Kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah sesuatu yang sangat
berharga. Fungsi dan kedudukan dari bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia
adalah sebagai pemersatu suku-suku bangsa di Republik Indonesia yang beraneka
ragam. Setiap suku bangsa yang begitu menjunjung nilai adat dan bahasa
daerahnya masing-masing disatukan dan disamakan derajatnya dalam sebuah bahasa
persatuan yaitu bahasa Indonesia, dan memandang akan pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, maka setiap suku bangsa di Indonesia bersedia
menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Selain itu, fungsi dari
bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa ibu yang dapat digunakan sebagai alat
komunikasi bagi yang yang tidak bisa bahasa daerah.
Saat ini,
perkembang bahasa Indonesia berbarengan dengan berkembang pesatnya dunia
teknologi dengan cepat, ini mendorong banyak orang untuk saling berkomunikasi
dan terhubung dengan mudah dan cepat meskipun terpisah dengan jarak yang jauh.
Rata-rata pengguna teknologi paling banyak di Indonesia adalah dari kalangan
muda-mudi sehingga secara tidak langsung terdapat pengaruh-pengaruh yang
ditimbulkan oleh teknologi tersebut terhadap bahasa khususnya bahasa Indonesia.
Anak muda sekarang cenderung bukan menggunakan bahasa Indonesia melainkan
bahasa yang kata mereka disebut bahasa “gaul”.
Bahasa “gaul” ini sering mereka gunakan dalam
kegiatang mereka sehari-hari. Ketika sedang membuat pesan singkat lewat
handphone mereka sering menggunakan kata-kata yang tidak biasa, contohnya: “trus
gue harus bilang wow gitu ama loe”. Bagi kalangan anak muda ini biasa,
tapi bagi masyarakat yang baru mendengar kata-kata seperti contoh di atas
mereka tidak tahu apa arti dalam pesan singkat tersebut. Contoh lainnnya adalah
ketika sedang menggunakan layanan internet khususnya facebook, anak-anak muda
sering menggunakan kata-kata yang asing bagi masyarakat luas baik dalam
mengubah status mereka dalam facebook, saling memberikan komentar atau pun
berbincang-bincang lewat fasilitas chat yang ada di facebook, seperti: cekidot,
btw, otw, dan masih banyak lagi.
Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian kecil
bukti bagaimana munculnya bahasa-bahasa baru dalam bahasa Indonesia yang di
buat oleh kalangan muda-mudi. Bahasa yang menurut pandangan mereka lebih mudah
diucapkan dan mudah untuk dimengerti oleh mereka. Belum lagi dengan bahasa
“gaul” yang di lontarkan para komedian-komedian tanah air yang sering
ditayangan di stasiun-stasiun televisi sebagai acara yang sering menghibur
masyarakat. Contohnya saja perkataan Sule, Andre Taulani, dan Wendi Cagur
yang sering dilontarkan mereka dalam acara Opera Van Java yang sering
ditayangkan disalah satu stasiun televisi, yaitu “loe… gue…n” yang
tentunya mengundang tawa para penonton OVJ.
Bahasa di
atas tidak hanya dipergunakan di dunia maya dan dunia elektronik, melainkan
digunakan dalam pergaulan mereka setiap hari dengan sesama anak muda. Ini sudah
menjadi trend dan gaya hidup para kaum yang sering disebut juga sebagai ABG
atau Anak Baru Gede. Mereka sering berbincang-bincang sesama anak muda di
tempat-tempat tertentu dengan menggunakan bahasa-bahasa yang kata mereka
disebut sebagai bahasa “gaul”. Fakta ini semakin memberikan tanda awas bagi
terpeliharanya bahasa Indonesia yang adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia
dari keanekaragaman dan kekayaan suku yang ada di bumi pertiwi.
Ini menjadi
pekerjaan rumah bersama seluruh masyarakat indonesia agar terus melestarikan
bahasa pemersatu ini sehingga bahasa Indonesia tidak dipandang remeh oleh
sebagian orang, melainkan dihargai, dihormati, dan dipergunakan sebaik mungkin.
Jika kaum muda sudah menghargai dan menggunakan bahasa Indonesia lebih baik
lagi, bukan tidak mungkin bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional seperti
bahasa Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar