Setiap
tahun, umat Kristiani selalu memperingati Jumat Agung sebagai peringatan akan
kesengsaraan Yesus Kristus dalam menggenapi Firman Tuhan, yakni menebus dosa
manusia dengan cara disalibkan. Yesus dijual oleh Yudas Iskariot, selaku murid-Nya
sendiri, kepada pada Ahli Taurat dan orang Farisi yang membenci-Nya. Kemudian,
Ia diadili dan dihakimi, rakyat menuntut Ia untuk disalibkan. Ia disiksa,
dihina, diberi mahkota duri, memikul salib sampai ke Bukit Golgota dan pada
akhirnya, Ia disalibkan. Tepat pukul 3 sore, Ia menyerahkan nyawa-Nya kepada
Bapa dan berkata “Sudah selesai”, sebagai tanda bahwa hukuman dosa manusia
sudah lunas dibayar-Nya. Kemudian Ia dikuburkan, dan bangkit pada hari yang
ketiga.
Yohanes
3:16 menyatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Nas tersebut
digenapi lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, setiap orang yang
percaya kepada-Nya akan beroleh hidup kekal, hidup yang sesungguhnya, dalam
kemuliaan bersama Allah di dalam surga. Yesus juga menjanjikan tempat bagi
umat-Nya di dalam surga, dalam Kerajaan Allah. Yesuslah satu-satunya jalan dan
kebenaran dan hidup. (Yohanes 14)
Peristiwa
Jumat Agung mengingatkan kita untuk kembali mengintrospeksi diri kita. Sebagai
umat-Nya, sebagai anak-anak-Nya yang sudah ditebus, apakah kita sudah hidup
kudus? Sudahkah kita menyenangkan hati-Nya? Memang manusia tak ada yang
sempurna, tapi kita rindu untuk disempurnakan oleh Allah. Marilah kita
bertumbuh, marilah kita tanggalkan dosa kita, ingatlah selalu, kita bukan lagi
hamba dosa, melainkan hamba kebenaran, kita sudah ditebus oleh Yesus Kristus.
2
Korintus 5:17 menyatakan “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”.
Sebagai ciptaan baru, marilah kita selalu menjaga tubuh putih kita.
Diibaratkan, kta mengenakan jubah putih nan bersih, dan kita akan selalu
menjaga kebersihannya itu selama menjalani hari-hari dalam hidup kita. GBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar