Minggu, 14 April 2013

FOTO OSK 2013 part I

Doni Lutfi Anggara - Juara I OSK Astronomi

Ayang Putra Pratama - Juara I OSK Kebumian

Juara II OSK Kimia

Juara III OSK Kebumian

Juara III OSK Astronomi

Juara II OSK Biologi

Juara III OSK Matematika

SEJARAH PANJAT TEBING




Wall climbing kini menjadi salah satu kegiatan yang familiar di kalangan masyarakat. Bahkan saat ini, panjat dinding merupakan salah satu hobi yang banyak diminati karena dapat memacu adrenalin kita. Baik dalam perlombaan ataupun sarana olahraga, selain itu banyak juga yang melakukan panjat dinding hanya sekedar untuk mengisi waktu luang atau sebagai hobi saja.
Kegiatan yang satu ini memang cukup mengasyikkan, apalagi kalau di sekolah tersedia papan panjat. Dulu kegiatan ini dilakukan di tebing yang sebenarnya, tetapi saat ini sudah ada modifikasi yaitu berupa dinding. Rock climbing atau yang biasa di sebut panjat tebing adalah cikal-bakal berdirinya wall climbing. Panjat tebing dan panjat dinding adalah dua hal yang berbeda. Meskipun menggunakan teknik yang sama dalam pelaksanaannya .
Awalnya panjat tebing dikenal di kawasan benua Eropa, di daerah pengunungan Alpen sebelum perang dunia I. Kemudian, pada tahun 1910 negara Austria memperkenalkan peralatan yang menunjang dalam kegiatan tersebut, seperti carabiner (cincin kait) dan piton (paku tebing) yang pada saat itu masih terbuat dari besi baja. Dari situlah para pendaki Austria dan Jerman mulai mengembangkan peralatan-peralatan panjat tebing serta teknik olahraga ini. Seiring berjalannya waktu, peralatan ini mengalami inovasi. Khususnya pada bahan pembuatan, uji kekuatan gaya tarik, kepraktisan penggunaan alat serta prosedur keamanan alat yang telah distandarkan secara internasional.
Panjat tebing merupakan salah satu olahraga alam bebas dan salah satu bagian dari pendakian gunung yang tidak bisa dilakukan dengan berjalan kaki melainkan menggunakan teknik-teknik tertentu. Umumnya panjat tebing dilakukan di daerah berkontur bebatuan tebing dengan sudut kemiringan lebih dari 45˚ dan tingkat kesulitannya pun tergantung dari keadaan tebing. Panjat tebing sendiri mengutamakan kelentukan, kekuatan, kecerdikan, kerja sama tim serta pengalaman tiap individu dalam menyiasati tebing itu sendiri. Peralatan yang digunakan berfungsi sebagai pendukung  pelaksanaan olahraga ini dan keselamatan para individu serta memudahkan individu ataupun tim dalam menghadapi tantangan seperti pemanfaatan rekahan pada tebing .
Pada tahun 1988, Indonesia memiliki organisasi panjat tebing yang bernama FPGTI (Federasi Panjat Gunung Dan Panjat Tebing Indonesia), kemudian berganti nama menjadi FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) sampai saat ini. (Tim Jurnalistik SMAN 1 Giri 2013)

3 DETIK



           Akhir-akhir  ini di kalangan remaja, khususnya kalangan kami, populer sekali dengan drama Korea yang berjudul “Love Rain”, yang menceritakan tentang jatuh cinta pada pandangan pertama hanya dalam waktu tiga detik saja, namun tidak bisa melupakan dan meninggalkan cinta pertama tersebut seumur hidupnya. Teman-temanku, khususnya para perempuan, sangat tergila-gila dan berharap jatuh cinta dalam 3 detik itu terjadi pada mereka dan tulang rusuknya kelak, suatu saat nanti, ketika sudah waktunya.
            Awal cerita “Love Rain” hampir sama dengan kisahku, kisah cinta pertama saat di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Saat itu, aku duduk di kelas X dan dia duduk di kelas XI. Teringat sekali, waktu itu jam pulang sekolah, tepatnya hari Selasa, di depan ruang kelas X4, dimana aku buru-buru dari kelas menuju ruang latihan Paduan Suara dan apa yang terjadi? Datanglah dia, tepat di depanku, aku ke kiri, dia ke kiri, aku ke kanan, dia ke kanan pula, begitu seterusnya hingga 3 kali... Hingga akhirnya aku terdiam dan menatap mukanya yang jauh lebih tinggi daripada mukaku, dia terhenti pula. Kemudian aku meninggalkannya dan melanjutkan jalanku menuju ruang Paduan Suara dengan wajah dan hatiku yang ceria dan berbunga-bunga.
            Sebelumnya, sekilas aku hanya tahu dia, siswa berprestasi di sekolahku dalam bidang non-akademiknya dan seorang yang di unggulkan tampangnya karena gantengnya. Aku sudah berniat, saat di bangku SMA, aku hanya harus memikirkan pelajaran saja. Tidak yang lainnya, termasuk urusan cowok pun, aku belum dan tidak mau memikirkannya. Tapi berbeda, setelah bertemunya saat itu, aku selalu memikirkannya. Belum lagi, setiap Jumat, aku selalu bertemu dan bersama dengannya dalam ekstrakulikuler Voli. Waaa, rasanya, pikiranku hanya dipenuhi dengan dia.
            Begitu seterusnya, seseorang yang mengisi hatiku hanya dia. Hingga kenaikan kelas tiba, aku duduk di kelas XI dan dia di kelas XII. Awal aku duduk di kelas XI, terdengar rumor bahwa dia putus dengan pacarnya, itu cukup membuatku senang, karena setidaknya masih ada harapan buatku. Setiap Jumat, kami masih sering bertemu, kecuali ketika ia pergi ke luar kota untuk mengikuti pertandingan-pertandingan baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional. 2 semester sudah aku memendam, dan rasanya benih yang kupendam belum tumbuh sama sekali.
            Memasuki semester ketiga ku di SMA, kulihat jelas dengan mata kepalaku, bahwa setiap harinya dia berangkat dan pulang bersama teman perempuannya yang merupakan kakak sepupuku. Bukan hanya itu, mereka pernah bersama-sama meminjam laptopku untuk melihat hasil hunting foto mereka berdua yang sampai sekarang file-nya mereka titipkan di laptopku. Waaa, rasanya benih yang aku tanam ini memang tidak ada harapan untuk tumbuh dan mungkin benih tersebut sudah mati dan tidak akan menjadi bunga yang tumbuh dan mekar dengan eloknya.
            Di pertengahan semester tigaku ini, tepatnya hari Jumat, saat itu hari hujan dan kelas XII selesai melaksanakan Try Out pertamanya. Saat itu, aku berada di sekolah karena aku harus melakukan penelitian untuk KTI-ku dan tiba-tiba hujan deras mengguyur, angin kencangpun bertiup seirama dengan turunnya hujan. Dan apa yang terjadi? Aku lihat sendiri, mereka berdua terjebak hujan di kantin sekolah dan mereka makan bersama dengan girangnya. Hingga sore hari, sekitar pukul 3, dimana aku telah selesai melakukan penelitianku di Laboraturium Kimia dan hujan mulai reda. Aku bergegas pulang dengan berjalan kaki menuju kost ku, dan aku melihat mereka berdua, bergoncengan dengan sepeda motor dan seolah mau pulang.
            Dari situ sudah bisa aku lihat dan aku pastikan, bahwa benar, memang mereka berdua pasangan yang serasi dan dia memang cocok untuk kakak sepupuku. Hari itu, dengan ikhlas, aku putuskan bahwa benih yang aku tanam sudah benar-benar mati dan aku melepasnya, aku berhenti menyukainya dan berharap padanya. Sudah tiga semester aku memendamnya dan tidak bertumbuh. Lagian, sebentar lagi dia akan melaksanakan ujian nasional dan akan meninggalkan sekolah ini. Hal itu membuatku semakin mudah untuk melepasnya, memang awalnya sulit, namun aku bisa melepasnya saat ini.
            3 detik, aku menatapnya di depan Ruang Kelas X-4. 3 semester aku memendam rasa tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya. Dan setelah 3 semester menantinya, aku melepasnya. Aku buang rasa suka ini karena aku sadar, memang bukan untukku. Ending ceritaku ini berbeda dengan ending cerita “Love Rain” dan aku sadar, “Love Rain” hanya film yang fiktif dan rekayasa, yang di sutradarai oleh seseorang, namun kisahku, nyata, tanpa ada rekayasa maupun tanpa ada sutradara. 3 detik jatuh cinta padanya, 3 semester kemudian aku berhasil melepasnya. (By: AiLing) 

Selasa, 09 April 2013

OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN BANYUWANGI, SMAN 1 GIRI

            Siapa yang tidak kenal ajang olimpiade ini? Tentu seluruh siswa di tingkat sekolah menegah atas khususnya, pasti kenal dengan adanya salah satu ajang menimba prestasi ini. Olimpiade ini menjadi salah satu olimpiade yang paling bergengsi setiap tahunnya. Tidak hanya berhenti sampai di tingkat kabupaten saja, olimpiade ini juga ada di tingkat provinsi dan nasional, yang mana pemenang tingkat nasional, nantinya akan menjadi tim olimpiade Indonesia di tingkat internasional.
Olimpiade Sains tingkat Kabupaten (OSK) di tahun ini, diadakan Hari Selasa-Kamis, tanggal 2-4 April 2013 dan bertempat di SMAN 1 Purwoharjo. Berbeda dengan tahun lalu yang hanya memperlombakan 8 bidang mata pelajaran, OSK di tahun ini punya 9 kategori mata pelajaran, dimana geografi menjadi salah satu bidang barunya. Di samping itu, peserta OSK di tahun ini pun adalah mulai dari kelas 9 SMP hingga kelas 11 SMA, berbeda dengan tahun lalu yang hanya boleh diikuti oleh siswa-siswi kelas X dan XI saja.
Pelaksanaan OSK hari pertama, yakni Hari Selasa, 2 April 2013, mempertandingkan 3 mata pelajaran, yaitu matematika, fisika, dan kimia. Esoknya, Rabu, 3 April 2013, mempertandingkan biologi, TIK, dan Astronomi. Hari terakhir pelaksanaan OSK, Kamis, 4 April 2013, mempertandingkan geografi, ekonomi, dan kebumian.
Di tahun ini, SMAN 1 Giri juga meraih prestasi dalam ajang tersebut. Perolehan juara dalam OSK tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun ini, SMAN 1 Giri berhasil meraih 8 gelar sekaligus, dalam bidang astronomi, kimia, kebumian, fisika, matematika, dan biologi. Tahun lalu, dimana SMAN 1 Giri yang menjadi juara III umum, kini SMAN 1 Giri menjadi juara II umum. Berikut daftar nama siswa-siswi yang berhasil mengukir prestasi dalam ajang tersebut:

Nama Lengkap
Kelas
Prestasi dalam OSK
Doni Lutfi Anggara
XI IPA 4
Juara I Astronomi
Ayang Putra Pratama
XI IPA 4
Juara I Kebumian
Airin Levina
XI IPA 4
Juara II Kimia
Fajruli Budiyanto
X5
Juara II Biologi
Imam Tayudi
XI IPA 4
Juara III Astronomi
Agil Desi Fauzia
XI IPA 4
Juara III Matematika
Fitri Nur Rohmi
X5
Juara III Kebumian
Ryan Adha Anindita
XI IPS 2
Juara Harapan I Geografi
Ananda Alisya M
X
Juara Harapan I Kebumian
Riko Firman Andika
XI IPA 4
Juara Harapan I Fisika
Otniel Dwiriko Yanuar A
XI IPA 4
Juara Harapan I Kimia
Nindya Trisna Putri
X 5
Juara Harapan II Astronomi

Penyerahan sertifikat juara dan piala, dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2013 bertempat di SMAN 1 Glagah. Di awali dengan upacara pembukaan dengan Bupati Anas sebagai pembina dan ditutup dengan penyerahan piala bagi juara I, II, dan III masing-masing bidang OSK oleh Bupati.
“Perjuangan tidak berhenti sampai disini, saya dan teman-teman yang menjadi 3 besar dalam OSK, harus belajar lebih giat lagi dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi OSP yang dilaksanakan sekitar bulan Juni nanti. Pesan buat teman-teman, tetap semangat belajar ya, buat adik-adik kelas X yang tahun ini belum beruntung, tetap semangat, biar di OSK tahun depan juga bisa jadi juara dan bawa nama baik sekolah”, tutur Airin Levina (XI IPA 4) saat diwawancarai.
Prestasi-prestasi yang diukir oleh siswa-siswi SMAN 1 Giri tidak hanya harus lewat  Olimpiade Sains Nasional, namun juga di ajang-ajang yang lainnya, baik bidang akademik maupun juga non-akademik. Prestasi bukan hanya sekedar “nampang nama”, tapi prestasi menjadi bukti dan hasil dari usaha-usaha dan doa yang selama ini dilakukan. Tetap semangat belajar dan tentunya tetap semangat untuk raih cita-cita!!!  (by: AiLing)