PENGARUH
KONSELING GIZI DAN SUPLEMENTASI GIZI MIKRO DUA KALI SEMINGGU TERHADAP PENINGKATAN
KADAR HEMOGLOBIN DAN ASUPAN MAKANAN IBU HAMIL
Hapzah*1,2, Veni Hadju2,3, Saifuddin Sirajuddin2,3
*E-mail : hapzah@yahoo.co.id
1Stikes Bina Bangsa Majene Sulawesi Barat
2Konsentrasi Gizi,Program Pascasarjana, Universitas
Hasanuddin, Makassar
3Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanuddin, Makassar
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian : Experiment Quasi (semu)
Lokasi
Penelitian : Kabupaten Maros
Provinsi Sulawesi Selatan
Wilayah kerja Puskesmas Barandasi dan
Puskesmas Mandai.
Desain
Penelitian : Non randomisasi
Pengambilan
Sampel : Purposive sampling dengan
kriteria :
-
Ibu hamil Trimester II (13 – 24 minggu)
kehamilan
-
Paritas < 3
-
Tinggi Badan >140
-
LILA > 21 cm
-
Kadar Hb > 8 g/dl
-
tidak mengalami perdarahan kronis
-
memiliki kemauan untuk mengikuti
prosedur sampai selesai.
Subjek Penelitian : sebanyak 60 orang, yaitu masing-masing 30 orang
pada kelompok perlakuan dan 30 orang
pada kelompok kontrol.
Variabel
Penelitian : Variabel
dependen / Kelompok perlakuan : wilayah kerja Puskesmas Barandasi
Variabel independen / Kelompok kontrol :
wilayah kerja Puskesmas Mandai.
PELAKSANAAN INTERVENSI
1. Ibu
hamil pada kelompok perlakuan menerima konseling gizi sebulan sekali bersama dengan
suplemen gizi mikro dua kali per minggu.
2. Ibu
hamil pada kelompok control hanya menerima suplemen gizi mikro dua kali per
minggu.
3. Konseling
dilakukan di rumah setiap ibu hamil, yang kadang dihadiri olrh keluarga
terdekat. Konseling diberikan oleh petugas terlatih / ahli gizi dengan
memberikan petunjuk terkait makanan bergizi dari sumber makanan yang dapat
diperoleh dengan mudah di sekitarnya
4. Suplemen
gizi mikro dibuat khusus terdiri dari zat besi dan folat, yang selama ini
digunakan dalam program dan ditambahkan dengan 50 mg vitamin C dan 1800 RE
vitamin A.
5. Setiap
ibu hamil memperoleh 8 kapsul setiap bulan dan dianjurkan mengonsumsi dua kali
setiap minggu.
6.
Petugas
lapangan mengontrol jumlah kapsul yang dikonsumsi setiap dua minggu.
7.
Intervensi
dilakukan selama 12 minggu.
HASIL PENELITIAN
Setelah
dilakukan intervensi selama 12 minggu, menunjukkan adanya peningkatan kadar
hemoglobin pada kedua kelompok. Peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok
perlakuan lebih bermakna, yakni sebesar 0,35 g/dL. Sedangkan kelompok kontrol
hanya mengalami peningkatan kadr hemoglobin 0.053 g/dL.
Selain itu,
terdapat peningkatan konsumsi makan dari kedua kelompok berbeda. Peningkatan
konsumsi makan tersebut terkait dengan angka kecukupan gizi dan energi. Pada
kelompok perlakuan, dari bulan 1, 2, 3 secara berurutan memiliki persentasi
102% AKG, 97% AKG, 126% AKG. Dibandingakan dengan kelompok kontrol, yaitu 80,6%
AKG, 85% AKG, dan 94,6% AKG.
Dari data di
atas, konseling gizi telah membantu ibu hamil pada kelompok perlakuan untuk
meningkatkan asupan makan hingga memiliki asupan makan yang lebih besar dari
kelompok kontrol. Hal ini akan berdampak pada pertambahan berat badan ibu hamil
selama tiga bulan intervensi. Pertambahan berat badan pada kelompok perlakuan
yaitu 4,82 kg selama 3 bulan sedangkan pada kelompok kontrol 4,68 kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar