Jumat, 28 Februari 2014

KONDISI JAM KOSONG









Jam kosong jadi salah satu hobi siswa
Saat jam kosong, ada banyak hal yang perlu dilakukan oleh siswa:
- nonton film
- internetan
- kumpul kelas untuk diskusi sesuatu
- main game
- foto-foto an
- belajar
- dll

Mana yang kalian pilih untuk mengisi jam kosong kalian???
pasti belajar jadi pilihan terakhir deh,,, tapi...
Siswa itu PELAJAR
dan tugasnya adalah BELAJAR
hahahaha

foto-foto diatas, aku ambil dari kamera netbook, saat jam kosong
gak banyak sih foto-fotonya hanya aja buat memori kenangan gitu..
hehe

Kamis, 06 Februari 2014

A FEW PHOTOS BY XII IPA 1

SUMPAH PEMUDA







TUGAS KE PEMKAB - BAJU KEBESARAN :D

CONTOH ESSAI - BAHASA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA




Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah sesuatu yang sangat berharga. Fungsi dan kedudukan dari bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah sebagai pemersatu suku-suku bangsa di Republik Indonesia yang beraneka ragam. Setiap suku bangsa yang begitu menjunjung nilai adat dan bahasa daerahnya masing-masing disatukan dan disamakan derajatnya dalam sebuah bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia, dan memandang akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, maka setiap suku bangsa di Indonesia bersedia menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Selain itu, fungsi dari bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa ibu yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi yang yang tidak bisa bahasa daerah.
Saat ini, perkembang bahasa Indonesia berbarengan dengan berkembang pesatnya dunia teknologi dengan cepat, ini mendorong banyak orang untuk saling berkomunikasi dan terhubung dengan mudah dan cepat meskipun terpisah dengan jarak yang jauh. Rata-rata pengguna teknologi paling banyak di Indonesia adalah dari kalangan muda-mudi sehingga secara tidak langsung terdapat pengaruh-pengaruh  yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut terhadap bahasa khususnya bahasa Indonesia. Anak muda sekarang cenderung bukan menggunakan bahasa Indonesia melainkan bahasa yang kata mereka disebut bahasa “gaul”.
Bahasa “gaul” ini sering mereka gunakan dalam kegiatang mereka sehari-hari. Ketika sedang membuat pesan singkat lewat handphone mereka sering menggunakan kata-kata yang tidak biasa, contohnya: “trus gue harus bilang wow gitu ama loe”. Bagi kalangan anak muda ini biasa, tapi bagi masyarakat yang baru mendengar kata-kata seperti contoh di atas mereka tidak tahu apa arti dalam pesan singkat tersebut. Contoh lainnnya adalah ketika sedang menggunakan layanan internet khususnya facebook, anak-anak muda sering menggunakan kata-kata yang asing bagi masyarakat luas baik dalam mengubah status mereka dalam facebook, saling memberikan komentar atau pun berbincang-bincang lewat fasilitas chat yang ada di facebook, seperti: cekidot, btw, otw, dan masih banyak lagi.
Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian kecil bukti bagaimana munculnya bahasa-bahasa baru dalam bahasa Indonesia yang di buat oleh kalangan muda-mudi. Bahasa yang menurut pandangan mereka lebih mudah diucapkan dan mudah untuk dimengerti oleh mereka. Belum lagi dengan bahasa “gaul” yang di lontarkan para komedian-komedian tanah air yang sering ditayangan di stasiun-stasiun televisi sebagai acara yang sering menghibur masyarakat.  Contohnya saja perkataan Sule, Andre Taulani, dan Wendi Cagur yang sering dilontarkan mereka dalam acara Opera Van Java yang sering ditayangkan disalah satu stasiun televisi, yaitu “loe… gue…n” yang tentunya mengundang tawa para penonton OVJ.
Bahasa  di atas tidak hanya dipergunakan di dunia maya dan dunia elektronik, melainkan digunakan dalam pergaulan mereka setiap hari dengan sesama anak muda. Ini sudah menjadi trend dan gaya hidup para kaum yang sering disebut juga sebagai ABG atau Anak Baru Gede. Mereka sering berbincang-bincang sesama anak muda di tempat-tempat tertentu dengan menggunakan bahasa-bahasa yang kata mereka disebut sebagai bahasa “gaul”. Fakta ini semakin memberikan tanda awas bagi terpeliharanya bahasa Indonesia yang adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia dari keanekaragaman dan kekayaan suku yang ada di bumi pertiwi.
Ini menjadi pekerjaan rumah bersama seluruh masyarakat indonesia agar terus melestarikan bahasa pemersatu ini sehingga bahasa Indonesia tidak dipandang remeh oleh sebagian orang, melainkan dihargai, dihormati, dan dipergunakan sebaik mungkin. Jika kaum muda sudah menghargai dan menggunakan bahasa Indonesia lebih baik lagi, bukan tidak mungkin bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional seperti bahasa Inggris.

CONTOH ESSAI - AKU CINTA INDONESIA




                Di suatu sekolah di Jakarta, ada seorang anak lelaki, sebut saja Markus. Markus adalah anak pindahan dari Jayapura. Sudah satu tahun Markus pindah ke Jakarta, namun bahasa yang ia gunakan masih saja Bahasa Indonesia baku dengan logat Papua asli, tanpa terkontaminasi bahasa gaul ala Jakarta. Hal ini membuat Markus terasing dari pergaulan dengan teman-teman kelasnya. Saat ada kerja kelompok, Markus tidak mendapatkan kelompok. Dengan komunikasinya yang kaku, ditambah dengan kulit Markus yang hitam dan rambutnya yang keriting, itu menambah keanehan Markus dan membuat Markus semakin dikucilkan dan menjadi bahan ejekan teman-temannya.
                Sampai suatu kali, guru BK yang mengamati Markus, memanggilnya ke ruang BK. Di ruang tersebut, guru BK menjelaskan apa maksud beliau memanggil Markus, yakni untuk mengetahui tanggapan Markus terhadap teman-teman kelasnya, yang mengucilkan dan menjadikannya sebagai bahan ejekan. Di situ pula, guru BK menanyainya, apakah ia tidak ingin untuk dapat lebih bergaul dengan teman-temannya, dengan cara mulai berkomunikasi dengan bahasa sehari-hari, bahasa gaul ibukota.
                Namun, alangkah terpikaunya guru BK ketika mendengar jawaban dari Markus, yang mengatakan, “Maaf Ibu, ini keadaan diri beta yang sebenarnya. Beta dari Papua, cara omong beta juga khas Papua. Beta anak Indonesia, bahasa beta juga Bahasa Indonesia. Biarlah kawan-kawan beta mengucilkan beta, beta hanya mau jadi diri sendiri. Beta cinta Indonesia, biarlah beta menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Indonesia ini bhineka tunggal ika, Ibu, biar hitam dan keriting begini, beta tetap anak Indonesia“.
                Di jaman modern seperti ini, generasi muda seringkali membuat dan menggunakan bahasa-bahasa baru yang aneh, namun selalu menjadi tren, yang diikuti oleh generasi muda. Generasi muda yang tidak mengikuti atau tidak menggunakan bahasa-bahasa baru tersebut dianggap aneh, kurang pergaulan, kuno dan lain-lain. Bahasa-bahasa seperti “kepo”, “kudet”, “sita”, “elo”, “gue”, dan sebagiannya, tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, namun menjadi tren bagi para remaja. Sedangkan kata-kata seperti “kudeta”, “ekstensi”, “degenerasi”, dan lain-lain, yang justru terdapat dalam KBBI,malah tidak dimengerti.
                Tidak hanya itu, generasi yang berbahasa Indonesia dengan benar, secara formal dan sesuai kaidah EYD, malah dikucilkan dan dianggap “sok pintar”. Padahal, negara kita adalah negara Indonesia, yang memiliki berbagai suku dan bahasa daerah, namun kita memiliki bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Seharusnya, bahasa Indonesia menjadi bahasa utama kita,berbahasa dengan baik dan benar, bukan hanya berbicara dengan bahasa gaul yang katanya keren, namun tak karuan, yang malah menyimpang bahkan meninggalkan bahasa Indonesia yang sebenarnya.
                Jadi, sebagai generasi muda, marilah kita melestarikan bahasa Indonesia. Sebaiknya sebagai generasi muda jangan sampai malu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar yang sesuai EYD. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan kita, dan bahasa ini merupakan identitas bangsa kita.  Jika kita terus menggunakan bahasa gaul, maka kita akan kehilangan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.  Jangan sampai itu terjadi karena kita sendiri.


Minggu, 02 Februari 2014

WISATA OSENG WITH FRIENDS

Setelah Try Out yang diadakan oleh mahasiswa UI, 19 Januari 2014, yang bertempat di SMAN 1 Giri. I and my friends went to Wisata Oseng, a swimming place.
with : Agil Desti, Syafira Ainun, Ayang PP, Agus Prasetyo, Made Bagus, Danang Aprias, Hamdan, M.Iqbal, Bagus Pangestu, Bima F






























DISCUSSION TEXT - SHOULD INDEPENDENT EXAM BE DELETED???




            In XII grade, we should know that we have to prepare and plan our next study. All of us, as a student from Senior High School should continue our next study to the university or institute. It is happy for us and our parents, when we can continue our next study to the state university. To enter the state university, there are many ways. There are SNMPTN, SBMPTN, and Independent Exam. Every year, the policy of government about the rule to accept new university students, always change and make pros and cons, the example is about there is or there is not independent exam to enter state university always be a controvertion.
Independent exam should be deleted, because:
-          Reputed just for rich people
To pass this exam, the candidate of new student must fill how much they can contribute finance of state university with embrondening  fee.
-          Related with black way and corruption
Independent exam needs much money. There are places in university which can be bought by rich people. For example, to enter the faculty of medicines, it requires more than 500 million. It is too much, and we don’t know how the money is functioned. For corruption maybe, we don’t know because it isn’t transparency.
-          Causing social jealousy
In the fact, rich people easily enter the state university with this way, because of their money. The opposite, poor people hardly enter the state university with this way.

            Independent exam should not be deleted, because:
-          Accommodation the potential of people in its region
SNMPTN and SBMPTN just accept the new student of university according to grades and nationally. Then, SNMPTN and SBMPTN don’t accommodate the potential of people in the region of the state university.
-          Be the last way to enter state university
Without independent exam, the candidate who is not accepted in SNMPTN and SBMPTN can’t continue their study in state university. They must continue to non-state university which is more expensive or try SBMPTN in the next year. It is so waste money and time.
-          Fill the finance of university
According to the data, government gives a little money to fill the finances of the state university. ITB is given about 175 billion by government, beside the sum of operational is about 700 billion and the lack of fee there supported by alumnus and other trade with industrials, because ITB doesn’t open independent exam to enter in. It is different with UB and UNAIR, which open this way to accept 20% of the new student and to fill its finance requirement.
            So, there is or there is not independent exam to enter state university, depends on the finance situation of each state university. And remember, that independent exam shouldn’t be useless with black way and corruption.