Kamis, 09 Oktober 2014

DIET

      Apa itu diet? Semua orang pasti sering mendengar istilah diet. Diet seringkali diartikan sebagai upaya penurunan berat badan. Hal tersebut benar, namun perlu dijelaskan lebih lanjut bahwa penurunan berat badan merupakan salah satu jenis diet. Diet yang sesungguhnya adalah pengaturan jumlah makanan dan asupan nutrisi tertentu yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu.
    Diet dibagi menjadi tiga jenis diantaranya penurunan berat badan, peningkatan berat badan, dan pantangan terhadap makanan tertentu. Penurunan berat badan seringkali dilakukan oleh kaum hawa untuk menjaga penampilan, mulai dari model, aktris, hingga remaja putri seringkali melakukan hal ini. Peningkatan berat badan seringkali dilakukan oleh olahragawan, khususnya atlet binaraga, guna meningkatkan masa ototnya. Sedangkan pantangan terhadap makanan tertentu sering dilakukan oleh orang yang menderita penyakit tertentu, misalnya penderita diabetes melitus menghindari makanan tinggi kalori.
      Prinsip diet dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang terkuat adalah latar belakang atau keyakinan individu. Pada dasarnya, manusia dapat makan daging dan tumbuhan (omnivora), namun bagi kelompok atau etnis tertentu di masyarakat, tidak semua makanan boleh dimakan. Misalnya dalam agama Islam, ada makanan yang dikategorikan sebagai makanan halal dan haram. Yang halal boleh dimakan, dan sebaliknya yang haram tidak boleh dimakan. Prinsip diet dengan pembatasan makanan diatur dalam Al Quran. Contoh lain, penganut Hindu, Sikh, Jainisme, dan Buddha yang ketat, memiliki prinsip diet vegetarian, yakni tidak boleh membunuh dalam mendapatkan makanan, artinya tidak boleh makan daging.
    Pelaksanaan diet yang baik dilakukan dengan konsep diet seimbang yang telah dikembangkan berdasarkan komposisi gizi dari berbagai makanan yang terkait dan digolongkan dalam kelompok-kelompok tertentu. Sehingga dapat dihasilkan suatu diet (pengaturan makanan) dengan jumlah nutrisi seimbang. Diet seimbang juga diidentikkan dengan anjuran pola makan sehat dalam berbagai pedoman perencanaan makanan yang secara umum menganjurkan diet tersusun atas sumber nabati dibanding sumber hewani.
    Sebelum memulai diet, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengukur angka kecukupan energi harian. Jumlah kecukupan energi harian dapat dihitung dengan beberapa langkah, yakni perhitungan BMI (Body Mass Index), BMR (Basal Metabolic Rate), SDA (Specific Dinamic Action) dan energi aktifitas fisik. Dimana BMI diperoleh dari berat badan (kg) yang dibagi dengan kuadrat tinggi badan (m2). BMR dihitung dari berat badan (kg) dikalikan 24 kalori/kg. SDA didapat dari 10% BMR. Energi aktifitas fisik didapat dari perkalian faktor aktifitas fisik dan (BMR + SDA). Faktor aktifitas fisik tiap orang berbeda-beda tergantung jenis kelamin dan aktifitasnya. Berikut tabel faktor aktifitas fisik:
TABEL AKTIFITAS FISIK
AKTIFITAS
JENIS
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Istirahat
Tidur, berbaring, duduk
1.2
1.2
Ringan sekali
Menulis, mengetik
1.4
1.4
Ringan
Menyapu, menjahit, mencuci piring, menghias ruangan
1.5
1.5
Ringan - sedang
Sekolah, kuliah, kerja kantor
1.7
1.6
Sedang
Mencangkul, menyabit rumput
1.8
1.7
Berat
Menggergaji pohon dengan gergaji tangan
2.1
1.8
Berat sekali
Mendaki gunung, menarik becak
2.3
2

      Dari data tersebut, perhitungan BMI didapat pertama kali. Dengan melihat angka BMI dan kategorinya, dapat dinilai status gizi seseorang. Apakah orang tersebut normal, underweight, overweight, atau obesity. Ketika orang tersebut berada di kategori underweight, ia harus melakukan diet jenis peningkatan berat badan. Ketika orang tersebut berada di kategori overweight bahkan obesity, maka orang tersebut harus melakukan diet jenis penurunan berat badan. Untuk diet pantang makanan tertentu, tergantung pada jenis penyakit dan riwayat kesehatan dari orang tersebut.
      Setelah hasil perhitungan BMI didapat, maka dapat juga perhitungan-perhitungan lainnya, sampai kepada jumlah energi aktifitas fisik yang diperlukan orang tersebut tiap harinya. Dengan didapatnya jumlah tersebut, maka dapat ditentukan pengaturan makanan dengan konsep diet seimbang. Pada dasarnya, diet seimbang adalah menyetarakan antara jumlah energi yang masuk dengan jumlah energi yang keluar.
      Bagi pasien yang memiliki kategori underweight dalam perhitungan BMI (indeks BMI kurang dari 18.5), pasien dianjurkan untuk melakukan diet peningkatan berat badan. Diet ini dilaksanakan dengan menambah jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Penambahan jumlah kalori yang masuk tidak lebih dari 25% dari jumlah kebutuhan energi harian. Pengontrolan berat badan selama melaksanakan diet juga harus dilakukan secara rutin sehingga diet akan dihentikan ketika berat badan ideal sudah tercapai.
      Bagi pasien yang memiliki kategori overweight atau bahkan obesity (indeks BMI antara 25-29 untuk overweight, dan diatas 29 untuk obesity), pasien dianjurkan untuk melakukan diet penurunan berat badan dengan tujuan mencegah penyakit degeneratif. Diet jenis penurunan berat badan ini dilaksanakan dengan mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Pengurangan tersebut tidak lebih dari 25% dari jumlah kebutuhan energi harian. Asupan karbohidrat dikurangi sebanyak 10-25%, protein sebanyak 10-15%, dan lemak sebanyak 15-25%. Penurunan berat badan yang normal adalah 0.5 kg/minggu. Tidak hanya terbatas pada pegurangan makanan saja, diet jenis ini juga perlu diimbangi dengan penambahan aktifitas, seperti olahraga teratur.
      Bagi pasien yang memiliki penyakit tertentu, pelaksanaan diet pantangan terhadap makanan tertentu dilakukan dengan kontrol dari dokter dan ahli gizi. Makanan yang dipantang digantikan dengan makanan alternatif. Misalnya saja para penderita diabetes tidak boleh makan makanan dengan jumlah kalori tinggi, oleh karena itu beras putih yang biasanya dikonsumsi orang normal, tidak dapat diberikan kepada penderita diabetes. Penderita diabetes mengonsumsi beras merah sebagai penggantinya, karena kalori dari beras merah lebih rendah daripada beras putih pada umumnya.
      Tujuan utama dari diet adalah pengaturan pola makan yang berujung pada kesehatan tubuh. Baik diet jenis peningkatan berat badan, penurunan berat badan, dan pantang terhadap jenis makanan tertentu, semua dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan sebagai upaya preventif (pencegahan) penyakit. Keberhasilan diet seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, dari motivasi atau niat untuk memiliki pola hidup dan tubuh yang sehat, dan dari kedisiplinan dirinya dalam memilih dan mengonsumsi makanan yang proporsional.

Daftar Pustaka:
Barasi, E.Mary. 2009. At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Irianto, Djoko Pekik. 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta : Penerbit Andi
Muchtadi, Deddy. 2008. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Penerbit Alfabeta

WHO AM I ???

“Who am I” is an article which contains about how you know yourself deeply. This article is the first task of “Kakak Asuh” Program, as the follow up of “Sehat 2014”. So, I have to finish this article before the deadline. I want to describe who I am in this article and how I know and understand myself deeply, about my identity, character, big dreams, motivation, etc. So, let’s go on.
First, I want to introduce myself. I present my identity with this following table:
Full Name
:
Airin Levina
Nick Name
:
Airin
Place, Date birth
:
Banyuwangi, 21st March 1996
Home Address
:
Tanjung Street 38 Rogojampi, Banyuwangi 68462
Boarding House Address
:
Mulyorejo Barat Street 21 Surabaya
Nationality
:
Indonesia
Religion
:
Christian
Gender
:
Female
Weight, Height Body
:
52 kg , 165 cm
Blood Type
:
A
Phone Number
:
08990582xxx
Email Address
:
airinlevina@gmail.com
Facebook
:
www.facebook.com/MeyRienz
Twitter
:
Levinailing
Line
:
Levinailing
Blogspot
:
otak-atikkata.blogspot.com

When I was child, I stayed in Batam for 5 months. Then, I went back to Banyuwangi and I did my education in Banyuwangi from elementary school until senior high school. When I was 6 years old, I went to SDK Bakti Rogojampi and start my elementary education there for a year. When I was in 2nd grade, I moved to SDK Santa Maria and I finished my elementary school study there with score 26.60 for 3 lessons in finish exam. Then I continued my study at Santo Yusup’s Junior High School. I have studied there for 3 years and I graduated with score 34.85 for 4 lessons. Then I continued my study at a senior high school, SMAN 1 Giri. I have finished my study there for 3 years and I graduated with little score, 45.75 for 6 UAN lessons. I didn’t pass SNMPTN. So, I joined SBMPTN and I passed it. I accepted in here, Nutrition – Faculty of Public Health – University of Airlangga.
As long as my education history, I have joined many organizations. In elementary school, I joined Scouts, so do at junior high school. I knew OSIS when I started study at junior high school and I joined it. I was a secretary in OSIS SMPK Santo Yusup for 2 year, 2008-2010 and I was chief of Girl Scouts in 2009. When I was at 9th grade, I knew about Ekklesia, a teenager Christian organization. I was believed by my priest to be a board there. In 2009-2010, I was a treasurer in Ekklesia and in 2011-2013, I was a chief of Ekklesia. In my first year at senior high school, I joined OSIS and be a secretary again. I joined Chemistry Club and be a secretary too for 2 years, 2011-2013. In senior high school, I joined to in Journalism and Choir extracurricular. Now, I am at university and I join Amazi (as the organization of Nutrition’s Student), UKM Penalaran (Journalism), UK3 and DKK (as the Christian organization). I have plan for next semester, I will join Vvoice, maybe, after I can set my schedule.
About achievement, when I was in 11th grade, I got second rank of Chemistry OSN in Regional level. Then, I represented Banyuwangi in OSN Province level. But, I just got 10th rank, I didn’t continue to OSN in national level. I very love chemistry. So, I joined many Olympiad. UIN, UNEJ, UNESA, UNAIR Chemistry Olympiad, I have joined. I arrived in final stage of UIN and UNEJ Chemistry Olympiad, but I didn’t be the first, second, or third rank. Just being the fifth and sixth rank. That’s academic achievement what I have.
Beside on my identity and my story above, you have known my character, right? I have positive and negative characters. I am an independent girl, I do everything what I can by myself. But, sometimes this character make me egoist and not to care to other people. I’m careful, this character very supports my activity and make me set my time easily. I don’t like to waste my time, I will do what I can do now, I don’t like delay my work. I am sensitive, I don’t know how to change this character. I can cry easily. I’m honest and discipline. Sometimes, being honest is hard and hurt, but being honest makes a peace in my heart. Sometimes, being discipline is “mbangkelno” (sory, I said it in Javanese), because when I have on time and other people can’t on time. So, I must wait and waiting is boring. Waiting is waste my time too.
Then, about what I want in next time, about my big dreams. When I was in elementary school, I had a dream to have a salon. When I was in junior high school, I would be a designer and had a dream to have a cloth shop. When I was in senior high school, I had a dream to be a teacher or lecture and built a Study Institution. I would be a pharmacist too. But, when I was at last year in senior high school, I still want to be a lecture, but I want to be a dietitian too. So, I answer why I enter this major, nutrition major in University of Airlangga. Now, I have a new big dream, I want build a diet clinic. But, my big dreams before still there in my heart. I want create that too. I pray and I work hardly to get this all. Let God show His way for my life.
To bring all of my big dreams in reality, I need motivation. But, according to me, the big motivation is by myself. It back again about the purpose in life, glorify God with doing what God has prepared for my life, being a person who useful for other people. Sometimes, we get down, but remember, a successful person is person who keep stand up despite have gotten down. Other motivation, I get from support by my parents, my brother, my family, and my friends.
Agnes Monica is my idol. I am inspired by her. She has many talents and developing her talents. She never gives up and she is a hard worker. Although she is success, she never forgets God. All what happens in life is known by God. Believe that God has good plan of this life. That’s why I am inspiring her.
That’s all what I can describe who I am. I know myself deeper than other people know me. So, don’t judge the book by its cover, look the content first and then you can judge it. Thank you.
AIRIN LEVINA
ILMU GIZI 2014
101411231038