kumpulan tulisan tentang isi hati dan apresiasi diri berbentuk cerita pendek/cerpen, puisi, artikel, dll. @levinailing www.facebook.com/MeyRienz
Senin, 15 April 2013
Minggu, 14 April 2013
FOTO OSK 2013 part I
SEJARAH PANJAT TEBING
Wall
climbing kini menjadi salah satu kegiatan yang familiar di kalangan masyarakat. Bahkan saat ini,
panjat dinding merupakan salah satu hobi yang banyak diminati karena dapat
memacu adrenalin kita. Baik dalam perlombaan ataupun sarana olahraga, selain itu banyak juga yang melakukan panjat dinding hanya sekedar untuk mengisi waktu luang atau sebagai hobi saja.
Kegiatan yang
satu ini memang cukup mengasyikkan, apalagi kalau di sekolah tersedia papan
panjat. Dulu kegiatan ini dilakukan di tebing yang sebenarnya, tetapi saat ini sudah ada modifikasi
yaitu berupa dinding. Rock climbing atau yang biasa di sebut panjat
tebing adalah cikal-bakal berdirinya wall climbing. Panjat tebing dan
panjat dinding adalah dua hal yang berbeda. Meskipun menggunakan teknik yang
sama dalam pelaksanaannya .
Awalnya
panjat tebing dikenal di kawasan benua Eropa, di daerah pengunungan Alpen sebelum perang dunia I. Kemudian, pada
tahun 1910 negara Austria memperkenalkan
peralatan yang menunjang dalam kegiatan tersebut, seperti carabiner (cincin kait) dan piton (paku tebing) yang pada
saat itu masih terbuat dari besi baja. Dari situlah para pendaki Austria dan
Jerman mulai mengembangkan peralatan-peralatan panjat tebing serta teknik
olahraga ini. Seiring berjalannya waktu, peralatan ini mengalami inovasi.
Khususnya pada bahan pembuatan, uji kekuatan gaya tarik, kepraktisan penggunaan
alat serta prosedur keamanan alat yang telah distandarkan secara internasional.
Panjat tebing
merupakan salah satu olahraga alam bebas dan salah satu bagian dari pendakian
gunung yang tidak bisa dilakukan dengan berjalan kaki melainkan menggunakan
teknik-teknik tertentu. Umumnya panjat tebing dilakukan di daerah berkontur
bebatuan tebing dengan sudut kemiringan lebih dari 45˚ dan tingkat kesulitannya
pun tergantung dari keadaan tebing. Panjat tebing sendiri mengutamakan
kelentukan, kekuatan, kecerdikan, kerja sama tim serta pengalaman tiap individu
dalam menyiasati tebing itu
sendiri. Peralatan yang digunakan berfungsi sebagai pendukung pelaksanaan
olahraga ini dan keselamatan para individu serta memudahkan individu ataupun
tim dalam menghadapi tantangan seperti pemanfaatan rekahan pada tebing .
Pada tahun
1988, Indonesia memiliki organisasi
panjat tebing yang bernama FPGTI (Federasi Panjat Gunung Dan Panjat Tebing
Indonesia), kemudian berganti
nama menjadi FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) sampai saat ini. (Tim Jurnalistik SMAN 1 Giri 2013)
3 DETIK
Akhir-akhir ini di kalangan remaja, khususnya kalangan
kami, populer sekali dengan drama Korea yang berjudul “Love Rain”, yang
menceritakan tentang jatuh cinta pada pandangan pertama hanya dalam waktu tiga
detik saja, namun tidak bisa melupakan dan meninggalkan cinta pertama tersebut
seumur hidupnya. Teman-temanku, khususnya para perempuan, sangat tergila-gila
dan berharap jatuh cinta dalam 3 detik itu terjadi pada mereka dan tulang
rusuknya kelak, suatu saat nanti, ketika sudah waktunya.
Awal cerita “Love Rain” hampir sama
dengan kisahku, kisah cinta pertama saat di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Saat itu, aku duduk di kelas X dan dia duduk di kelas XI. Teringat sekali,
waktu itu jam pulang sekolah, tepatnya hari Selasa, di depan ruang kelas X4, dimana
aku buru-buru dari kelas menuju ruang latihan Paduan Suara dan apa yang
terjadi? Datanglah dia, tepat di depanku, aku ke kiri, dia ke kiri, aku ke
kanan, dia ke kanan pula, begitu seterusnya hingga 3 kali... Hingga akhirnya
aku terdiam dan menatap mukanya yang jauh lebih tinggi daripada mukaku, dia
terhenti pula. Kemudian aku meninggalkannya dan melanjutkan jalanku menuju
ruang Paduan Suara dengan wajah dan hatiku yang ceria dan berbunga-bunga.
Sebelumnya, sekilas aku hanya tahu
dia, siswa berprestasi di sekolahku dalam bidang non-akademiknya dan seorang
yang di unggulkan tampangnya karena gantengnya. Aku sudah berniat, saat di
bangku SMA, aku hanya harus memikirkan pelajaran saja. Tidak yang lainnya,
termasuk urusan cowok pun, aku belum dan tidak mau memikirkannya. Tapi berbeda,
setelah bertemunya saat itu, aku selalu memikirkannya. Belum lagi, setiap
Jumat, aku selalu bertemu dan bersama dengannya dalam ekstrakulikuler Voli.
Waaa, rasanya, pikiranku hanya dipenuhi dengan dia.
Begitu seterusnya, seseorang yang
mengisi hatiku hanya dia. Hingga kenaikan kelas tiba, aku duduk di kelas XI dan
dia di kelas XII. Awal aku duduk di kelas XI, terdengar rumor bahwa dia putus
dengan pacarnya, itu cukup membuatku senang, karena setidaknya masih ada
harapan buatku. Setiap Jumat, kami masih sering bertemu, kecuali ketika ia
pergi ke luar kota untuk mengikuti pertandingan-pertandingan baik tingkat
provinsi maupun tingkat nasional. 2 semester sudah aku memendam, dan rasanya
benih yang kupendam belum tumbuh sama sekali.
Memasuki semester ketiga ku di SMA,
kulihat jelas dengan mata kepalaku, bahwa setiap harinya dia berangkat dan
pulang bersama teman perempuannya yang merupakan kakak sepupuku. Bukan hanya
itu, mereka pernah bersama-sama meminjam laptopku untuk melihat hasil hunting foto
mereka berdua yang sampai sekarang file-nya mereka titipkan di laptopku. Waaa,
rasanya benih yang aku tanam ini memang tidak ada harapan untuk tumbuh dan
mungkin benih tersebut sudah mati dan tidak akan menjadi bunga yang tumbuh dan
mekar dengan eloknya.
Di pertengahan semester tigaku ini,
tepatnya hari Jumat, saat itu hari hujan dan kelas XII selesai melaksanakan Try
Out pertamanya. Saat itu, aku berada di sekolah karena aku harus melakukan
penelitian untuk KTI-ku dan tiba-tiba hujan deras mengguyur, angin kencangpun
bertiup seirama dengan turunnya hujan. Dan apa yang terjadi? Aku lihat sendiri,
mereka berdua terjebak hujan di kantin sekolah dan mereka makan bersama dengan
girangnya. Hingga sore hari, sekitar pukul 3, dimana aku telah selesai
melakukan penelitianku di Laboraturium Kimia dan hujan mulai reda. Aku bergegas
pulang dengan berjalan kaki menuju kost ku, dan aku melihat mereka berdua,
bergoncengan dengan sepeda motor dan seolah mau pulang.
Dari situ sudah bisa aku lihat dan
aku pastikan, bahwa benar, memang mereka berdua pasangan yang serasi dan dia
memang cocok untuk kakak sepupuku. Hari itu, dengan ikhlas, aku putuskan bahwa
benih yang aku tanam sudah benar-benar mati dan aku melepasnya, aku berhenti
menyukainya dan berharap padanya. Sudah tiga semester aku memendamnya dan tidak
bertumbuh. Lagian, sebentar lagi dia akan melaksanakan ujian nasional dan akan
meninggalkan sekolah ini. Hal itu membuatku semakin mudah untuk melepasnya,
memang awalnya sulit, namun aku bisa melepasnya saat ini.
3 detik, aku menatapnya di depan
Ruang Kelas X-4. 3 semester aku memendam rasa tanpa ada seorangpun yang
mengetahuinya. Dan setelah 3 semester menantinya, aku melepasnya. Aku buang
rasa suka ini karena aku sadar, memang bukan untukku. Ending ceritaku ini
berbeda dengan ending cerita “Love Rain” dan aku sadar, “Love Rain” hanya film
yang fiktif dan rekayasa, yang di sutradarai oleh seseorang, namun kisahku,
nyata, tanpa ada rekayasa maupun tanpa ada sutradara. 3 detik jatuh cinta
padanya, 3 semester kemudian aku berhasil melepasnya. (By: AiLing)
Selasa, 09 April 2013
OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN BANYUWANGI, SMAN 1 GIRI
Siapa yang tidak kenal ajang
olimpiade ini? Tentu seluruh siswa di tingkat sekolah menegah atas khususnya,
pasti kenal dengan adanya salah satu ajang menimba prestasi ini. Olimpiade ini
menjadi salah satu olimpiade yang paling bergengsi setiap tahunnya. Tidak hanya
berhenti sampai di tingkat kabupaten saja, olimpiade ini juga ada di tingkat
provinsi dan nasional, yang mana pemenang tingkat nasional, nantinya akan
menjadi tim olimpiade Indonesia di tingkat internasional.
Olimpiade Sains tingkat Kabupaten (OSK) di tahun ini, diadakan Hari
Selasa-Kamis, tanggal 2-4 April 2013 dan bertempat di SMAN 1 Purwoharjo.
Berbeda dengan tahun lalu yang hanya memperlombakan 8 bidang mata pelajaran,
OSK di tahun ini punya 9 kategori mata pelajaran, dimana geografi menjadi salah
satu bidang barunya. Di samping itu, peserta OSK di tahun ini pun adalah mulai
dari kelas 9 SMP hingga kelas 11 SMA, berbeda dengan tahun lalu yang hanya
boleh diikuti oleh siswa-siswi kelas X dan XI saja.
Pelaksanaan OSK hari pertama, yakni Hari Selasa, 2 April 2013,
mempertandingkan 3 mata pelajaran, yaitu matematika, fisika, dan kimia.
Esoknya, Rabu, 3 April 2013, mempertandingkan biologi, TIK, dan Astronomi. Hari
terakhir pelaksanaan OSK, Kamis, 4 April 2013, mempertandingkan geografi,
ekonomi, dan kebumian.
Di tahun ini, SMAN 1 Giri juga meraih prestasi dalam ajang tersebut.
Perolehan juara dalam OSK tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu.
Tahun ini, SMAN 1 Giri berhasil meraih 8 gelar sekaligus, dalam bidang
astronomi, kimia, kebumian, fisika, matematika, dan biologi. Tahun lalu, dimana
SMAN 1 Giri yang menjadi juara III umum, kini SMAN 1 Giri menjadi juara II
umum. Berikut daftar nama siswa-siswi yang berhasil mengukir prestasi dalam
ajang tersebut:
Nama
Lengkap
|
Kelas
|
Prestasi
dalam OSK
|
Doni Lutfi Anggara
|
XI IPA 4
|
Juara I Astronomi
|
Ayang Putra Pratama
|
XI IPA 4
|
Juara I Kebumian
|
Airin Levina
|
XI IPA 4
|
Juara II Kimia
|
Fajruli Budiyanto
|
X5
|
Juara II Biologi
|
Imam Tayudi
|
XI IPA 4
|
Juara III Astronomi
|
Agil Desi Fauzia
|
XI IPA 4
|
Juara III Matematika
|
Fitri Nur Rohmi
|
X5
|
Juara III Kebumian
|
Ryan Adha Anindita
|
XI IPS 2
|
Juara Harapan I Geografi
|
Ananda Alisya M
|
X
|
Juara Harapan I Kebumian
|
Riko Firman Andika
|
XI IPA 4
|
Juara Harapan I Fisika
|
Otniel Dwiriko Yanuar A
|
XI IPA 4
|
Juara Harapan I Kimia
|
Nindya Trisna Putri
|
X 5
|
Juara Harapan II Astronomi
|
Penyerahan sertifikat juara dan piala, dilaksanakan pada hari Senin, 8
April 2013 bertempat di SMAN 1 Glagah. Di awali dengan upacara pembukaan dengan
Bupati Anas sebagai pembina dan ditutup dengan penyerahan piala bagi juara I,
II, dan III masing-masing bidang OSK oleh Bupati.
“Perjuangan tidak berhenti sampai disini, saya dan teman-teman yang menjadi
3 besar dalam OSK, harus belajar lebih giat lagi dan mempersiapkan diri
sebaik-baiknya untuk menghadapi OSP yang dilaksanakan sekitar bulan Juni nanti.
Pesan buat teman-teman, tetap semangat belajar ya, buat adik-adik kelas X yang
tahun ini belum beruntung, tetap semangat, biar di OSK tahun depan juga bisa
jadi juara dan bawa nama baik sekolah”, tutur Airin Levina (XI IPA 4) saat
diwawancarai.
Prestasi-prestasi yang diukir oleh siswa-siswi SMAN 1 Giri tidak hanya harus
lewat Olimpiade Sains Nasional, namun
juga di ajang-ajang yang lainnya, baik bidang akademik maupun juga
non-akademik. Prestasi bukan hanya sekedar “nampang nama”, tapi prestasi
menjadi bukti dan hasil dari usaha-usaha dan doa yang selama ini dilakukan.
Tetap semangat belajar dan tentunya tetap semangat untuk raih cita-cita!!! (by: AiLing)
Langganan:
Postingan (Atom)