarikan oleh kita sebagai generasi muda. Sekian, Trimakasih. (GBU)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar