Gizi Peduli Indonesia (GPI) merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia (ILMAGI) sebagai bentuk
kepedulian seluruh mahasiswa gizi se-Indonesia terhadapat masalah gizi yang ada
di Indonesia. Kegiatan Gizi Peduli Indonesia (GPI) 2016 dilaksanakan di
Makassar tepatnya di Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 – 9 Oktober 2016. Desa Ujung Bulu
dipilih sebagai tempat pengabdian masyarakat karena beberapa alasan, salah
satunya rendahnya cakupan ASI Eksklusif, hal ini didasari dari survei yang
dilakukan oleh panitia dan didukung dengan data sekunder yang ada. Pengambilan
keputusan dilakukan melalui pendataan di instansi pemerintahan dan puskesmas
setempat serta dilakukan berbagai survei lokasi.
Jumat, 7 Oktober 2016, adalah hari pertama kegiatan
ini, yang dimulai dengan opening ceremony
di Gedung Penelitian Ilmiah Univesitas Hasanuddin. Acara dibuka dengan
penyambutan oleh Tari Paduppa, salah satu tari tradisional Sulawesi Selatan,
yang mengucapkan selamat datang kepada para delegasi dari seluruh Indonesia. Acara
dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia Gizi Peduli Indonesia, Ketua
FORMAZI, Sekretaris Jendral ILMAGI, dan Ketua Prodi Ilmu Gizi FKM Unhas. Kemudian
acara dibuka oleh Wakil Dekan III FKM Unhas dengan simbol pemukulan gong.
Acara dilanjutkan dengan pembekalan materi bagi
delegasi mengenai Siaga Bencana Gizi (SiGi) oleh Bu Sabaria Manti Battung,
dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hassanudin. Adapun
materi yang dibahas mengenai gizi kedaruratan, bagaimana peran ahli gizi
sebelum, saat, dan setelah terjadinya bencana. Setelah materi, acara
dilanjutkan dengan mobilisasi delegasi ke tempat kegiatan yang membutuhkan
waktu sekitar 7 jam perjalanan darat. Setelah tiba di tempat kegiatan, delegasi
disambut oleh warga dan dilanjutkan dengan briefing
kegiatan untuk hari ke-2 yang dipandu oleh panitia pengarah. Briefing ini
meliputi pembagian tugas delegasi untuk
melaksanakan sosialisasi ke 4 SD dan masyarakat umum agar delegasi
mengetahui tentang kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama kegiatan Gizi
Peduli Indonesia.
Pada hari kedua, setelah delegasi selesai
mempersiapkan diri dan sarapan, delegasi pergi ke lokasi sesuai pembagian tugas
masing-masing, baik untuk sosialisasi ke 4 SD dan masyarakat umum. Sosialisasi
kepada masyarakat umum berlokasi di rumah kepala desa Ujung Bulu yang merupakan
tempat titik kumpul kegiatan. Karakteristik masyarakat umum meliputi ibu-ibu
yang memiliki anak usia bayi dan balita, mereka mendapatkan materi mengenai
Pedoman Gizi Seimbang dan 1000 Hari Pertama Kehidupan, serta demo pembuatan MP
ASI. Di SD, sosialisasi Pedoman Umum Gizi Seimbang dan Perilaku Hidup Bersih
dilakukan oleh delegasi yang bertugas, selain itu juga dilakukan pengukuran
tinggi dan berat badan sebagai screening awal status gizi anak sekolah.
Pada pukul 13.00-15.00 WITA dilanjutkan dengan
agenda simulasi SIGI. Acara ini merupakan simulasi terhadap terhadap terjadinya
bencana dan peran ahli gizi untuk membantu dalam mengurangi resiko terjadinya
penyakit dalam bencana. Simulasi GIZI ini dilakukan oleh semua delegasi dimana
dibagi menjadi 3 bagian : sebagai korban, tenaga medis, dan dapur memasak.
Sesuai dengan materi yang telah disampaikan di awal kegiatan, bahwa setiap
profesi memiliki peran dan tanggungjawab masing-masing dalam keadaan bencana.
Tenaga medis, seperti dokter dan perawat, bekerja full saat terjadinya bencana, yakni evakuasi korban, dibantu oleh
tentara. Ahli gizi memastikan bahwa semua korban mendapatkan asupan gizi yang
sesuai standar kecukupan, yakni 2100 kkal/hari. Pada hari ke-2 atau ke-3
pasca-bencana, ahli gizi mengukur status gizi korban, sehingga pemberian
makanan lebih dapat disesuaikan dengan kebutuhan korban. Selain itu, ahli gizi
juga bertugas dalam mengecek persediaan makanan dan menyusun menu makanan. Menu
tersebut diberikan kepada tentara, yang nantinya memasak makanan.
Acara terakhir adalah pemeriksaan kesehatan dimana
diikuti oleh ibu dan anaknya. Pemeriksaan kesehatan untuk anak meliputi
pemeriksaan berat badan dan tinggi badan. Pemeriksaan kesehatan ibu meliputi
pemeriksaan tekanan darah, hb, golongan darah, dan konseling gizi kepada
delegasi yang berkompeten. Pemeriksaan kesehatan ini bekerjasama dengan
Puskesmas setempat.
Acara utama selesai dan delegasi dapat kembali ke
tempat isitrahat untuk mempersiapkan acara malam hari, yaitu acara malam
keakraban yang diikuti dengan masyarakat dan kepala Desa Ujung Bulu. Dalam
malam keakraban ini, para delegasi menonton film bersama dengan warga. Film ini
mengisahkan mengenai budaya dan adat Suku Bugis.
Hari ke-3 merupakan acara terakhir Gizi Peduli
Indonesia, para delegasi mengikuti acara penutupan oleh kepada Desa Ujung Bulu
dan pemberian kenang-kenangan. Kemudian, delegasi bersiap-siap untuk
meninggalkan Desa Ujung Bulu menuju Makassar. Rombongan delegasi dibagi menjadi
dua kelompok sesuai dengan rentang waktu kepulagan. Delegasi yang rentang waktu
kepulangannya lebih panjang, mengikuti field
trip di Kecamatan Rumbia. Delegasi yang rentang waktu kepulangan ke daerah
asalnya lebih pendek, mengikuti kegiatan field
trip di Kota Makkasar. Delegasi
Unair mengikuti field trip di Kota
Makasar, kami mengunjungi salah satu pantai terkenal di Makasar, yaitu Pantai
Losari. Setelah itu, kami menuju ke Bandara Sultan Hasanuddin dan kembali ke
Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar