Kamis, 29 Mei 2014

PERJUANGAN


Ketika kami berjalan dalam malam yang kelam
Ketika kami tersesat di tengah hutan yang lebat
Ketika kami mendaki bukit yang tak berpuncak
Ketika kami berjalan di jalan yang tak berujung

Ketika kompas tidak lagi menjadi petunjuk arah
Ketika lampu senter yang menerangi mati
Gelap dan dinginnya malam merasuk sukma
Hanya cahaya bulan bintang mencerahkan hati

Kami berputus asa, harapan kami seolah sirna
Apakah yang harus kami lakukan?
Jalan manakah yang harus kami tempuh?
Ataukah kami hanya perlu diam menunggu kematian?

Kami tetap harus melangkahkan kaki ini
Seraya tangan bersama bergandengan
Dengan doa yang tak henti-henti diucapkan
Dengan keyakinan bahwa ada terang yang akan datang

Kami berjalan mencari jalan keluar, menuju pada terang
Kami berusaha hingga tak ada lagi energi yang tersisa
Hingga subuh telah tiba, hari berganti pagi lagi
Hari baru telah ada, harapan kami muncul

Matahari terbit dengan kehangatan sinarnya
Cahayanya melenyapkan dingin semalam
Matahari menerangi diri kami, diri yang kotor ini
Yang jatuh bangun di dalam kegelapan

Terbitlah terang setelah gelap semalam
Hangatlah hati, jiwa, dan pikiran ini
Mata kami terbuka dan kami dapat keluar

Meninggalkan kesesatan di malam tadi

PEMILU


Pemilu menjadi ajang kami untuk memilih
Menyuarakan aspirasi dan suara hati nurani
Pemilu menjadi salah satu cara mewujudkan mimpi kami
Memilih pemimpin yang benar-benar punya hati

Pemilu dilaksanakan tidak lebih dari satu hari
Pelaksanaannya singkat namun hasilnya berarti
Satu per satu rakyat masuk ke bilik suara
Mencoblos presiden dan wakil pilihannya

Pemilu dilaksanakan tiap lima tahun sekali
Kekuasaan adalah hadiah bagi pemimpin yang terpilih
Amanat dari rakyat harus mereka jalankan
Mewujudkan perubahan menuju kesejahteraan

  Harapan kami berada di tangan pemimpin negeri
Pemerataan pendidikan dan kemajuan ekonomi
Negara yang bersih tanpa adanya korupsi

Pemilu jadi cara mewujudkan harapan kami

Minggu, 04 Mei 2014

KEINGINAN DAGING ATAU ROH (GALATIA 5 : 16 - 25)




            Sebagai manusia yang sudah diselamatkan oleh anugrah Tuhan, kita telah dimerdekakan dari hukuman dosa. Kita bukan lagi hamba dosa, melainkan kita adalah hamba kebenaran. Namun, seringkali kita masih jatuh dalam dosa, seringkali kita menuruti keinginan daging kita. Padahal, tubuh kita adalah bait Roh Kudus, dan seharusnya kita melakukan keinginan Roh.
            Keinginan daging selalu bertentangan dengan keinginan Roh, begitu pula sebaliknya. Keinginan daging selalu berkaitan akan dosa, yakni melawan perintah Allah, yakni mendukakan hati Allah. Keinginan roh adalah sebaliknya, yakni menaati perintah Allah dan menyenangkan hati Allah. Keinginan daging adalah keinginan tentang hal-hal duniawi, yang sementara. Sedangkan, keinginan Roh adalah tentang hal-hal surgawi yang kekal.
            Kita tidak bisa hidup dengan melakukan keinginan daging dan keinginan Roh secara bersamaan, karena itu abu-abu. Seorang hamba tidak bisa mengabdi pada dua tuan, hanya kepada satu tuan saja. Tinggal kita memilih, mau jadi hamba apakah kita? Hamba kebenaran yang hidup menuruti keinginan Roh ataukah hamba dosa yang hidup menuruti keinginan daging?
            Menjadi hamba dosa yang menuruti keinginan daging jelas pilihan yang salah. Dalam ayat 21, jelas dikutip bahwa orang-orang yang hidup menuruti keinginan daging tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Orang-orang yang demikian tidak diselamatkan, tidak memperleh hidup kekal. Namun sebaliknya, menjadi hamba kebenaran yang hidup taat seturut keinginan Roh adalah pilihan yang tepat, karena ia menjadi milik Kristus, ia akan diselamatkan dan beroleh hidup kekal dalam kerajaan Allah.
            Untuk menjadi hamba Roh dengan benar dan taat, kita harus menyalibkan kedagingan kita dan segala hawa nafsu dan keinginannya (ayat 24). Kita hidup dengan landasan Firman Tuhan, apa yang kita lakukan, apa yang kita inginkan, apa yang kita pikirkan, semuanya haruslah berlandas Firman Tuhan.
            Menjadi hamba kebenaran, hidup seturut keinginan Roh, akan memiliki dampak positif bagi hidup kita. Buah-buah Roh akan kita peroleh dan hasilkan, diantaranya kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. (ayat 22-23)

HUBUNGAN MAYA




                PING!!! Suara bb di sore hari itu jadi sebuah awal. Broadcast Message dari temanku mempromosikan sebuah nomor PIN bb milik seorang gadis. ‘‘Invite Jesica Lee, PIN ********, dijamin sipp‘‘. Kira-kira begitu isi broadcast message yang aku terima. PIN bb milik cewek, dengan nama yang indah, sebagai seorang cowok, dengan otomatis aku langsung invite dia. Kira-kira 10 menit kemudian, kami memiliki PIN satu sama lain, kami berteman di kontak bbm.
                Terlihat pada display picture-nya, sebuah wajah yang aku kenal, pernah bertemu sesekali, namun tak tau kapan. Mungkin ketika SMA dulu, ketika aku hidup mandiri di kota kecil tepi pantai. Bukan baru-baru ini, dimana aku kembali ke ibukota, kota tempat lahirku. Kuberanikan diri untuk mencoba men-chatting dirinya, untuk sekedar kenalan dan say hello saja. Ternyata dia menanggapi dengan ramah dan itu membuatku tertarik padanya.
                Kami sama-sama memiliki teman baik yang sama, yakni Brandon, yang mem-promosikan PIN Jesica lewat broadcast message itu. Kami pernah bertemu dulu, ketika masa SMA, aku bersama dengan Brandon menemui Jesica di sekolahnya, yang berbeda dengan sekolah SMA ku, untuk sekedar memberikan oleh-oleh karena Brandon dari luar negeri.
                Kesan positifku kepada Jesica makin meningkat ketika aku mewawancarai beberapa orang yang mengenal Jesica. Ramah dan baik jadi kesan favorit mereka terhadap Jesica. Mantan Jesica, yang merupakan teman satu kost-ku dulu, juga menyatakan demikian, bahwa Jesica itu baik dan setia. Hati makin tertarik pada Jesica rasanya, walaupun aku hanya pernah bertemu sekali dua kali dengannya.
                Hari berganti hari, perkenalan dengan Jesica semakin dalam, walaupun hanya lewat bbm. Dia menanggapi aku, entah menanggapi hanya sebatas teman chatting bbm, teman dekat, atau gebetan. Singkat cerita, hubungan kami berkembang pesat. Dari hanya sebatas tau, kini kami menjadi saling mengerti satu sama lain. Dari yang hanya sebatas tau wajah masing-masing dulu dan lewat foto, kini kami tau pribadi dan keluarga satu sama lain, kami berbagi cerita dan berbagi pengalaman.
                Apa itu cinta? Kami tak tau, terlalu cepat dan terlalu mudah rasanya untuk mengatakan bahwa itu cinta. Bagaimana dengan suka? Mungkin benar bila dibilang suka, karena suka dapat diliat dari segala sisi. Kami telah sama-sama tau, bahwa kami saling suka. Pertukaran foto menjadi salah satu lambang dari perasaan kami yang saling suka.
                Bagaimana dengan hubungan yang resmi, seperti pacaran? Tentunya belum, karena semenjak kami dekat di bbm, kami belum pernah bertemu satu sama lain lagi. Jarak yang memisahkan terlalu jauh untuk kami menunda terjadinya hubungan yang resmi. Lantas inilah yang kami lakukan, hubungan maya, ya kami menjalani seperti apa adanya, kami saling bbm, saling telpon, seperti orang berpacaran, namun sebenarnya ini adalah hubungan maya, hubungan tanpa status walaupun kami mengetahui isi hati satu sama lain.
                Ada hal-hal yang sama-sama kami setujui dan yakini dalam hidup kami masing-masing. Diantaranya, kami sama-sama memiliki Tuhan yang baik, Tuhan yang memiliki rencana indah atas umat-Nya. Kedua, pepatah yang menyatakan kalau jodoh pasti bertemu. Jadi, kami jalani hubungan ini sedemikian rupa saat ini, apa yang terjadi di hari esok, kami tak pernah tau. Kami hanya berserah dan biarlah Tuhan yang mengatur segalanya.