Rabu, 11 Desember 2013

FAN FICTION - HARRY POTTER AND THE NEW GATE 7-END




                ‘‘Sebentar lagi, kau akan dapat kembali ke hari-harimu di dunia asalmu‘‘, kata Dumbledore pada Azka.
                ‘‘Ya Professor, ini seperti mimpi, keren, dunia ini sungguh menakjubkan, namun ini bukan duniaku‘‘, kata Azka bijak.
                ‘‘Selamat tinggal Azka, kami akan selalu mengingatmu“, kata Harry.
                ‘‘Ya, maafkan aku, akibat kesalahanku kamu malah tersesat di sini‘‘, kata Ron.
                ‘‘Tak apa, ini satu pengalaman buat aku“, kata Azka.
                ‘‘Selamat tinggal Azka, hiduplah dengan baik di duniamu“, kata Hermione.
                ‘‘Sudah, siap?‘‘, kata Proffesor Dumbledore.
                ‘‘Ya, aku siap“, jawab Azka.
                Proffesor Dumbledore menyuruh Azka untuk menutup matanya dan kemudian dia mengambil tongkat sihir dan mengayunkannya sambil mengucapkan mantra. Dan seketika itu pula, cahaya biru muncul dari tubuh Azka, cahaya yang ditimbulkan makin lama makin silau, sehingga Ron, Harry, dan Hermione tidak dapat melihat tubuh Azka. Tiba-tiba cahaya tersebut hilang, dan Azka pun menghilang.
                ‘‘Permasalahan telah selesai sudah‘‘, kata Dumbledore.
                “Ya Proffesor, sekarang sudah tidak ada lagi orang asing di Hogwart”, kata Harry.
                Akhirnya permasalahan telah selesai, Hogwart dapat kembali melakukan kegiatannya seperti semula. Tidak ada lagi orang asing yang mengancam keberadaan dunia sihir. Sementara itu di dunia manusia...
                ‘‘Azka, let’s wake up.. You are going to be late to go to school!“, say Azka’s mother.
                “Oh mom, I wanna sleep, just wanna sleep. I have a nice dream, Mom!” kata Azka dengan ngantuknya.
                “But, today, you have musical event Azka”, kata ibunya.
                Azka dengan terkejut, langsung terbangun dari tidurnya dan berteriak…
                ‘‘Oh shit, I forget it!‘‘, katanya.
                Demikianlah, Hogwart kembali tenang dan Azka menjalani hidup seterusnya di dunia asalnya.

FAN FICTION - HARRY POTTER AND THE NEW GATE 6




                Permasalahan utama akhirnya terungkapkan, bahwa penyebab berubahnya sistem pada gerbang baru adalah akibat kesalahan Ron dalam mengucapkan mantra. Hukuman telah tersedia di pundak Ron bahwa pada liburan Natal nanti, Ron tetap tinggal di Hogwart, belajar pengucapan mantra, sementara pelajar yang lainnya berlibur, pulang ke rumah mereka di dunia manusia.
                ‘‘Tenang Ron, liburan Natal nanti, aku akan menemanimu‘‘, janji Harry pada Ron.
                ‘’Trimakasih Harry’’, ucap Ron dengan senyum.
                Kemudian, bagaimana dengan Azka? Itulah yang dipikirkan Proffessor Dumbledore dalam hati. Apabila ia membiarkan Azka pulang begitu saja, itu pasti akan mengancam keberadaan Hogwart dan para penyihir. Apabila ia memantrai Azka dengan mantra “Penghilang Ingatan’’, itu juga akan berdampak bagi Azka yang akan kehilangan ingatan sehingga Azka tidak mampu hidup dan kembali di dunia manusia dengan normal. Proffesor Dumbledore mengadakan rapat dengan seluruh Dewan Guru untuk mencari solusinya.
                ‘‘Permasalahan mengenai berubahnya sistem gerbang baru telah terungkap, itu akibat kesalahan pembacaan mantra yang dilakukan oleh Ronald Weasley‘‘, kata Dumbedore.
                ‘‘Selalu saja anak itu‘‘, ucap Snape dengan suara kecil.
                ‘‘Permasalahan berikutnya adalah Azka, bagaimana dengan muddle tersebut? Bagaimana cara kita mengembalikannya ke dunia asal dengan aman, tanpa menimbulkan ancaman bagi kita?’’, terus Dumbledore.
                ‘’Proffesor, bagaimana kalau kita memantrainya dengan mantra hilang ingatan sehingga ia tidak mengungkap keberadaan kita?’‘, usul Proffesor McGonagall.
                ‘’Kita tak bisa melakukan itu, karena itu akan membahayakan diri Azka sendiri. Ia tak aka bisa kembali ke dunianya dengan normal’’, tegas Dumbledore.
                ‘’Bagaimana bila kita mengaturnya seolah-olah ia hanya bermimpi ketika ia kembali ke dunia asalnya?’’, saran Proffesor Snape.
                ‘’Usul yang bagus Snape, dengan demikian Azka seolah-olah hanya bermimpi, walaupun ia menceritakannya, orang-orang dan dirinya hanya akan menganggapnya sebagai mimpi’’, kata Dumbledore.
                ‘’Selanjutnya, kita perlu mengerti data-data mengenai anak ini, untuk dapat mengembalikannya ke dunia asalnya. Professor Umbridge, tugas anda adalah menyelidiki ke Kementrian Penguhubung Dunia Manusia dan Dunia Penyihir, untuk dapat menemukan data-data mengenai anak ini secepatnya, kalau bisa, mala mini juga kita akan mengembalikan anak ini ke dunia nyata’’, kata Dumbledore bijak.
                Permasalahan akan selesai ketika telah mengembalikan Azka ke dunia asalnya. Hermione, Ron, dan Harry yang saat itu bersama Azka diberitahu bahwa Azka akan dikembalikan ke dunia nyata pada malam hari ini. Mereka berempat berbicang-bincang di ruang tamu asrama Griffindor.
                ‘‘Malam ini, kau akan kembali ke duniamu Azka‘‘, kata Harry.
                ‘‘Ya, sesungguhnya aku masih ingin di sini, di sini keren, walaupun kuno‘‘, kata Azka.
                ‘‘Namun, di sini bukanlah duniamu‘‘, kata Hermione.
                ‘‘Benar, disini bukan duniaku. Duniaku adalah di Fakultas Musik Oxford, bukan di dunia magic ini‘‘, kata Azka.
                ‘‘Coba ceritakan, apa hal-hal yang menarik tentang sekolahmu?‘‘, tanya Ron penasaran.
                ‘‘Sekolahku, di fakultas musik, memiliki banyak siswa dengan penampilannya masing-masing yang unik, mulai cara berpakaiannya, gayanya, dll. Di sekolahku juga memiliki banyak even, salah satunya adalah festival music, dimna seluruh siswa fakultas musik akan ujuk bakat satu per satu“, jelas Azka.
                ‘‘Tak jauh berbeda dengan Hogwart, sekolah kami pun mengadakan even-even serupa dengan itu‘‘, jawab Hermione.
                Proffesor Dumbledore menemui mereka berempat di asrama Griffindor, kemudian mereka berempat diajak menuju ruang kepala sekolah, dan di sanalah titik awal perginya Azka dari Hogwart, kembalinya dia ke dunia asalnya, dunia manusia.

FAN FICTION - HARRY POTTER AND THE NEW GATE 5




                Dumbledore membawa mereka bertiga ke ruang kepala sekolah, didampingi dengan Azka, Snape, Harry, Ron, dan Hermione. Di ruang kepala sekolah, satu per satu dari ketiga calon tersangka itu. Cermin air ajaib yang ada di ruang kepala sekolah menjadi salah satu sarana untuk mengungkap siapa pelaku sebenarnya. Dan benarlah, waktunya telah tiba, ketika Malfoy mendapat giliran, pada cermin terlihat seluruh apa yang dilakukannya kepada Azka, yaitu memantrai Azka. Terungkap sudah, Malfoy pelakunya, Malfoy mendapatkan hukuman, yakni menghitung jumlah lidi dari seluruh sapu terbang siswa-siswi Hogwart.
                Satu kasus terpecahkan sudah, bahwa yang memantrai Azka adalah Malfoy. Namun pertanyaan dasar, kasus dasar belum terungkapkan, yakni bagaimana bisa seorang manusia awam seperti Azka bisa masuk ke dalam Hogwart.
                ‘’Tidak adakah CCTV disini? Di dekat gerbang atau pintu masuk?’’, tanya Azka ke Harry.
                ‘’Apa itu CCTV?’’, Harry kembali bertanya.
                ‘’Susah, memang beda, memang dunia kita berbeda’’, kata Azka sambil menggelengkan kepala.
                ‘‘Apa itu CCTV? Jelaskan pada kami!‘‘, minta Hermione.
                ‘‘Sejenis alat untuk merekam dan melihat ulang kejadian di waktu yang lalu‘‘, jelas Azka.
                ‘‘Waa, seandainya saja ada alat seperti itu yang di pasang di tiap gerbang dan akses pintu masuk dan keluar Hogwart‘‘, kata Hermione mengandai-andai.
                Kembali, Professor Dumbledore mengumpulkan semua pelajar Hogwart guna memecahkan masalah utamanya. Pelajar Hogwart yang telah maupun ingin menggunakan The New Gate, pintu untuk menuju dunia luar, dikumpulkan oleh Dumbledore. Diantaranya adalah Ron dan Harry yang waktu itu ingin mencoba keluar ke dunia luar melalui pintu itu. Satu per satu di tes oleh Dumbledore untuk mengucapkan mantra guna keluar dari pintu tersebut.
                ‘‘Apa yang harus aku lakukan Harry? Kala itu kita batal untuk keluar karena aku salah mengucapkan mantra tersebut. Apakah benar bahwa Azka dapat masuk kemari karena pengucapan mantra dari mulutku yang salah? Namun, apakah dampaknya sebesar itu?‘‘, tanya Ron pada Harry dengan paniknya.
                ‘’Aku tak tahu pasti Ron, tapi marilah kita akui ini pada Proffesor Dumbledore sehingga setidaknya kita membantu sedikit dalam menyelesaikan masalah ini’’, kata Harry.
                ‘’Bagaimana bisa kita menyelesaikan masalah ini? Kalau terbukti benar, malahan akulah pembuat masalah utamanya. Apa yang harus aku lakukan? Bagaiman kalau kita nantinya dihukum?‘‘, kata Ron.
                ‘‘Kita? Kaulah yang salah mengucapkan mantra, bagaimana bisa aku juga turut dihukum nantinya?‘‘, protes Harry dengan sedikit bercanda.
                ‘‘Ya, seharusnya, Bagaimana kalau aku dihukum?‘‘, kata Ron dengan kecewa.
                ‘‘Tak apa kawan, nanti kalaupun kau dihukum, aku tak akan membiarkanmu sendiri. Doaku akan menyertaimu, hahaha..‘‘, kata Harry dengan tertawa.
                Proffesor Dumbledore telah menguji satu per satu pelajar tersebut dan tidak didapati kesalahan dalam pengucapan mantra yang diyakini menjadi penyebab dalam permasalahan tersebut. Hingga tiba pada gliran Harry dan Ron.
                ‘‘Proffesor, malam itu kami berdua ingin mencoba gerbang baru tersebut untuk peri ke dunia luar, pulang ke rumah Ron untuk semalam itu saja‘‘, kata Harry.
                ‘‘Na..na..namun, tidak berhasil, ka..ka..rena aku salah menyebutkan mantra‘‘, kata Ron gelagapan.
                ‘‘Kenapa kau tak memberitahukannya sejak awal?‘’, tanya Dumbledore.
                ‘’Ka..kami pikir itu tak akan jadi masalah rumit dan sebesar ini’’, kata Ron.
                ‘’Ya, Proffesor, kami pikir itu tak akan mengubah sistem dari gerbang tersebut’’, tegas Harry.
                ‘‘Namun kenyataannya itu sangat fatal, manusia berdarah lumpur dapat masuk dengan bebas ke Hogwart dan itu jelas sangat berbahaya bagi kesalamatan dunia penyihir‘‘, kata Dumbledore tegas.
                ‘‘Maafkan kami Proffesor, kami ta menyangka terjadi seperti ini‘‘, kata Ron.

FAN FICTION - HARRY POTTER AND THE NEW GATE 4




                Bel jam makan siang berbunyi, semua pelajar Hogwart dihimbau untuk masuk ke dalam ruang makan. Begitu juga Azka, Azka telah berganti baju, ia memakai jubah juga, jubah Hermione. Hermione yang menyuruhnya untuk berganti baju dan memakai jubah cadangan Hermione, sehingga Azka tidak lagi menjadi pusat perhatian para pelajar di Hogwart. Dalam hati Azka berpikir, seandainya saja ada kamera, ia pasti akan bergembira ria, bernarsis dan berfoto ria dengan jubah yang keren itu di sekolah yang antik ini.
                Azka duduk semeja dengan Hermione, Ron, Harry, dan Giny. Tiba-tiba merpati putih Ron mengirimkan sebuah surat dari ibunya, surat itu terbuka sendiri, ada di hadapan wajah Ron, dan uniknya seperti pesan suara surat itu berbunyi, kemudian setelah surat itu berbunyi, surat itu hangus, terbakar sendiri. Azka sungguh takjub melihatnya. Mereka makan bersama, seusai makan siang, Dumbledore naik ke mimbar.
                ‘’Selamat siang para pelajar Hogwart, pada hari ini, terjadi kejadian aneh di Hogwart dimana ada kebocoran pada jalur akses menuju Hogwart. Sebenarnya, seluruh jalur, baik peron ¾, gerbang Hogwart, maupun gerbang baru hanya dapat dilalui oleh para penyihir saja, namun kali ini ada manusia muddle yang masuk ke Hogwart’’, kata Dumbledore dengan bijak.
                Siswa-siswi gempar, ada yang berkata bahwa sosok gadis berpakaian aneh yang berada di lapangan itu mungkin adalah manusia muddle yang tersesat di Hogwart.
                ‘’Muddle itu apa?’’, tanya Azka dengan polosnya.
                ‘’Berdarah kotor’’, jawab Ron dengan bisik-bisik.
                ‘‘Ada seorang muddle yang tiba-tiba masuk, tersesat disini. Dan celakanya, ada seorang pelajar disini yang memantrainya dengan mantra beku, sehingga ia menjadi patung es yang ditemukan saat jam pelajaran terakhir’’, kata Dumbledore.
                ‘’Itu pasti Harry dan kawan-kawan’’, teriak Malfoy.
                ‘’Huuuuuuuuuu…………’’, suara sorak dari anggota Slytherin kepada Harry dan kawan-kawan.
                ‘’Diam… Tersangka tersebut bukan Harry dan kawan-kawan’’, teriak Dumbledore.
                ‘’Lantas, kemana mereka saat jam pelajaran sihir hitam?’’, teriak Malfoy.
                ‘’Diam… Tersangkanya bukan Harry dan kawan-kawan, karena mereka adalah anggota Griffindor, dari pengakuan si muddle, bernama Azka, yang memantrainya adalah anggota Slytherin. Azka silahkan maju ke depan’’, kata Professor Dumbledore.
                ‘’Sekarang, satu per satu anggota Slytherin silakan maju, Azka yang akan melihatnya sendiri.’’, kata Dumbledore.
                Azka maju, menuju ke arah mimbar di depan. Sedangkan Malfoy di tempat duduknya sendiri, ia mulai gugup, mulai bingung, apa yang harus ia lakukan. Bagaimana bila Azka mengenalinya, ia pasti akan dihukum.
                Satu per satu anggota Slytherin maju, ditemukannya 3 orang, hampir mirip-mirip dengan yang diingat oleh Azka, yang diikuti Azka dan yang mengucapkan kata-kata aneh berupa mantra. 3 orang tersebut salah satunya adalah Malfoy. Azka memiih mereka bertiga yang dirasa memiliki wajah yang mirip. Azka pun tidak bisa menentukan siapa diantara mereka yang mengucapkan mantra itu.
                Hati Malfoy merasa sedikit tenang, Azka tidak langsung menuduhnya, sehingga waktu penyelesaian masalah pun makin panjang, dan tidak hanya Malfoy yang didudukkan pada kursi tersangka, melainkan juga kedua orang teman lainnya. Namun, seperti bau busuk batang pasti akan tercium pada nantinya, ketika kebenaran nantinya akan terungkap dan kejahatan akan dihukum, demiian pula halnya dengan perlakuan Malfoy yang nantinya akan terungkap. Malfoy tidak bisa tenang, ia harus melakukan sesuatu yang membuatnya lari dari masalah itu, tidak dihukum.