Gerbang baru dari Hogwart menuju
ke dunia luar selalu terbuka lebar-lebar, untuk pulang ke dunia manusia,
pelajar Hogwart tidak perlu lagi menaiki kereta api di peron ¾. Gerbang yang
berada di sebelah selatan asrama Griffindor tersebut selalu menjadi jalan
pintas bagi para pelajar Hogwart untuk pulang dan pergi dari Hogwart ke dunia
manusia di luar sana. Gerbang tersebut hanya dapat dilewati oleh para penyihir
saja, tidak dapat dilewati oleh muddle.
Suatu malam, Ron dan Harry
mencoba untuk pulang ke dunia luar dengan melewati gerbang tersebut. Ketika
mereka siap untuk memasuki gerbang dengan mantra Gatherium Gualaliya, namun di saat Harry telah mengucapkan mantra
itu dengan benar, Ron malah mengucapkan mantra itu dengan salah ucap, Ron
menyebut Gatherium Gualalaya, mungkin
hal ini makhlum, karena mereka baru pertama kali mencoba gerbang tersebut.
Namun kesalahan itu tidak dapat dimaklumi, karena kesalahan itu berdampak besar
bagi gerbang tersebut. Gerbang tersebut menjadi reversible, yakni dua arah,
dimana bukan hanya para pelajar dan penyihir Hogwart saja yang dapat
melewatinya, namun juga para muddle.
Pada awalnya, kesalahan
pengucapan mantra oleh Ron itu tidak nampak, namun lama-kelamaan nampak, dimana
saat pagi, ketika seluruh pelajar Hogwart masuk kelas, ada seorang muddle yang
tiba-tiba masuk dan melewati gerbang tersebut. Muddle tersebut bernama Azka
Obellia, seorang mahasiswi music di Oxford University. Azka masuk ke daerah
Hogwart dengan gerbang tersebut, ia berjalan-jalan di Hogwart, menuju sebuah
koridor tua dekat kamar mandi wanita. Kala itu, Azka sungguh takjum akan
keindahan bangunan Hogwart, pikiran dan suaranya memainkan sebuah lagu:
“Dimanakah tempat daku berpijak, daku tak tahu berada di mana...
Di balik sebuah gerbang sederhana, ada
pemandangan luar biasa...
Indah alamnya, kokoh bangunannya, apakah ini
namanya surga?
Daku tak tahu, daku tak mengerti, tapi ini
indah...“
Azka
terkejut ketika seorang wanita malah melanjutkan nyanyiannya dengan lalala, ternyata
itu adalah Myrtle Merana, hantu perempuan penunggu kamar mandi wanita. Myrtle
menunjukkan dirinya kepada Azka, Myrtle merasa asing melihat sosok Azka yang
berambut pirang dengan menggunakan kemeja warna pink dan bawahan jeans berwarna
biru tua, karena pelajar Hogwart ketika jam-jam pelajaran begini akan
menggunakan seragamnya masing-masing yakni berupa jubah panjang berwarna hitam.
Azka juga asing melihat Myrtle, seorang perempuan yang melayang, Azka mengira
bahwa Myrtle hantu, sehingga Azka berteriak dan melarikan diri.
Azka
berlari, hingga sampailah ia di ujung koridor tersebut, di depan ruang musik.
Ia masuk ke ruang itu dan ia melihat piano berdenting sendiri memainkan lagu,
harpa juga demikian, semuanya memainkan harmoni yang indah. Pikiran Azka telah
lupa akan adanya hantu atau apapun yang gaib, saat ini ia hanya menikmati
harmoni yang diciptakan alat musik yang ada dalam ruangan tersebut. Azka meraba
kantong pada kemejanya, ia mendapati bahwa ada harmonika yang ia bawa. Akhirnya
ia pun memainkan harmonika tersebut untuk mengimbangi dan bermain bersama
alat-alat musik yang ada disana. Ia memainkannya sampai musik dari alat-alat
musik di ruang itu berhenti berbunyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar