Remaja
merupakan fase perpindahan dari masa anak menuju masa dewasa. Pertumbuhan
remaja lebih cepat dibandingkan dengan fase dewasa. Pertumbuhan tinggi pada
remaja putri berhenti sekitar usia 18 tahun. Sistem reproduksi remaja putri pada usia 16-18
tahun juga sudah matang dan perlu dipersiapkan untuk proses kehamilan di masa
depan. Aktivitas fisik remaja putri yang cukup tinggi pula, khususnya di masa
ini dimana waktu bersekolah cenderung panjang, ditambah lagi dengan kursus dan
ekstrakulikuler yang harus diikuti tanpa memandang waktu dan cuaca. Berbagai
hal ini harus didukung oleh pemenuhan gizi yang optimal diperlukan untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan status kesehatan, sehingga remaja putri tidak
jatuh sakit dan fungsi fisiologisnya tetap berjalan normal.
Pemenuhan
mineral zink dan zat besi penting bagi kesehatan remaja putri. Keduanya bekerja
dalam meningkatkan sistem imunitas. Zink juga berperan dalam pertumbuhan sel
tubuh, sehingga kebutuhan zink yang terpenuhi akan mengoptimalkan pertumbuhan,
khususnya tinggi badan pada remaja. Zat besi merupakan salah satu komponen
penyusun hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah merah. Hemogloblin
berfungsi dalam mengikat oksigen dan transfer oksigen ke jaringan-jaringan
tubuh. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia, yang berdampak pada
hipoksia dan penurunan produktivitas tubuh. Anemia yang berkepanjangan,
kekurangan zat besi pada masa kehamilan juga berdampak pada janin, bahkan dapat
menyebabkan kematian. Oleh karena itu, pemenuhan zat besi harus dilakukan juga
bagi remaja putri.
Adapun
angka kecukupan zink pada remaja putri usia 16-18 tahun adalah 14 mg dan zat
besi 26 mg. Kebutuhan ini dipenuhi melalui makanan sehari-hari dengan pemilihan
bahan makanan yang tepat. Sumber zink banyak dari makanan laut, sedangkan
sumber zat besi heme pada lauk hewani dan non-heme pada tumbuhan, yang harus
diimbangi dengan cukupnya vitamin C yang membantu penyerapan zat besi non-heme.
Apabila kebutuhan zink dan zat besi tidak cukup dipenuhi dari makanan, remaja
putri perlu mengonsumsi produk yang sudah difortifikasi zink dan zat besi, juga
dapat dipenuhi dari suplementasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Erdman,
John W., dkk. 2012. Present Knowledge in
Nutrition 10th Edition. Iowa: Wiley-
Blackwell
Publishing.
Gropper, Sareen S. 2009. Advanced Nutrion and Human 5th Edition.
Canada: Wandsworth Cengage Learning
Nayak, Shivananda. 2013. Essential Biochemistry for Medical Students. New Delhi: Jaypee
Brothers Medical Publishers.
Tang, Guangwen. 2010. Bioconvertion of Dietary Provitamin A Carotenoids to vitamin A in
human. Am J Clin Nutr. 2010 May; 91(5): 1468S–1473S
Williams, Lippincot dan
Wilkins. 2014. Modern Nutritin in Health
and Disease 11th Edition. Philadelphia: Wolters Kluwer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar