Ketika kami berjalan dalam malam yang kelam
Ketika kami tersesat di tengah hutan yang lebat
Ketika kami mendaki bukit yang tak berpuncak
Ketika kami berjalan di jalan yang tak berujung
Ketika kompas tidak lagi menjadi petunjuk arah
Ketika lampu senter yang menerangi mati
Gelap dan dinginnya malam merasuk sukma
Hanya cahaya bulan bintang mencerahkan hati
Kami berputus asa, harapan kami seolah sirna
Apakah yang harus kami lakukan?
Jalan manakah yang harus kami tempuh?
Ataukah kami hanya perlu diam menunggu kematian?
Kami tetap harus melangkahkan kaki ini
Seraya tangan bersama bergandengan
Dengan doa yang tak henti-henti diucapkan
Dengan keyakinan bahwa ada terang yang akan datang
Kami berjalan mencari jalan keluar, menuju pada
terang
Kami berusaha hingga tak ada lagi energi yang
tersisa
Hingga subuh telah tiba, hari berganti pagi lagi
Hari baru telah ada, harapan kami muncul
Matahari terbit dengan kehangatan sinarnya
Cahayanya melenyapkan dingin semalam
Matahari menerangi diri kami, diri yang kotor ini
Yang jatuh bangun di dalam kegelapan
Terbitlah terang setelah gelap semalam
Hangatlah hati, jiwa, dan pikiran ini
Mata kami terbuka dan kami dapat keluar
Meninggalkan kesesatan di malam tadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar