Ujian
Nasional SMA se-derajat 2013/2014 yang
telah dilaksanakan mulai hari Senin, tanggal 14 April, hingga Rabu, tanggal 16
April 2014, menimbulkan berbagai kesan tersendiri, khususnya bagi para
pesertanya, khususnya aku. Ujian Nasional di tahun ini dapat dikatakan berbeda
dengan ujian-ujian nasional di tahun-tahun sebelumnya, karena di tahun ini,
soal-soal ujian nasional disisipi oleh soal-soal ujian masuk PTN. Bagi pelajar
yang berada/tinggal di daerah perkotaan, mungkin kualitas soal dinilai sudah
biasa. Namun, bagi pelajar daerah perdesaan, bisa dikatakan bahwa soal-soal
yang ada luar biasa. Kita juga tak memungkiri bahwa kualitas pendidikan di
Indonesia memang belum merata.
Sebagai
siswi yang mengambil jurusan IPA, akupun juga merasakan bahwa soal-soal,
khususnya soal matematika, kimia, dan fisika sedikit lebih susah dari tahun
lalu. Umpanya, jika soal tahun lalu hanya berbunyi 1+1=2, soal tahun ini
berbunyi (9/9 x 1) + (8/8 x 1) = 2. Walaupun SKL-nya sama, namun diperlukan penalara
yang lebih luas. Terlebih di soal hafalan mata pelajaran kimia, yang biasanya
struktur polimer yang sering muncul adalah PVC, polietena, protein dan yang
umum-umum lainnya, namun tahun ini yang keluar adalah struktur polimer yang
tidak umum seperti bakelit, nilon, Teflon. Saya akui, ujian nasional ini memang
memilki tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Ujian
Nasional di tahun ini pun dipersingkat menjadi 3 hari. Dalam satu hari, peserta
didik menempuh 2 mata pelajaran. Ini pun menimbulkan pro dan kontra di kalangan
pelajar, UN dalam waktu 3 hari, mempercepat waktu, jadi cepat selesai dan cepat
lega pula. Namun di sisi lain, konsentrasi pelajar terpecah, tidak hanya untuk
1 pelajaran dalam sehari, namun 2 pelajaran dalam sehari.
Tindak-tindak kecurangan juga
mewarnai pelaksanaan UN dari tahun ke tahun. Peredaran kunci jawaban yang tak
bertanggungjawab, kadang benar, kadang salah. Kebocoran soal di sekolah-sekolah
tertentu, dan lain-lain. Puji Tuhan, di sekolahanku tidak ada kebocoran soal.
Semua soal rapi tersegel sebelum UN dimulai dan setelah UN selesaipun lembar
jawaban sudah tersegel rapi dalam map. Namun kunci jawaban masih beredar
dimana-mana, entah benar atau salah, entah darimana asalnya, entah bagaimana
bentuknya, aku tidak ikut campur, hanya ingin jujur dan mengerjakan sesuai
kemampuanku.
Yang lucu lagi, UN tahun ini juga
diwarnai dengan kesalahpahaman dari berbagai pihak. Di soal Bahasa Indonesia, terdapat
satu bacaan biografi keteladanan Jokowi. Ini mengundang kontroversi, yang
menyatakan bahwa UN dianggap ada unsur politik. Pembuat soal UN juga pasti tak
bermaksud demikian, soal-soal UN sebelum di-fix-kan,
juga pasti diseleksi juga. Hahaha, sebagai pelajar, aku sih netral, hanya bisa tertawa aja. :D
Demikian cerita singkat dan kesanku
terhadap UAN 2013/2014. Semoga UN yang sudah dilaksanakan bisa jadi berkat.
Para pelajar jujur, yakinilah bahwa Tuhan adil, gak usah risau sama mereka yang memakai kunci jawaban, biarlah
sudah. Tuhan tau bagaimana kita berusaha,
bagaimana kita berdoa, dan pastinya Tuhan itu adil dan kasih, yang benar pasti
dimuliakan dan yang salah pasti dihukum. Semoga hasil UN bisa maksimal dan bisa
menolong dalam seleksi SNMPTN maupun SBMPTN. Gbu.